Diduga Terlibat Calciopoli di Liga 2, Perserang Serang Pecat Pelatih dan Lima Pemain

Jum'at, 29 Oktober 2021 - 12:05 WIB
loading...
Diduga Terlibat Calciopoli...
Perhelatan Liga 2 2021/2022 saat ini menjadi sorotan. Sejumlah pihak diduga terlibat calciopoli yang segera menjadi perhatian Perserang Serang. Foto: LIB
A A A
SERANG - Perhelatan Liga 2 2021/2022 saat ini menjadi sorotan. Sejumlah pihak diduga terlibat calciopoli yang segera menjadi perhatian Perserang Serang. Terlebih, klub milik Raffi Ahmad, yakni RANS Cilegon FC kabarnya ikut terseret.



Perserang diberitakan resmi melaporkan dugaan pengaturan skor pertandingan di Liga 2 2021/2022 yang dilakukan sejumlah pihak, termasuk pemain kepada PSSI. Laporan itu diajukan pada Kamis (28/10/2021).

Manajer Perserang, Babay Karnawi dalam keterangan tertulisnya menegaskan laporan kepada PSSI berdasarkan sejumlah informasi, pengakuan, dan barang bukti yang didapat. Karena itu, dia meminta Badan Yudisial PSSI menindak tegas seluruh pihak-pihak yang terlibat dalam kasus memalukan ini.

"Sebagai anggota, kami melaporkan agar PSSI melindungi klub, pemain, pelatih, dan ofisial Liga 2 dari praktik seperti ini. Tentunya, dengan memperketat pengawasan dalam yurisdiksi sepakbola di Liga 2,” kata Babay.

Menurutnya, indikasi pengaturan skor ditemukan dalam sejumlah laga yang dijalani Perserang di Liga 2 musim ini. Dugaan praktik pengaturan skor pertandingan itu telah dilakukan pihak luar dengan mengajak sejumlah pemain Perserang.

"Beberapa orang telah menghubungi sejumlah pemain Perserang untuk membuat Perserang kalah dalam pertandingan melawan RANS Cilegon FC, Persekat Tegal, dan Badak Lampung FC,” kata dia.

Babay menambahkan, berdasarkan bukti berupa pengakuan dari pemain dan pelatih, manajemen Perserang melakukan tindakan tegas kepada lima orang pemain dan seorang pelatih kepala Perserang. Lima pemain yang dimaksud adalah EDS, FE, EJ, AS, dan AIH. Adapun pelatih kepala berinisial PW.

Manajemen Perserang lalu memutuskan memecat semuanya. Sedangkan musim ini, Perserang dilatih Putut Wijanarko. "Dengan pertimbangan integritas dan etik, keenam orang itu diberhentikan secara tidak hormat dari Perserang,” kata Babay.

Babay menambahkan, Perserang dirugikan dengan perginya lima pemain dan pelatih. Namun, Babay menegaskan lebih menjunjung tinggi integritas sepak bola ketimbang mempertahankan personel yang merusak.



"Kondisi ini sangat merugikan Perserang, tapi kami tetap harus berani dan tidak menoleransi hal-hal yang merusak integritas sepakbola. Laporan ini untuk memberi efek jera kepada pihak-pihak yang ingin merusak integritas sepakbola,” tegasnya.
(mirz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0972 seconds (0.1#10.140)