IGS, Wadah Pegolf Muda Berprestasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ciputra Golfpreneur Foundation (CGF) dan Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (HIMPUNI) secara resmi meluncurkan Intercollegiate Golf Series (IGS). Ini menjadi wadah kompetisi golf antaralumni dan antarmahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Peluncuran IGS ini membuka kesempatan kepada para pegolf muda potensial di Indonesia untuk tak hanya mengejar prestasi olahraga golf, tapi juga mendapatkan pendidikan tinggi terbaik di Indonesia melalui jalur prestasi. Selain itu, ajang ini bisa menjadi wadah kompetisi golf bagi mahasiswa-mahasiswi berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Ketua Dewan Pembina CGF Budiarsa Sastrawinata menyampaikan rasa suka cita ya dengan adanya IGS ini. "Saya berharap ini dapat meningkatkan prestasi atlet golf Indonesia di turnamen internasional dan menambah jumlah pegolf muda di Indonesia," tambahnya.
Ketua Presidium HIMPUNI Akhmad Muqowam mengatakan bahwa kolaborasi dengan CGF dalam menghadirkan Intercollegiate Golf Series ini pertama-tama bermaksud memberikan kesempatan bagi para atlet golf berprestasi agar dapat mengenyam pendidikan berkualitas melalui berbagai PTN di Indonesia.
Dengan 41 organisasi alumni PTN sebagai bagian dari keluarga HIMPUNI, pihaknya ingin memaksimalkan akses yang dimiliki ke berbagai PTN dari Sabang sampai Merauke sehingga PTN-PTN tersebut berkenan membukakan pintunya bagi atlet-atlet golf Indonesia ini.
”Yang masih berstatus sebagai mahasiswa (student athlete) dengan treatment, afirmasi, dan kebijakan yang memberikan akses dan kemudahan bagi mahasiswa (student athlete) untuk berkembang menjadi mahasiswa, sekaligus atlet yang profesional,” lanjut Akhmad Muqowan.
IGS ini melibatkan 20 PTN, yaitu Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Airlangga, Universitas Andalas, Universitas Brawijaya, Universitas Cenderawasih, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, Universitas Indonesia, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Mulawarman, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Padjadjaran, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Indonesia, Universitas Sebelas Maret, Universitas Sriwijaya, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Udayana.
Selain disaksikan oleh para rektor dan perwakilan dari 20 PTN, penandatanganan ini juga disaksikan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Zainudin Amali, perwakilan dari Persatuan Golf Indonesia (PGI) serta Asosiasi Pemilik Lapangan Golf Indonesia.
IGS akan mempertandingkan tiga format kompetisi. Format pertama merupakan format beregu, di mana tiap tim terdiri dari empat pemain yang menyertakan elemen alumni dan mahasiswa/i.
Format individu juga akan dipertandingkan, di mana tiap alumni maupun para mahasiswa akan saling bersaing di kategorinya masing-masing.
Peluncuran IGS ini membuka kesempatan kepada para pegolf muda potensial di Indonesia untuk tak hanya mengejar prestasi olahraga golf, tapi juga mendapatkan pendidikan tinggi terbaik di Indonesia melalui jalur prestasi. Selain itu, ajang ini bisa menjadi wadah kompetisi golf bagi mahasiswa-mahasiswi berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Ketua Dewan Pembina CGF Budiarsa Sastrawinata menyampaikan rasa suka cita ya dengan adanya IGS ini. "Saya berharap ini dapat meningkatkan prestasi atlet golf Indonesia di turnamen internasional dan menambah jumlah pegolf muda di Indonesia," tambahnya.
Ketua Presidium HIMPUNI Akhmad Muqowam mengatakan bahwa kolaborasi dengan CGF dalam menghadirkan Intercollegiate Golf Series ini pertama-tama bermaksud memberikan kesempatan bagi para atlet golf berprestasi agar dapat mengenyam pendidikan berkualitas melalui berbagai PTN di Indonesia.
Dengan 41 organisasi alumni PTN sebagai bagian dari keluarga HIMPUNI, pihaknya ingin memaksimalkan akses yang dimiliki ke berbagai PTN dari Sabang sampai Merauke sehingga PTN-PTN tersebut berkenan membukakan pintunya bagi atlet-atlet golf Indonesia ini.
”Yang masih berstatus sebagai mahasiswa (student athlete) dengan treatment, afirmasi, dan kebijakan yang memberikan akses dan kemudahan bagi mahasiswa (student athlete) untuk berkembang menjadi mahasiswa, sekaligus atlet yang profesional,” lanjut Akhmad Muqowan.
IGS ini melibatkan 20 PTN, yaitu Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Airlangga, Universitas Andalas, Universitas Brawijaya, Universitas Cenderawasih, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, Universitas Indonesia, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Mulawarman, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Padjadjaran, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Indonesia, Universitas Sebelas Maret, Universitas Sriwijaya, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Udayana.
Selain disaksikan oleh para rektor dan perwakilan dari 20 PTN, penandatanganan ini juga disaksikan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Zainudin Amali, perwakilan dari Persatuan Golf Indonesia (PGI) serta Asosiasi Pemilik Lapangan Golf Indonesia.
IGS akan mempertandingkan tiga format kompetisi. Format pertama merupakan format beregu, di mana tiap tim terdiri dari empat pemain yang menyertakan elemen alumni dan mahasiswa/i.
Format individu juga akan dipertandingkan, di mana tiap alumni maupun para mahasiswa akan saling bersaing di kategorinya masing-masing.