Peng Shuai Mengaku Pernah Dipaksa Berhubungan Intim oleh Mantan Wakil Perdana Menteri China
loading...
A
A
A
HONG KONG - Petenis wanita tersohor asal China, Peng Shuai mengeluarkan pengakuan yang mengejutkan. Dia menyatakan pernah menjadi korban pelecehan seksual atau dipaksa berhubungan intim oleh mantan Wakil Perdana Menteri Senior ke-10 Republik Rakyat China, Zhang Gaoli.
Dara berusia 35 tahun itu secara terbuka membeberkan kalau Zhang pernah menggaulinya dengan paksa beberapa tahun lalu. Skandal itu sebenarnya sudah Peng sebarkan lewat media sosial.
Namun, dengan pengaruh serta kekuasaannya, Zhang melakukan sensor alias menghapus semua pengakuan Peng di media sosial. Hingga akhirnya kasus ini hilang dari pantauan masyarakat China.
Menurut tangkapan layar akun Weibo-nya yang terverifikasi pada Selasa (2/11/2021) malam waktu setempat, Peng mengatakan bahwa Zhang, yang menjadi anggota Politburo Standing Committee - badan pembuat keputusan utama China - memaksanya melakukan hubungan seks. Mereka kemudian memiliki hubungan suka sama suka walau kerap putus-nyambung.
Postingan Peng dihapus sekitar setengah jam setelah dipublikasikan. Tapi, pencarian nama Peng di internet yang dikontrol ketat China melonjak setelah postingan tersebut. Tangkapan layar dibagikan di antara grup WeChat pribadi dan melalui iMessage.
Menurut laporan CNN masih belum bisa memverifikasi keaslian postingan yang lebih dari 1.600 kata itu. Juga telah menghubungi Peng untuk memberikan komentar, serta Kantor Informasi Dewan Negara China, yang menangani pertanyaan pers untuk pemerintah pusat.
Dalam postingan yang berbunyi sebagai surat terbuka untuk Zhang, Peng menuduh hubungan selama periode intermiten yang berlangsung setidaknya 10 tahun. Peng mengatakan dia membuka hatinya untuk Zhang, yang sekarang berusia 75 tahun.
"Mengapa Anda harus kembali kepada saya, membawa saya ke rumah Anda untuk memaksa saya berhubungan seks dengan Anda? Ya, saya tidak punya bukti, dan tidak mungkin memiliki bukti," tulis Peng.
"Saya tidak bisa menggambarkan betapa jijiknya saya, dan berapa kali saya bertanya pada diri sendiri apakah saya masih manusia? Saya merasa seperti mayat yang berjalan. Setiap hari saya berakting, siapa saya yang sebenarnya?" lanjutnya.
Dara berusia 35 tahun itu secara terbuka membeberkan kalau Zhang pernah menggaulinya dengan paksa beberapa tahun lalu. Skandal itu sebenarnya sudah Peng sebarkan lewat media sosial.
Namun, dengan pengaruh serta kekuasaannya, Zhang melakukan sensor alias menghapus semua pengakuan Peng di media sosial. Hingga akhirnya kasus ini hilang dari pantauan masyarakat China.
Menurut tangkapan layar akun Weibo-nya yang terverifikasi pada Selasa (2/11/2021) malam waktu setempat, Peng mengatakan bahwa Zhang, yang menjadi anggota Politburo Standing Committee - badan pembuat keputusan utama China - memaksanya melakukan hubungan seks. Mereka kemudian memiliki hubungan suka sama suka walau kerap putus-nyambung.
Postingan Peng dihapus sekitar setengah jam setelah dipublikasikan. Tapi, pencarian nama Peng di internet yang dikontrol ketat China melonjak setelah postingan tersebut. Tangkapan layar dibagikan di antara grup WeChat pribadi dan melalui iMessage.
Menurut laporan CNN masih belum bisa memverifikasi keaslian postingan yang lebih dari 1.600 kata itu. Juga telah menghubungi Peng untuk memberikan komentar, serta Kantor Informasi Dewan Negara China, yang menangani pertanyaan pers untuk pemerintah pusat.
Dalam postingan yang berbunyi sebagai surat terbuka untuk Zhang, Peng menuduh hubungan selama periode intermiten yang berlangsung setidaknya 10 tahun. Peng mengatakan dia membuka hatinya untuk Zhang, yang sekarang berusia 75 tahun.
"Mengapa Anda harus kembali kepada saya, membawa saya ke rumah Anda untuk memaksa saya berhubungan seks dengan Anda? Ya, saya tidak punya bukti, dan tidak mungkin memiliki bukti," tulis Peng.
"Saya tidak bisa menggambarkan betapa jijiknya saya, dan berapa kali saya bertanya pada diri sendiri apakah saya masih manusia? Saya merasa seperti mayat yang berjalan. Setiap hari saya berakting, siapa saya yang sebenarnya?" lanjutnya.