Lawan Malaysia, Ucapan Bung Karno Bakar Semangat Pemain Indonesia
loading...
A
A
A
Sukarno memproklamasikan gerakan Ganyang Malaysia melalui pidatonya yang sangat bersejarah. Dia mengajak warga Indonesia untuk menghajar Malaysia karena telah menginjak harga diri Indonesia.
“Kalau kita lapar itu biasa. Kalau kita malu itu djuga biasa. Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang adjar!," salah satu pidato Soekarno saat itu.
Sampai sekarang perseteruan antara Indonesia dan Malaysia masih terasa. Nyatanya, Malaysia berulang kali mempermasalahkan wilayah perbatasan di Kalimantan.
Tidak jarang pula Malaysia mengakui hal atau sesuatu yang sebenarnya menjadi milik Indonesia, baik itu makanan, tarian atau budaya lainnya.
Atmostfir serupa terasa di ajang olahraga ketika atlet Indonesia bertemu dengan Malaysia. Ini tidak terkecuali di sepak bola.
Sejarah itu mungkin akan melatari duel antara Indonesia melawan Malaysia pada laga ketiga penyisihan Grup B Piala AFF 2020, di National Stadium, Kallang, Minggu (19/12/2021).
Indonesia berpeluang menyingkirkan Malaysia dari turnamen sepak bola terbesar di Asia Tenggara itu. Ini sesuai dengan perintah Soekarno lebih dari empat dekade lalu, yakni gayang Malaysia.
“Kalau kita lapar itu biasa. Kalau kita malu itu djuga biasa. Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang adjar!," salah satu pidato Soekarno saat itu.
Sampai sekarang perseteruan antara Indonesia dan Malaysia masih terasa. Nyatanya, Malaysia berulang kali mempermasalahkan wilayah perbatasan di Kalimantan.
Tidak jarang pula Malaysia mengakui hal atau sesuatu yang sebenarnya menjadi milik Indonesia, baik itu makanan, tarian atau budaya lainnya.
Atmostfir serupa terasa di ajang olahraga ketika atlet Indonesia bertemu dengan Malaysia. Ini tidak terkecuali di sepak bola.
Sejarah itu mungkin akan melatari duel antara Indonesia melawan Malaysia pada laga ketiga penyisihan Grup B Piala AFF 2020, di National Stadium, Kallang, Minggu (19/12/2021).
Indonesia berpeluang menyingkirkan Malaysia dari turnamen sepak bola terbesar di Asia Tenggara itu. Ini sesuai dengan perintah Soekarno lebih dari empat dekade lalu, yakni gayang Malaysia.
(mirz)