Putra Legenda MMA Filipina Sesumbar Kalahkan Petarung Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Petarung debutan ONE Championship asal Filipina, Jhanlo “The Machine” Sangiao akan melawan petarung senior Indonesia Paul “The Great King”Lumihi. Meski lawannya lebih senior, anak dari pelatih legenda Team Lakay Mark Sangiao ini sesumbar bisa meraih kemenangan di pertarungan tersebut.
Kedua petarung tersebut akan berhadapan dikelas bantamweight pada laga bertajuk ONE: Winter Warriors II di Singapore Indoor Stadium. Meski usianya baru 19 tahun, Jhanlo datang dari tim bela diri yang sangat terkenal di Filipina, Team Lakay. Sementara Paul adalah petarung veteran ONE Championship yang ingin membalikan keadaan terhadap karir MMA-nya.
Meski begitu, Jhanlo ternyata tak mempermasalahkan riwayat lawannya itu. Bahkan, dia yakin bisa mengalahkan Pual di pertarungan nanti.
BACA JUGA: Sentimen Vietnam-Malaysia pada Timnas Indonesia di Piala AFF: Jangan Bangunkan Macan Asia!
“Saya pikir dia adalah petarung tertua yang pernah saya hadapi,” kata Sangiao yang lebih muda 14 tahun dari Paul. “Saya pernah melawan petarung yang lebih tua saat masih diamatir tetapi tidak pernah setua ini, waktu itu paling tidak umurnya 28 tahun-an. Saya merasa umur muda merupakan salah satu keunggulan yang saya miliki. Saya merasa lebih kuat, lebih muda dan saya yakin bisa kalahkan dia,” lanjutnya.
Petarung Paul Lumihi (33) adalah mantan juara OPMM kelas Featherweight dengan pengalaman bertarung sangat banyak baik itu dilevel professional maupun amatir. Dia berpengalaman dalam ilmu bela diri seperti kung fu, taekwondo, wushu, Muay Thai dan lainnya. Tidak berlebihan apabila Paul akan menjadi lawan yang paling berat bagi karir Sangiao yang sedang menanjak saat sekarang.
Melihat gaya masing-masing petarung, Jhanlo meyakini akan memiliki beberapa keunggulan yang akan berbeda pada lagi kali ini. “Tentu saya petarung dengan gaya striking yang lebih baik. Tampaknya saya memiliki banyak kelebihan dari segi apapun. Saya lebih muda, lebih bertenaga dan saya juga latihan dengan beberapa petarung striking terbaik dunia. Seperti juara dunia Joshua Pacio, latihan dengan Danny Kingdad dan tentunya latihan bersama dengan petarung paling mematikan di ONE yaitu Kevin Belingon,” ujar Jhanlo.
BACA JUGA: Timnas Indonesia vs Vietnam: Antara Kekaguman dan Perang Saudara
Menjadi salah satu anggota Team Lakay, tentu membuat Sangiao memiliki akses terhadap beberapa petarung bertalenta dan berpengalaman di ONE Championship. Seperti mantan juara dunia kelas Lightweight, Eduard “Landslide” Folayang, mantan juara dunia kelas bantamweight, Kevin “The Silencer” Belingon dan sang juara dunia bertahan kelas strawweight Joshua “The Passion” Pacio dan masih banyak lagi lainnya.
Sama apa yang dirasakan Paul yang memiliki kesempatan juga akan memenangi pertarungan ini. Tapi apapun keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing petarung, semua tergantung bagaimana memanfaatkan semangat dan rencana bertarungnya (game plan). Bagi sang “The Machine” muda, dia akan mengharapkan sesuatu yang tak terduga, dan akan memaksimalkan segala kesempatan yang ada.
“Apapun bisa terjadi, tapi yang pasti saya ingin memaksimalkan kelebihan-kelebihan atau bonus yang saya miliki baik itu menang melalui submission atau KO. Pada saat kesempatan itu ada, saya tidak akan melewatkannya dan akan saya ambil,” kata Sangiao.
ONE: Winter Warriors II adalah acara laga terakhir ONE Champinship tahun 2021. Pada pertarungan utama akan berhadapan ranking nomor 2 kelas flyweight Danny “The King” Kingad melawan rangking 4 Kairat “The Kazakh” Akhmetov.
Kedua petarung tersebut akan berhadapan dikelas bantamweight pada laga bertajuk ONE: Winter Warriors II di Singapore Indoor Stadium. Meski usianya baru 19 tahun, Jhanlo datang dari tim bela diri yang sangat terkenal di Filipina, Team Lakay. Sementara Paul adalah petarung veteran ONE Championship yang ingin membalikan keadaan terhadap karir MMA-nya.
Meski begitu, Jhanlo ternyata tak mempermasalahkan riwayat lawannya itu. Bahkan, dia yakin bisa mengalahkan Pual di pertarungan nanti.
BACA JUGA: Sentimen Vietnam-Malaysia pada Timnas Indonesia di Piala AFF: Jangan Bangunkan Macan Asia!
“Saya pikir dia adalah petarung tertua yang pernah saya hadapi,” kata Sangiao yang lebih muda 14 tahun dari Paul. “Saya pernah melawan petarung yang lebih tua saat masih diamatir tetapi tidak pernah setua ini, waktu itu paling tidak umurnya 28 tahun-an. Saya merasa umur muda merupakan salah satu keunggulan yang saya miliki. Saya merasa lebih kuat, lebih muda dan saya yakin bisa kalahkan dia,” lanjutnya.
Petarung Paul Lumihi (33) adalah mantan juara OPMM kelas Featherweight dengan pengalaman bertarung sangat banyak baik itu dilevel professional maupun amatir. Dia berpengalaman dalam ilmu bela diri seperti kung fu, taekwondo, wushu, Muay Thai dan lainnya. Tidak berlebihan apabila Paul akan menjadi lawan yang paling berat bagi karir Sangiao yang sedang menanjak saat sekarang.
Melihat gaya masing-masing petarung, Jhanlo meyakini akan memiliki beberapa keunggulan yang akan berbeda pada lagi kali ini. “Tentu saya petarung dengan gaya striking yang lebih baik. Tampaknya saya memiliki banyak kelebihan dari segi apapun. Saya lebih muda, lebih bertenaga dan saya juga latihan dengan beberapa petarung striking terbaik dunia. Seperti juara dunia Joshua Pacio, latihan dengan Danny Kingdad dan tentunya latihan bersama dengan petarung paling mematikan di ONE yaitu Kevin Belingon,” ujar Jhanlo.
BACA JUGA: Timnas Indonesia vs Vietnam: Antara Kekaguman dan Perang Saudara
Menjadi salah satu anggota Team Lakay, tentu membuat Sangiao memiliki akses terhadap beberapa petarung bertalenta dan berpengalaman di ONE Championship. Seperti mantan juara dunia kelas Lightweight, Eduard “Landslide” Folayang, mantan juara dunia kelas bantamweight, Kevin “The Silencer” Belingon dan sang juara dunia bertahan kelas strawweight Joshua “The Passion” Pacio dan masih banyak lagi lainnya.
Sama apa yang dirasakan Paul yang memiliki kesempatan juga akan memenangi pertarungan ini. Tapi apapun keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing petarung, semua tergantung bagaimana memanfaatkan semangat dan rencana bertarungnya (game plan). Bagi sang “The Machine” muda, dia akan mengharapkan sesuatu yang tak terduga, dan akan memaksimalkan segala kesempatan yang ada.
“Apapun bisa terjadi, tapi yang pasti saya ingin memaksimalkan kelebihan-kelebihan atau bonus yang saya miliki baik itu menang melalui submission atau KO. Pada saat kesempatan itu ada, saya tidak akan melewatkannya dan akan saya ambil,” kata Sangiao.
ONE: Winter Warriors II adalah acara laga terakhir ONE Champinship tahun 2021. Pada pertarungan utama akan berhadapan ranking nomor 2 kelas flyweight Danny “The King” Kingad melawan rangking 4 Kairat “The Kazakh” Akhmetov.
(yov)