Shin Tae-yong Tuntut Level Timnas Indonesia Meningkat: Liga 1 Harus Lebih Agresif!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pelatih Indonesia, Shin Tae-yong mengatakan kompetisi domestik sangat berperan dalam mengembangkan kemampuan pemain. Karena itu, dia berharap Liga 1 bisa menyajikan pertandingan yang lebih berkualitas.
Shin menyebut kualitas kompetisi domestik suatu negara akan tercermin di timnas. Karena itu, tim-tim peserta Liga 1 harus menaikkan tempo dan intensitas permainan agar para pemain terbiasa ketika berlaga di level internasional.
Ini disampaikan Shin setelah Indonesia gagal menjuarai Piala AFF lantaran dikalahkan Thailand dengan agregat 2-6. Skuad Garuda kalah 0-4 pada leg pertama dan imbang 2-2 pada leg kedua.
Selama final, khususnya di leg 1, Indonesia tidak bisa mengimbangi gaya permainan Thailand yang sangat agresif dan cepat. Ini yang menjadi perhatian Shin.
Juru taktik asal Korea Selatan itu mengatakan kunci Thailand bisa berjaya di ajang Piala AFF 2020 dengan catatan tidak terkalahkan dari delapan laga, adalah kualitas liga domestiknya.
Oleh sebab itu, Shin memberi saran kepada liga-liga domestik di Indonesia baik itu Liga 1 dan Liga 2 untuk meningkatkan performa dan menaikkan tempo permainan.
“Thailand jelas kuat. Liga mereka menempati urutan nomor satu di Asia Tenggara. Tidak mudah meningkatkan level Timnas jika liga domestiknya tidak mendukung,” kata Shin.
“Performa liga dan tempo permainan harus dipercepat,” lanjutnya, dilansir Yonhap
Shin ingin kualitas pemain meningkat karena akan menghadapi tantangan berat di Piala AFF U-23. Sebab, dia hanya akan menggunakan pemain dari liga domestik, khususnya Liga 1.
Soalnya, pemain yang berkarier di luar negeri seperti Asnawi Mangkualam, Elkan Baggott dan Egy Maulana Vikri tidak akan dipanggil masuk skuad Indonesia U-23. Piala AFF U-23 akan dilangsungkan di Kamboja pada Februari 2022.
Lihat Juga: Timnas Indonesia Masuk 10 Besar Overall Ranking Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona AFC
Shin menyebut kualitas kompetisi domestik suatu negara akan tercermin di timnas. Karena itu, tim-tim peserta Liga 1 harus menaikkan tempo dan intensitas permainan agar para pemain terbiasa ketika berlaga di level internasional.
Ini disampaikan Shin setelah Indonesia gagal menjuarai Piala AFF lantaran dikalahkan Thailand dengan agregat 2-6. Skuad Garuda kalah 0-4 pada leg pertama dan imbang 2-2 pada leg kedua.
Selama final, khususnya di leg 1, Indonesia tidak bisa mengimbangi gaya permainan Thailand yang sangat agresif dan cepat. Ini yang menjadi perhatian Shin.
Juru taktik asal Korea Selatan itu mengatakan kunci Thailand bisa berjaya di ajang Piala AFF 2020 dengan catatan tidak terkalahkan dari delapan laga, adalah kualitas liga domestiknya.
Oleh sebab itu, Shin memberi saran kepada liga-liga domestik di Indonesia baik itu Liga 1 dan Liga 2 untuk meningkatkan performa dan menaikkan tempo permainan.
“Thailand jelas kuat. Liga mereka menempati urutan nomor satu di Asia Tenggara. Tidak mudah meningkatkan level Timnas jika liga domestiknya tidak mendukung,” kata Shin.
“Performa liga dan tempo permainan harus dipercepat,” lanjutnya, dilansir Yonhap
Shin ingin kualitas pemain meningkat karena akan menghadapi tantangan berat di Piala AFF U-23. Sebab, dia hanya akan menggunakan pemain dari liga domestik, khususnya Liga 1.
Soalnya, pemain yang berkarier di luar negeri seperti Asnawi Mangkualam, Elkan Baggott dan Egy Maulana Vikri tidak akan dipanggil masuk skuad Indonesia U-23. Piala AFF U-23 akan dilangsungkan di Kamboja pada Februari 2022.
Lihat Juga: Timnas Indonesia Masuk 10 Besar Overall Ranking Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona AFC
(mirz)