Singgung Penggelapan Dana Hak Siar Liga 1, Fans Persib Desak Diusut Tuntas
loading...
A
A
A
BANDUNG - Dana hak siar Liga 1 periode 2019-2023 senilai Rp25 miliar diduga digelapkan Direktur Bisnis PT Liga Indonesia Baru (LIB), Rudy Kangdra. Padahal, uang ini bisa dipakai untuk pembinaan sepak bola Indonesia atau kegiatan penting lainnya.
Bobotoh, sebutan pendukung Persib Bandung, ikut menanggapi skandal yang mencoreng nama Indonesia ini. Mereka meminta kasus ini segera diselesaikan hingga tuntas.
"Harus diusut sampai tuntas. Kalau bisa penjarakan (para pelakunya)," kata Sekretaris Bobotoh Maung Bandung Bersatu (Bomber), Mediaswara, Kamis (9/12/2021).
Menurutnya, uang yang harusnya masuk akan sangat bermanfaat jika digunakan untuk kepentingan sepak bola nasional. Selain bisa dipakai untuk subsidi bagi klub yang sulit mencari dana di tengah pandemi, anggaran itu bisa dipakai untuk memperbaiki kompetisi.
Salah satu yang diharapkannya adalah adanya fasilitas video assistant referee (VAR) di kompetisi. Sebagai gambaran, ada banyak gol di Liga 1 yang harusnya disahkan tapi tidak disahkan. Padahal, dengan adanya VAR, hal seperti itu bisa diminimalisir.
"Lebih baik dibelikan VAR daripada uang masuk ke kantong pribadi seperti itu," tegasnya.
Selain itu, uang juga bisa dipakai untuk berbagai kepentingan positif lainnya. Sehingga, kualitas sepak bola Indonesia diharapkan bakal lebih baik.
Ketua Umum The Bombs, Nevi Effendi juga sependapat agar kisruh seputar duit hak siar ini segera diselesaikan. Dia sendiri mengaku tak tahu persis duduk persoalan kasus tersebut. Tapi, jika memang bermasalah, maka harus segera dituntaskan agar tak ada pihak yang dirugikan.
Apalagi, dana itu akan sangat bermanfaat jika dipakai untuk pembinaan dan memperbaiki kualitas sepak bola di Indonesia. Sehingga, mengusutnya jadi jalan terbaik.
"Iya lah harus (diusut) itu mah, harus itu. Karena imbasnya kan ke klub, pembinaan juga. Karena di Indonesia kan pembinaannya (sepak bola) makin melorot," jelas Nevi.
Dia sendiri berpikir positif soal kiprah PT LIB setelah sempat berbincang dengan Dirut PT LIB. Menurutnya, PT LIB punya banyak program untuk memperbaiki sepak bola Indonesia. Sehingga, jangan ada hal-hal negatif yang merusaknya dan penyelesaian harus dilakukan jika ada masalah.
"LIB juga punya keinginan yang sangat baik, saya pernah ngobrol sama dirutnya. Dia punya keinginan yang sangat baik, terus dia punya program yang sangat baik," papar Nevi.
Bobotoh, sebutan pendukung Persib Bandung, ikut menanggapi skandal yang mencoreng nama Indonesia ini. Mereka meminta kasus ini segera diselesaikan hingga tuntas.
"Harus diusut sampai tuntas. Kalau bisa penjarakan (para pelakunya)," kata Sekretaris Bobotoh Maung Bandung Bersatu (Bomber), Mediaswara, Kamis (9/12/2021).
Menurutnya, uang yang harusnya masuk akan sangat bermanfaat jika digunakan untuk kepentingan sepak bola nasional. Selain bisa dipakai untuk subsidi bagi klub yang sulit mencari dana di tengah pandemi, anggaran itu bisa dipakai untuk memperbaiki kompetisi.
Salah satu yang diharapkannya adalah adanya fasilitas video assistant referee (VAR) di kompetisi. Sebagai gambaran, ada banyak gol di Liga 1 yang harusnya disahkan tapi tidak disahkan. Padahal, dengan adanya VAR, hal seperti itu bisa diminimalisir.
"Lebih baik dibelikan VAR daripada uang masuk ke kantong pribadi seperti itu," tegasnya.
Selain itu, uang juga bisa dipakai untuk berbagai kepentingan positif lainnya. Sehingga, kualitas sepak bola Indonesia diharapkan bakal lebih baik.
Ketua Umum The Bombs, Nevi Effendi juga sependapat agar kisruh seputar duit hak siar ini segera diselesaikan. Dia sendiri mengaku tak tahu persis duduk persoalan kasus tersebut. Tapi, jika memang bermasalah, maka harus segera dituntaskan agar tak ada pihak yang dirugikan.
Apalagi, dana itu akan sangat bermanfaat jika dipakai untuk pembinaan dan memperbaiki kualitas sepak bola di Indonesia. Sehingga, mengusutnya jadi jalan terbaik.
"Iya lah harus (diusut) itu mah, harus itu. Karena imbasnya kan ke klub, pembinaan juga. Karena di Indonesia kan pembinaannya (sepak bola) makin melorot," jelas Nevi.
Dia sendiri berpikir positif soal kiprah PT LIB setelah sempat berbincang dengan Dirut PT LIB. Menurutnya, PT LIB punya banyak program untuk memperbaiki sepak bola Indonesia. Sehingga, jangan ada hal-hal negatif yang merusaknya dan penyelesaian harus dilakukan jika ada masalah.
"LIB juga punya keinginan yang sangat baik, saya pernah ngobrol sama dirutnya. Dia punya keinginan yang sangat baik, terus dia punya program yang sangat baik," papar Nevi.
(mirz)