Kadar Lemak Pemain Sepak Bola Indonesia, Berapa Angka Idealnya?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Massa otot dan kadar lemak tubuh dianggap krusial bagi pesepak bola dunia. Cristiano Ronaldo punya 7% lemak dan 50% otot di tubuhnya— tetapi pola merawat tubuh sang megabintang dianggap ekstrem. Lantas, berapa idealnya?
Dalam program #GarudaSelect yang diikuti para pemain sepak bola Indonesia, pelatih fisik Jake Fitzsimmons mengusung agenda rutin yakni memeriksa kadar lemak dengan 'fat test'. Pemeriksaan tersebut bertujuan menjaga kadar lemak para pemain serta mencegah mereka kegemukan.
Dikutim laman resmi Program Garuda Select, Jake Fitzsimmons, mengakatakan secara garis besar pemain yang ikut program Garuda Select memperlihatkan perkembangan positif terkait massa otot dan kadar lemak di tubuh. Ke depannya, Coach Jake akan terus memantau agar para pemain tetap berada di level yang diinginkan.
"Kami mengukur beberapa hal mulai dari berat badan, tinggi badan, hingga lipatan kulit, dari situ kemudian dihitung berapa presentase lemak di kulit. Masing-masing pemain punya tujuan yang berbeda dari tes kali ini, tergantung kita ingin membentuk mereka seperti apa," kata Coach Jake.
Meski tidak menyebut secara rinci berapa angka ideal dari kadar lemak yang dibutuhkan pemain, Coach Jake menyinggung tentang komposisi lemak dan massa otot. Menurutnya, komposisi tersebut yang perlu dicermati karena menentukan berada di level apa sang pemain ketika menjalani fat test.
"Kalau komposisi tubuh mereka sudah bagus yakni massa ototnya bertambah dan kadar lemaknya rendah, kami akan terus menjaga mereka di level itu. Lalu jika ada pemain yang massa ototnya harus ditambah dan kadar lemaknya dikurangi, kami akan memberi mereka nutrisi atau mengubah rencana latihan mereka. Jadi semua tergantung ada di level mana si pemain itu," lanjutnya.
Menurut Coach Jake, meningkatnya massa otot pemain tidak terlepas dari latihan intensif. Salah satunya seperti latihan pre-season yang menguras fisik yang belakangan digenjot Garuda Select. Sehingga menurut tim pelatih, saat ini para pemain tinggal harus menjaga kondisi mereka untuk tetap berada di level yang optimal.
Sekadar perbandingan, pemain sekaliber Cristiano Ronaldo masih berhasil menjaga komposisi massa otot dan kadar lemaknya tetap berada di level optimal meski sudah berusia 36 tahun. Saat masih bermain untuk Juventus, Ronaldo memiliki kadar lemak sekitar 7% dalam tubuhnya.
Catatan itu diklaim lebih baik 3% dari rata-rata kandungan lemak dalam tubuh pesepak bola profesional lainnya. Bisa dibilang, yang mendominasi berat badan Ronaldo adalah massa otot yang angkanya mencapai 50%.
Dalam program #GarudaSelect yang diikuti para pemain sepak bola Indonesia, pelatih fisik Jake Fitzsimmons mengusung agenda rutin yakni memeriksa kadar lemak dengan 'fat test'. Pemeriksaan tersebut bertujuan menjaga kadar lemak para pemain serta mencegah mereka kegemukan.
Dikutim laman resmi Program Garuda Select, Jake Fitzsimmons, mengakatakan secara garis besar pemain yang ikut program Garuda Select memperlihatkan perkembangan positif terkait massa otot dan kadar lemak di tubuh. Ke depannya, Coach Jake akan terus memantau agar para pemain tetap berada di level yang diinginkan.
"Kami mengukur beberapa hal mulai dari berat badan, tinggi badan, hingga lipatan kulit, dari situ kemudian dihitung berapa presentase lemak di kulit. Masing-masing pemain punya tujuan yang berbeda dari tes kali ini, tergantung kita ingin membentuk mereka seperti apa," kata Coach Jake.
Meski tidak menyebut secara rinci berapa angka ideal dari kadar lemak yang dibutuhkan pemain, Coach Jake menyinggung tentang komposisi lemak dan massa otot. Menurutnya, komposisi tersebut yang perlu dicermati karena menentukan berada di level apa sang pemain ketika menjalani fat test.
"Kalau komposisi tubuh mereka sudah bagus yakni massa ototnya bertambah dan kadar lemaknya rendah, kami akan terus menjaga mereka di level itu. Lalu jika ada pemain yang massa ototnya harus ditambah dan kadar lemaknya dikurangi, kami akan memberi mereka nutrisi atau mengubah rencana latihan mereka. Jadi semua tergantung ada di level mana si pemain itu," lanjutnya.
Menurut Coach Jake, meningkatnya massa otot pemain tidak terlepas dari latihan intensif. Salah satunya seperti latihan pre-season yang menguras fisik yang belakangan digenjot Garuda Select. Sehingga menurut tim pelatih, saat ini para pemain tinggal harus menjaga kondisi mereka untuk tetap berada di level yang optimal.
Sekadar perbandingan, pemain sekaliber Cristiano Ronaldo masih berhasil menjaga komposisi massa otot dan kadar lemaknya tetap berada di level optimal meski sudah berusia 36 tahun. Saat masih bermain untuk Juventus, Ronaldo memiliki kadar lemak sekitar 7% dalam tubuhnya.
Catatan itu diklaim lebih baik 3% dari rata-rata kandungan lemak dalam tubuh pesepak bola profesional lainnya. Bisa dibilang, yang mendominasi berat badan Ronaldo adalah massa otot yang angkanya mencapai 50%.
(sto)