Kemarahan Valentino Rossi Kecam Penyelenggara Moto3: Anda Permainkan Nyawa Pembalap Muda!

Selasa, 05 Oktober 2021 - 10:05 WIB
loading...
Kemarahan Valentino Rossi Kecam Penyelenggara Moto3: Anda Permainkan Nyawa Pembalap Muda!
Pentolan MotoGP, Valentino Rossi mengkritik keputusan operator Moto3 di GP AS 2021 yang mengulang lima lap usai terjadi kecelakaan pertama. Foto: reuters
A A A
AUSTIN - Pentolan MotoGP, Valentino Rossi mengkritik keputusan operator Moto3 di GP AS 2021 yang mengulang lima lap usai terjadi kecelakaan pertama. Sebab, itu justru berujung kecelakaan fatal untuk kedua kalinya.



Balapan yang berlangsung akhir pekan lalu di Circuit of the Americas (COTA), Austin, itu berakhir kelam. Terjadi dua kecelakaan horor di kelas Moto3.

Kecelakaan pertama dialami Filip Salac yang terjatuh di tikungan 11 pada lap 8. Pembalap CarXpert Prustel GP itu mengalami selip ban hingga terpental. Bahkan insiden ini membuat sarung tangan kanannya terlepas.

Penyelenggara lalu mengibarkan red flag untuk menghentikan balapan sementara. Setelah Salac dikonfirmasi dalam kondisi sadar, lomba dilanjutkan lagi.

Anehnya, penyelenggara memutuskan balapan harus diulang lima lap. Tak disangka, dalam balapan kedua digelar, kecelakaan hebat kembali terjadi. Kali ini melibatkan Pedro Acosta, Deniz Oncu, Andrea Migno, dan Jeremy Alcoba.

Dalam balapan yang menyisakan tiga lap lagi, Alcoba terjatuh setelah bersenggolan dengan Deniz Oncu yang mengakibatkan tiga pembalap di belakangnya terpental. Beruntung tak ada cedera serius di sini.

“Bagi saya hari ini mereka membuat kesalahan karena membuat Moto3 restart selama lima lap, dan itu terlalu berbahaya untuk lima lap. Ini seperti Roulette Rusia,” ucap Rossi dikutip laman Motorsport.

Akibat insiden ini, pihak Moto3 menghukum Deniz Oncu larangan tampil di dua balapan ke depan karena dituding sebagai dalang kecelakaan. Sebab, telah memotong roda depan Alcoba secara berbahaya.

Rossi setuju dengan hukuman berat kepada Oncu. Namun, dia mengkritik keputusan untuk kembali memulai balapan setelah ada bendera merah pertama karena sama saja seperti perjudian nyawa.

“Tapi selain itu, Oncu bergerak lurus ketika dia tahu dia memiliki pengendara lain di sampingnya dan memotong. Itu berpotensi kecelakaan fatal. Saya sangat takut untuk semua orang,” lanjutnya.



“Anda harus menghormati keselamatan Anda dan keselamatan saingan Anda. Ini hal yang paling penting daripada mendapatkan satu posisi karena di sini Anda bermain dengan nyawa para pemain muda dan itu berpotensi menjadi bencana,” tutupnya.
(mirz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1876 seconds (0.1#10.140)