Pemain Keturunan Indonesia Berdarah Surabaya Yang Kakek Neneknya Asli Arek Suroboyo
loading...
A
A
A
Pemain keturunan Indonesia berdarah Surabaya, Gyani Joao Manuel, dikabarkan akan segera tampil di timnas Belanda. Gyani memiliki darah Surabaya dari kakek dan neneknya yang asli Arek Suroboyo .
Gyani lahir di Woerden, Belanda pada tanggal 10 Januari 2003. Gyani memulai karier sepak bola di FC Argon Youth pada tahun 2015. Di tahun yang sama, dia pindah ke FC Volendam Youth untuk melanjutkan karier junior sepak bolanya.
Sejak tahun itu, dia terus berada di FC Volendam hingga saat ini. Perlahan dia naik ke FC Volendam U-17, FC Volendam U-18, dan kini bergabung kembali ke FC Argon U-18. Gyani berposisi sebagai gelandang sayap kanan atau striker. Posisinya mirip dengan posisi Robin van Persie yang biasa beroperasi di sayap kanan dan penyerang tengah.
Penampilannya yang cukup bagus membuat PSSI nya Belanda, KNVB melirik Gyani untuk masuk tim junior Belanda. Gyani diproyeksikan masuk timnas Belanda U-19 yang tentunya bisa menjadi batu loncatan karier sepak bolanya ke depan.
Gyani sebenarnya pernah dipanggil ke timnas Indonesia junior ketika PSSI mencari para pemain keturunan Indonesia yang ada di Eropa.
Namun, dia masih terkendala izin oleh orang tuanya yang belum mengizinkannya bergabung dengan timnas Indonesia.
Dalam wawancara dengan Yussa Nugraha, seorang Youtuber dari Indonesia, Gyani menjelaskan bahwa dia bisa saja bergabung dengan Indonesia. Dia bisa saja bergabung timnas Indonesia jika orang tuanya mengizinkannya bergabung.
Walaupun menyatakan siap bergabung timnas Indonesia, dia ingin tetap mencoba menembus timnas Belanda. Dia ingin bersaing mulai dari tim junior Belanda U-19 tahun ini setelah tahun kemarin gagal karena mengalami cedera engkel yang membuatnya tidak bisa mengikuti seleksi timnas Belanda U-19.
Dalam wawancara itu juga, Gyani menyatakan bahwa kakek dan neneknya adalah asli orang Surabaya. Mereka sudah merantau sejak puluhan tahun lalu ke Belanda. Hal itu membuatnya memiliki darah Surabaya dari kakek dan neneknya.
Gyani menjadi salah satu pemain keturunan Indonesia yang bermain di Eropa saat ini. Gyani masih berusia 18 tahun dan masih berpotensi untuk terus mengasah kemampuannya untuk menembus timnas Belanda atau Indonesia, tergantung kemana nanti dia melabuhkan pilihannya.
Gyani Joao Manuel harus menjadi salah satu pemain yang harus dipantau PSSI jika ingin memaksimalkan pemain keturunan Indonesia yang bermain di Eropa. Gyani memiliki kesempatan untuk bergabung ke timnas Indonesia sebelum berusia 21 tahun. Karena setelah berusia 21 tahun, Gyani harus memenuhi syarat pemain naturalisasi yang cukup menyita waktu seperti harus minimal 5 tahun tinggal di Indonesia.
Elkan Baggott menjadi contoh paling mudah ketika pemain berusia di bawah 21 tahun bisa langsung bergabung dengan timnas lain tanpa melewati syarat di atas. Asal bisa membuktikan punya darah negara tujuan dari orang tuanya atau kakek neneknya, maka dia bisa langsung bergabung.
Gyani lahir di Woerden, Belanda pada tanggal 10 Januari 2003. Gyani memulai karier sepak bola di FC Argon Youth pada tahun 2015. Di tahun yang sama, dia pindah ke FC Volendam Youth untuk melanjutkan karier junior sepak bolanya.
Sejak tahun itu, dia terus berada di FC Volendam hingga saat ini. Perlahan dia naik ke FC Volendam U-17, FC Volendam U-18, dan kini bergabung kembali ke FC Argon U-18. Gyani berposisi sebagai gelandang sayap kanan atau striker. Posisinya mirip dengan posisi Robin van Persie yang biasa beroperasi di sayap kanan dan penyerang tengah.
Penampilannya yang cukup bagus membuat PSSI nya Belanda, KNVB melirik Gyani untuk masuk tim junior Belanda. Gyani diproyeksikan masuk timnas Belanda U-19 yang tentunya bisa menjadi batu loncatan karier sepak bolanya ke depan.
Gyani sebenarnya pernah dipanggil ke timnas Indonesia junior ketika PSSI mencari para pemain keturunan Indonesia yang ada di Eropa.
Namun, dia masih terkendala izin oleh orang tuanya yang belum mengizinkannya bergabung dengan timnas Indonesia.
Dalam wawancara dengan Yussa Nugraha, seorang Youtuber dari Indonesia, Gyani menjelaskan bahwa dia bisa saja bergabung dengan Indonesia. Dia bisa saja bergabung timnas Indonesia jika orang tuanya mengizinkannya bergabung.
Walaupun menyatakan siap bergabung timnas Indonesia, dia ingin tetap mencoba menembus timnas Belanda. Dia ingin bersaing mulai dari tim junior Belanda U-19 tahun ini setelah tahun kemarin gagal karena mengalami cedera engkel yang membuatnya tidak bisa mengikuti seleksi timnas Belanda U-19.
Dalam wawancara itu juga, Gyani menyatakan bahwa kakek dan neneknya adalah asli orang Surabaya. Mereka sudah merantau sejak puluhan tahun lalu ke Belanda. Hal itu membuatnya memiliki darah Surabaya dari kakek dan neneknya.
Gyani menjadi salah satu pemain keturunan Indonesia yang bermain di Eropa saat ini. Gyani masih berusia 18 tahun dan masih berpotensi untuk terus mengasah kemampuannya untuk menembus timnas Belanda atau Indonesia, tergantung kemana nanti dia melabuhkan pilihannya.
Gyani Joao Manuel harus menjadi salah satu pemain yang harus dipantau PSSI jika ingin memaksimalkan pemain keturunan Indonesia yang bermain di Eropa. Gyani memiliki kesempatan untuk bergabung ke timnas Indonesia sebelum berusia 21 tahun. Karena setelah berusia 21 tahun, Gyani harus memenuhi syarat pemain naturalisasi yang cukup menyita waktu seperti harus minimal 5 tahun tinggal di Indonesia.
Elkan Baggott menjadi contoh paling mudah ketika pemain berusia di bawah 21 tahun bisa langsung bergabung dengan timnas lain tanpa melewati syarat di atas. Asal bisa membuktikan punya darah negara tujuan dari orang tuanya atau kakek neneknya, maka dia bisa langsung bergabung.
(aww)