Ancaman WADA Tak Merusak Agenda Turnamen Bulu Tangkis di Bali

Jum'at, 08 Oktober 2021 - 17:04 WIB
loading...
Ancaman WADA Tak Merusak...
Indonesia terancam gagal menjadi tuan rumah berbagai ajang olahraga setelah dinyatakan tidak patuh program anti doping oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA). Tapi tidak di cabor bulu tangkis / Foto: PBSI
A A A
JAKARTA - Indonesia terancam gagal menjadi tuan rumah berbagai ajang olahraga setelah dinyatakan tidak patuh program anti doping oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA). Tapi tidak di cabor bulu tangkis.

Ya, ada tiga turnamen bulu tangkis yang bakal diselenggarakan di Bali tahun ini. PBSI menyatakan bahwa turnamen tersebut aman alias dipastikan bakal berlangsung sesuai rencana.

Itu diungkapkan Kabid Luar Negeri PP PBSI Bambang Roedyanto melalui rilis yang diterima MPI, Jumat (8/10/2021). Dalam kesempatan ini ia berkata turnamen yang akan digelar di Bali tetap sesuai rencana.

BACA JUGA: Indonesia Tak Patuh Program Anti-doping, Bisa Bernasib Seperti Rusia di Olimpiade?

"Turnamen di Bali nanti dipastikan tidak ada masalah. Bisa berlangsung sesuai jadwal. Tiga turnamen bulutangkis internasional itu tetap bisa digelar," tutur Bambang Roedyanto.

Adapun turnamen yang akan digelar di Bali nanti merupakan ajang bulu tangkis yang bergengsi. Di antaranya Indonesia Masters, Indonesia Open, dan Kejuaraan Dunia BWF.

Indonesia Masters rencananya akan digelar pada 16 – 21 November 2021 mendatang. Lalu untuk Indonesia Open akan dimulai pada 23 – 28 November 2021 mendatang.

BACA JUGA: Catatan Bulu Tangkis: Menakar Peluang Indonesia di Grup Neraka Piala Thomas 2020

Kemudian, ajang BWF World Tour Finals bakal digelar sebagai penutup kalender badminton tahun ini, yakni 1-5 Desember 2021 mendatang. Ketiga turnamen ini sudah dipastikan digelar di Indonesia sejak Juni 2021 lalu.

Roedy menjelaskan bahwa ia langsung berkoordinasi dengan BWF setelah muncul pemberitaan bahwa Indonesia terancam sanksi WADA akibat tak patuhnya dalam prosedur antidoping. Dari hasil pembicaraan tersebut tiga turnamen internasional yang akan digelar di Bali, tetap bisa berjalan terus.

Meski begitu, Roedy belum mau berkomentar banyak terkait ancaman pelarangan nama Indonesia di berbagai ajang kejuaraan termasuk Piala Thomas dan Uber. Dari pihak federasi masih menunggu langkah yang akan ditempuh pemerintah.

"Dari pihak BWF, tidak ada masalah. Bisa jalan terus, karena kejuaraan tersebut sudah lama dijadwalkan oleh BWF," sebut Roedy.

"Kami menunggu arahan dan menanti bagaimana sikap pemerintah Indonesia menyikapi masalah ini. Saya mewakili PBSI belum bisa berkomentar banyak dan menunggu pernyataan pemerintah lebih dahulu," pungkasnya.
(yov)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1156 seconds (0.1#10.140)