Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Liga Inggris Manchester City vs Burnley: Pantang Remehkan Siasat Tamu
loading...
Pelatih Man City Pep Guardiola memuji konsistensi pelatih Burnley/Foto/Twitter
A
A
A
MANCHESTER - Manchester City tak mengangap remeh Burnley jelang bentrok pada pekan kedelapan Liga Primer Inggris 2021/2022 , Sabtu (16/10/2021). Pelatih Man City Pep Guardiola memuji konsistensi pelatih Burnley Sean Dyche mengarsiteki timnya.
Guardiola tidak memandang sebelah mata The Clarets – julukan Burnley- dalam laga di Etihad Stadium. Mantan pelatih Barcelona itu menilai Dyche telah berpengalaman membesut timya, sejak 2012 lalu. Selama masa itu, Burnley hanya sekali mengalami degradasi yakni pada 2015 lalu.
Di tahun sisanya, mereka memang tak pernah lepas dari zona degradasi, namun setelah itu dapat kembali bangkit. Hal itu lah yang membuat Pep menilai para pemain dan pelatih Burnley tidak mudah menyerah.
Selain itu, Pep juga mengatakan bahwa permainan Burnley tidaklah seperti tim papan bawah yang kebanyakan bertahan. Mereka tetap bertarung hingga titik darah penghabisan.
"Burnley berada di posisi ini (zona degradasi) berkali-kali tetapi mereka selalu kembali karena mereka tidak pernah menyerah,” ucap Pep dikutip laman Lancs pada Jumat (15/10/2021).
“Pelatih bermain dengan cara tertentu, dia (Dyche) adalah mesin yang melakukan itu,” lanjutnya.
"Cara bagaimana dia berkomitmen pada prinsipnya, itu sebabnya dia bertahan lama di Liga Primer dan memperpanjang kontraknya, dia tidak pernah menyerah. Tidak peduli apa yang terjadi, pergi ke Anfield dan Emirates untuk menang. Hati, semangat dan karakter untuk menang,” tandasnya.
“Beberapa tim ketika mereka turun, mereka tidak bertahan dan bertarung,” lanjutnya.
Manchester City memiliki modal dengan selalu meraih kemenangan 5-0 dalam empat laga kandang terakhir melawan Burnley. Meski begitu Pep tak mau melihat masa lalu.
Baginya laga yang akan dihelat di Etihad Stadium nanti bukanlah pertandingan mudah. Pep sudah melihat skill para pemain Burnley yang patut diwaspadai tim asuhannya.
"Entah, masa lalu adalah masa lalu. Saya lupa jika kita menang atau kalah apa yang terjadi di masa lalu," lanjutnya.
"Mungkin kami mendapatkan hasil yang bagus karena saya lebih memperhatikan skill mereka. Saya memberi tahu para pemain hari ini dan mudah-mudahan mereka bisa memahaminya untuk besok,” tutupnya.
Guardiola tidak memandang sebelah mata The Clarets – julukan Burnley- dalam laga di Etihad Stadium. Mantan pelatih Barcelona itu menilai Dyche telah berpengalaman membesut timya, sejak 2012 lalu. Selama masa itu, Burnley hanya sekali mengalami degradasi yakni pada 2015 lalu.
Di tahun sisanya, mereka memang tak pernah lepas dari zona degradasi, namun setelah itu dapat kembali bangkit. Hal itu lah yang membuat Pep menilai para pemain dan pelatih Burnley tidak mudah menyerah.
Selain itu, Pep juga mengatakan bahwa permainan Burnley tidaklah seperti tim papan bawah yang kebanyakan bertahan. Mereka tetap bertarung hingga titik darah penghabisan.
"Burnley berada di posisi ini (zona degradasi) berkali-kali tetapi mereka selalu kembali karena mereka tidak pernah menyerah,” ucap Pep dikutip laman Lancs pada Jumat (15/10/2021).
“Pelatih bermain dengan cara tertentu, dia (Dyche) adalah mesin yang melakukan itu,” lanjutnya.
"Cara bagaimana dia berkomitmen pada prinsipnya, itu sebabnya dia bertahan lama di Liga Primer dan memperpanjang kontraknya, dia tidak pernah menyerah. Tidak peduli apa yang terjadi, pergi ke Anfield dan Emirates untuk menang. Hati, semangat dan karakter untuk menang,” tandasnya.
“Beberapa tim ketika mereka turun, mereka tidak bertahan dan bertarung,” lanjutnya.
Manchester City memiliki modal dengan selalu meraih kemenangan 5-0 dalam empat laga kandang terakhir melawan Burnley. Meski begitu Pep tak mau melihat masa lalu.
Baginya laga yang akan dihelat di Etihad Stadium nanti bukanlah pertandingan mudah. Pep sudah melihat skill para pemain Burnley yang patut diwaspadai tim asuhannya.
"Entah, masa lalu adalah masa lalu. Saya lupa jika kita menang atau kalah apa yang terjadi di masa lalu," lanjutnya.
"Mungkin kami mendapatkan hasil yang bagus karena saya lebih memperhatikan skill mereka. Saya memberi tahu para pemain hari ini dan mudah-mudahan mereka bisa memahaminya untuk besok,” tutupnya.
(sha)
Explore More