Dilirik Pangeran Arab, Newcastle United Bakal Jadi Klub Tajir di Liga Inggris
loading...
A
A
A
NEWCASTLE - Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman kabarnya ingin membeli Newcastle United. Sempat terhenti selama satu tahun, upaya untuk mengakuisisi klub Liga Inggris itu kini mulai menemui titik terang.
Pada musim panas 2020 sempat heboh pemberitaan soal Mohammed bin Salman yang ingin membeli Newcastle. The Magpies rencananya ingin dikuasai melalui perusahaan konsorsiumnya, Public Investment Fund (PIF)
Namun, saat itu muncul masalah yang tak kunjung usai. Yaitu soal hak siar, yang mana kawasan Timur Tengah dipegang beIN Sport, sampai masalah tuduhan hak asasi manusia pada negara Arab Saudi.
Dilansir dari media Inggris, PIF siap mengguyur dana sebesar 300 juta pounds atau sekitar Rp 5,8 triliun untuk membeli 80% saham Newcastle.
Artinya, rencana itu bisa menyulap Newcastle menjadi tim sultan dan dapat menyaingi Manchester City (Man City) serta Chelsea yang selama ini dianggap klub tajir di Liga Inggris.
Perkembangan terbaru menyebutkan Mike Ashley selaku pemiliki Newcastle saat ini telah mencapai kata sepakat dengan PIF. Keduanya dikabarkan siap merampungkan proses penandatanganan.
Jika kesepakatan benar-benar tercapai, maka makin bertambah pengusaha asal Timur Tengah yang membeli klub Eropa, termasuk Liga Inggris
Di Liga Inggris ada Man City yang diakuisisi salah satu anggota kerajaan UEA sekaligus pengusaha kaya raya yaitu, Sheikh Mansour pada 2008.
Mengenai hak siar, Arab Saudi dikabarkan sudah lepas dari beIN Sport yang merupakan pemegang hak siar sepak bola di Timur Tengah. Arab Saudi akan langsung menghadap operator Liga Inggris.
Disi lain, PIF menegaskan dana untuk membeli Newcastle bukan dari uang kas negara Arab Saudi. Mereka menyatakan kedepannya klub akan dikelola secara profesional.
Baca Juga
Pada musim panas 2020 sempat heboh pemberitaan soal Mohammed bin Salman yang ingin membeli Newcastle. The Magpies rencananya ingin dikuasai melalui perusahaan konsorsiumnya, Public Investment Fund (PIF)
Namun, saat itu muncul masalah yang tak kunjung usai. Yaitu soal hak siar, yang mana kawasan Timur Tengah dipegang beIN Sport, sampai masalah tuduhan hak asasi manusia pada negara Arab Saudi.
Dilansir dari media Inggris, PIF siap mengguyur dana sebesar 300 juta pounds atau sekitar Rp 5,8 triliun untuk membeli 80% saham Newcastle.
Artinya, rencana itu bisa menyulap Newcastle menjadi tim sultan dan dapat menyaingi Manchester City (Man City) serta Chelsea yang selama ini dianggap klub tajir di Liga Inggris.
Perkembangan terbaru menyebutkan Mike Ashley selaku pemiliki Newcastle saat ini telah mencapai kata sepakat dengan PIF. Keduanya dikabarkan siap merampungkan proses penandatanganan.
Jika kesepakatan benar-benar tercapai, maka makin bertambah pengusaha asal Timur Tengah yang membeli klub Eropa, termasuk Liga Inggris
Di Liga Inggris ada Man City yang diakuisisi salah satu anggota kerajaan UEA sekaligus pengusaha kaya raya yaitu, Sheikh Mansour pada 2008.
Mengenai hak siar, Arab Saudi dikabarkan sudah lepas dari beIN Sport yang merupakan pemegang hak siar sepak bola di Timur Tengah. Arab Saudi akan langsung menghadap operator Liga Inggris.
Disi lain, PIF menegaskan dana untuk membeli Newcastle bukan dari uang kas negara Arab Saudi. Mereka menyatakan kedepannya klub akan dikelola secara profesional.
(mirz)