Pemain Keturunan Indonesia Berdarah Solo: Kode Thom Haye Bela Timnas Indonesia

Pemain keturunan Indonesia berdarah Solo Thom Haye memiliki darah campuran Indonesia-Belanda. Dalam tubuh gelandang enerjik ini mengalir dari Solo dan Sulawesi Utara.

Kakek pemain kelahiran Amsterdam pada 9 Februari 1995 itu berasal dari Solo, Jawa Tengah dan neneknya memiliki keturunan Sulawesi. Kini, Thom Haye bermain di NAC Breda di Eredivisie Belanda.



Selama 26 tahun menjadi warga Belanda, Thom Haye yang berusia 26 tahun belum pernah membela Timnas Belanda senior. Ini membuka peluang Thom Haye direkrut Timnas Indonesia senior. Sebelumnya, Thom Haye hanya bermain di Timnas Belanda junior dari U-15 hingga U-21.

Sebelum di NAC Breda, Thom Haye pernah bermain di Serie A Liga Italia pada tahun 2019. Dia bermain di Lecce. Thom Haye membantu Lecce promosi ke Serie A Italia pada tahun 2019.

Kepiawaiannya memainkan bola membuat pemain bernomor punggung 33 di NAC Breda itu dipanggil The Professor. Julukan itu diberikan rekan setimnya karena kebiasaan Thom Haye memberikan masukan kepada tim pelatih.

Dengan tinggi 177 cm, Thom Haye kokoh dalam memainkan peran sebagai gelandang bertahan. Selama 54 kali berseragam NAC Breda, Thom Haye sudah mengoleksi lima gol di Liga Belanda.



Thom Haye termasuk pemain yang sempat diisukan akan dinaturalisasi oleh PSSI pada tahun 2017. Namanya pernah masuk dalam 24 orang pemain keturunan Indonesia di Eropa yang dipantau PSSI. Thom Haye pun ikut memfollowakun instagram resmi PSSI. Ini bisa menjadi kode Thom Haye ingin membela Timnas Indonesia seperti pemain keturunan Indonesia lainnya.

Jika Thom Haye bersedia membela Timnas Indonesia bakal menambah kekuatan di sektor gelandang bertahan. Terlebih dengan rencana masuknya empat pemain keturunan Indonesia: Sandy Walsh, Jordi Amat, Mees Hilgers, dan Ragnar Oratmangoen, sosok Thom Haye bisa menjadi penguat Timnas Indonesia.