Luncurkan JOPI, Menpora Berharap Jadi Solusi Penyusunan Kebijakan Sektor Olahraga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sosialisasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) terus dilakukan Kemenpora. Terbaru, Menpora Zainudin Amali meluncurkan Jurnal Olahraga Pendidikan Indonesia (JOPI) secara virtual, Kamis (30/12/2021).
Dalam peluncuran JOPI ini turut hadir Ketua Umum ISORI, Prof Dr Syahrial Bakhtiar, Ikatan Guru Olahraga Nasional (IGORNAS), para tim editor, reviwer dan redaksi Jurnal JOPI yang terdiri dari guru besar di berbagai perguruan tinggi serta ratusan akademisi dan stakeholder olahraga. Dalam pemaparannya, Menpora menuturkan, lahirnya JOPI menjadi kebutuhan untuk semua stakeholder olahraga, terutama bagi kalangan akademisi, pendidik serta guru-guru olahraga.
Ini sangat dibutuhkan untuk menjadi media informasi sekaligus sebagai referensi pada saat melakukan aktivitas, tugas, kegiatan sebagai stakeholder olahraga. "Lahirnya JOPI ini sangat dibutuhkan untuk menjadi media informasi, dimana kita tahu bahwa perkembangan olahraga dari waktu ke waktu semakin dinamis, bahkan terkadang kalau kita tidak mengikuti secara serius atau mencari informasi dari berbagai pihak atau sumber informasi maka kita akan ketinggalan," papar Menpora dikutip dari laman resmi Kemenpora.
BACA JUGA: Indonesia Tertinggal 0-4 dari Thailand di Final Piala AFF 2020, Menpora: Tetap Semangat!
Menpora menambahkan JOPI nantinya akan menjadi wadah bagi para peneliti untuk menampilkan karya-karya tulis ilmiah terbaiknya, sehingga karya itu bisa terkomunikasikan ke berbagai pihak. Bagi pemerintah, tentu diperlukan itu menjadi bahan untuk penyusunan kebijakan sektor olahraga.
"Dan bagi para akademisi, tentu itu dibutuhkan sebagai bahan-bahan referensi yang tentu bisa menjadi panduan pada proses belajar dan mengajar di perguruan tinggi maupun sekolah-sekolah ditingkatkan di bawahnya," harap Menpora.
Diakui Menpora, pasti banyak pihak yang berkeinginan untuk mempublikasikan karya-karyanya di dalam JOPI nantinya. Namun, dia menekankan bahwa kualitas dan pengelolaan harus diperhatikan. Karena kualitas yang terjaga maka kepercayaan publik khususnya stakeholder olahraga makin hari makin meningkat.
BACA JUGA: Ranking FIFA Timnas Indonesia Stuck Usai Dikalahkan Thailand
Memang tidak mudah menyeimbangkan antara ruang yang ada, dengan keinginan para peneliti atau pembuat karya ilmiah. Sebab, ruang terbatas yang disiapkan JOPI tentu tidak mungkin akan bisa menampung seluruh karya ilmiah di bidang olahraga.
"Maka ukuran yang paling objektif dan itu bisa menjadi panduan dan pegangan buat berbagai pihak adalah mengedepankan kualitas," imbuh Menpora.
Dalam peluncuran JOPI ini turut hadir Ketua Umum ISORI, Prof Dr Syahrial Bakhtiar, Ikatan Guru Olahraga Nasional (IGORNAS), para tim editor, reviwer dan redaksi Jurnal JOPI yang terdiri dari guru besar di berbagai perguruan tinggi serta ratusan akademisi dan stakeholder olahraga. Dalam pemaparannya, Menpora menuturkan, lahirnya JOPI menjadi kebutuhan untuk semua stakeholder olahraga, terutama bagi kalangan akademisi, pendidik serta guru-guru olahraga.
Ini sangat dibutuhkan untuk menjadi media informasi sekaligus sebagai referensi pada saat melakukan aktivitas, tugas, kegiatan sebagai stakeholder olahraga. "Lahirnya JOPI ini sangat dibutuhkan untuk menjadi media informasi, dimana kita tahu bahwa perkembangan olahraga dari waktu ke waktu semakin dinamis, bahkan terkadang kalau kita tidak mengikuti secara serius atau mencari informasi dari berbagai pihak atau sumber informasi maka kita akan ketinggalan," papar Menpora dikutip dari laman resmi Kemenpora.
BACA JUGA: Indonesia Tertinggal 0-4 dari Thailand di Final Piala AFF 2020, Menpora: Tetap Semangat!
Menpora menambahkan JOPI nantinya akan menjadi wadah bagi para peneliti untuk menampilkan karya-karya tulis ilmiah terbaiknya, sehingga karya itu bisa terkomunikasikan ke berbagai pihak. Bagi pemerintah, tentu diperlukan itu menjadi bahan untuk penyusunan kebijakan sektor olahraga.
"Dan bagi para akademisi, tentu itu dibutuhkan sebagai bahan-bahan referensi yang tentu bisa menjadi panduan pada proses belajar dan mengajar di perguruan tinggi maupun sekolah-sekolah ditingkatkan di bawahnya," harap Menpora.
Diakui Menpora, pasti banyak pihak yang berkeinginan untuk mempublikasikan karya-karyanya di dalam JOPI nantinya. Namun, dia menekankan bahwa kualitas dan pengelolaan harus diperhatikan. Karena kualitas yang terjaga maka kepercayaan publik khususnya stakeholder olahraga makin hari makin meningkat.
BACA JUGA: Ranking FIFA Timnas Indonesia Stuck Usai Dikalahkan Thailand
Memang tidak mudah menyeimbangkan antara ruang yang ada, dengan keinginan para peneliti atau pembuat karya ilmiah. Sebab, ruang terbatas yang disiapkan JOPI tentu tidak mungkin akan bisa menampung seluruh karya ilmiah di bidang olahraga.
"Maka ukuran yang paling objektif dan itu bisa menjadi panduan dan pegangan buat berbagai pihak adalah mengedepankan kualitas," imbuh Menpora.