Elkan Baggott Diperebutkan 3 Negara: Indonesia Paling Serius, Langsung Beri KTP

Rabu, 22 Desember 2021 - 11:27 WIB
loading...
Elkan Baggott Diperebutkan 3 Negara: Indonesia Paling Serius, Langsung Beri KTP
Elkan Baggott Diperebutkan 3 Negara: Indonesia Paling Serius, Langsung Beri KTP
A A A
Elkan Baggott sempat diperebutkan oleh tiga negara karena menjanjikan kewarganegaraan yang sah dan bisa membuatnya tampil di timnas negara tersebut. Elkan Baggott memiliki 3 kemungkinan negara yang bisa main di tim nasional.

Negara-negara itu adalah Indonesia, Thailand, dan Inggris. Mengapa bisa seperti itu? Perlu diketahui, ayah Elkan Baggott adalah orang asli Inggris. Sedangkan ibu Elkan Baggott adalah orang Indonesia yang berasal dari Jakarta.



Elkan sendiri lahir di Thailand saat ayah Elkan masih bekerja di Thailand. Hal inilah yang membuat Thailand sempat mengklaim Elkan adalah warga negara Thailand. Setelah tinggal di Thailand, Elkan pindah ke Jakarta, Indonesia. Elkan sempat bersekolah di International British School selama 3 tahun. Setelah 3 tahun menetap di Indonesia, Elkan pindah ke Inggris hingga saat ini Bersama ayah dan ibunya.Pasport Elkan sebelumnya adalah Inggris.

Ini membuatnya bisa membela timnas Inggris jika memang pelatih timnas Inggris memanggilnya. Fakta ini diperkuat dengan masuknya Elkan Baggott ke akademi Ipswich Town junior yang membuat statusnya menjadi homegrown player.

Homegrown player adalah pemain yang sudah bergabung dengan klub di negara tersebut (Inggris) paling sedikit 3 tahun sebelum usia 21 tahun. Homegrown player memiliki status yang sama dengan pemain kewarganegaraan Inggris yang membuat statusnya di klub tidak dianggap sebagai pemain non Uni Eropa (Non EU).

Elkan Baggott jelas masuk ke dalam kriteria homegrown player. Dia sudah bergabung di Ipswich Town junior sejak usia muda hingga sekarang usianya 19 tahun. Walaupun dia berpaspor Indonesia, dia tetap dianggap homegrown player yang mendapat keistimewaan ketika dia bermain di Liga Inggris.

Setelah Elkan pindah ke Inggris, bakatnya pun tercium. Akhirnya, Indonesia dan Thailand menjadi negara yang paling serius memperebutkan kewarganegaraan Elkan Baggott. Indonesia akhirnya menjadi pemenang karena selain yang paling serius, rekomendasi dari pelatih Shin Tae-yong membuat Elkan memilih timnas Indonesia sebagai negara yang dibelanya.

Rekomendasi Shin Tae-yong sangat kuat dan menjadi pertimbangan utama Elkan Baggott. Walau sempat dipinjamkan ke divisi 5 Liga Inggris, Elkan Baggott mampu menembus skuad timnas senior Indonesia di Piala AFF. Piala AFF pun menjadi debut Elkan Baggott di pertandingan internasional bersama Indonesia. Elkan Baggott memiliki banyak kelebihan disbanding bek Indonesia rata-rata. Postur tubuh yang mencapai 194 cm membuatnya menjadi pemain tertinggi di skuad Garuda.



Elkan Baggot juga memiliki kualitas passing yang bagus karena sudah terlatih di Inggris dan sering menjadi build up serangan timnas Indonesia .Elkan Baggott kini sudah resmi menjadi WNI. Gerak cepat dan kerja sama dari PSSI, Shin Tae Yong, hingga Kemendagri RI membuat Elkan Baggott bisa menjadi WNI secara sah.

Elkan secara resmi sudah mendapatkan E-KTP yang membuatnya resmi menjadi WNI secara sah.Thailand pun akhirnya harus rela melepas Elkan Baggott yang memilih Indonesia sebagai negaranya. Elkan memilih Indonesia karena dia memiliki kenangan tinggal di Indonesia dan saudara-saudaranya juga berada di Indonesia semuanya.

Ini membuat Elkan Baggott mantap membela Indonesia.Selain faktor di atas, faktor persaingan untuk masuk timnas Inggris juga ketat sekali. Banyak pemain muda yang sudah main di EPL yang pasti memiliki peluang lebih besar untuk masuk timnas Inggris. Hal ini membuat Elkan menjatuhkan pilihan ke Indonesia sebagai negaranya.

Elkan Baggott diharapkan mampu membawa perbedaan bagi timnas Indonesia. Elkan Baggott dengan segala kelebihan yang dimiliki sudah memberikan dampak positif bagi Indonesia. Elkan Baggott menjadi pemain termuda yang mencetak gol bagi Indonesia di Piala AFF setelah Boaz Solossa.
(aww)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1802 seconds (0.1#10.140)