Novak Djokovic Dilarang Masuk Australia Selama 3 Tahun
loading...
A
A
A
MELBOURNE - Novak Djokovic harus mengubur harapannya mengikuti Grand Slam Australia Terbuka 2022. Bukan hanya pada edisi ini saja, melainkan hingga tiga tahun ke depan.
Djokovic terpaksa meninggalkan Australia karena upayanya agar tetap mendapatkan visa tidak membuahkan hasil. Pemerintah pusat tetap dengan keputusannya untuk tidak memberi izin kepada petenis asal Serbia itu.
Ini semua buntut pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan Dkokovic. The Djoker tidak melengkapi persyaratan berpergian ke luar negeri, khususnya Australia lantaran sama sekali belum melakukan vaksin.
Situasinya makin parah karena Djokovic dinilai melanggar aturan karantina ketika terpapar Covid-19 pada pertengahan Desember 2021. Meski sudah positif dan harusnya melakukan isolasi, dia tetap mengikuti wawancara dengan media Prancis.
Adapun alasan Djokovic tetap mengunjungi Negeri Kangguru karena merasa mendapat dispensasi medis dari penyelenggara Australia Terbuka. Namun, itu dianggap tidak berlaku oleh petugas Imigrasi.
Akibatnya, Djokovic digelandang ke hotel tempat para pengungsi. Dia sempat tinggal disana selama hampir 10 hari hingga akhirnya diputuskan tetap dideportasi oleh pemeritah Australia.
Padahal, menurut jadwal Australia Terbuka, Djokovic akan melawan kompatriotnya, Miomir Kecmanovic pada pertandingan pertama pada hari ini. Sekarang tempatnya diserahkan kepada petenis peringkat 150 dunia asat Italia, Salvatore Caruso.
Parahnya lagi, Djokovic juga dilarang mengunjungi Australia selama tiga tahun. Artinya, veteran berusia 34 tahun itu bukan hanya absen di Australia Terbuka 2022 saja, juga pada edisi 2023 dan 2024.
Ini disampaikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Australia, Karen Andrews. Dia mengatakan Menteri Imigrasi, Alex Hawke tetap membatalkan visa Djokovic.
"Hasil yang didapat dari proses yang masuk ke Pengadilan Federal dan keputusan mereka: Visa dibatalkan oleh Menteri (Imigrasi Alex) Hawke," ucap Andrews.
"Pembatalan itu dikuatkan oleh Pengadilan Federal. Jadi sebagai akibatnya, dia (Novak Djokovic) akan dilarang masuk selama tiga tahun ke Australia," lanjutnya, dilansir skysport.
Djokovic sempat memenangkan banding pada upaya pertamanya untuk membatalkan keputusan deportasi yang dikeluarkan Pemerintah Australia. Saat itu, hakim menyebut keputusan pencabutan visanya tidak masuk akal.
Tapi, Hawke menggunakan wewenangnya untuk kembali membatalkan visa Djokovic pada Jumat (21/1/2022). Alhasil, Djokovic harus meninggalkan Australia pada Minggu (16/1/2022) malam dan tidak boleh datang lagi hingga tiga tahun ke depan.
"Sekarang ada beberapa alasan kuat yang mungkin bisa digunakan. Tapi, itu semua bersifat hipotetis saat ini. Setiap kebijakan akan ditinjau berdasarkan manfaatnya," pungkas Andrews.
Djokovic terpaksa meninggalkan Australia karena upayanya agar tetap mendapatkan visa tidak membuahkan hasil. Pemerintah pusat tetap dengan keputusannya untuk tidak memberi izin kepada petenis asal Serbia itu.
Ini semua buntut pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan Dkokovic. The Djoker tidak melengkapi persyaratan berpergian ke luar negeri, khususnya Australia lantaran sama sekali belum melakukan vaksin.
Situasinya makin parah karena Djokovic dinilai melanggar aturan karantina ketika terpapar Covid-19 pada pertengahan Desember 2021. Meski sudah positif dan harusnya melakukan isolasi, dia tetap mengikuti wawancara dengan media Prancis.
Adapun alasan Djokovic tetap mengunjungi Negeri Kangguru karena merasa mendapat dispensasi medis dari penyelenggara Australia Terbuka. Namun, itu dianggap tidak berlaku oleh petugas Imigrasi.
Akibatnya, Djokovic digelandang ke hotel tempat para pengungsi. Dia sempat tinggal disana selama hampir 10 hari hingga akhirnya diputuskan tetap dideportasi oleh pemeritah Australia.
Padahal, menurut jadwal Australia Terbuka, Djokovic akan melawan kompatriotnya, Miomir Kecmanovic pada pertandingan pertama pada hari ini. Sekarang tempatnya diserahkan kepada petenis peringkat 150 dunia asat Italia, Salvatore Caruso.
Parahnya lagi, Djokovic juga dilarang mengunjungi Australia selama tiga tahun. Artinya, veteran berusia 34 tahun itu bukan hanya absen di Australia Terbuka 2022 saja, juga pada edisi 2023 dan 2024.
Ini disampaikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Australia, Karen Andrews. Dia mengatakan Menteri Imigrasi, Alex Hawke tetap membatalkan visa Djokovic.
"Hasil yang didapat dari proses yang masuk ke Pengadilan Federal dan keputusan mereka: Visa dibatalkan oleh Menteri (Imigrasi Alex) Hawke," ucap Andrews.
"Pembatalan itu dikuatkan oleh Pengadilan Federal. Jadi sebagai akibatnya, dia (Novak Djokovic) akan dilarang masuk selama tiga tahun ke Australia," lanjutnya, dilansir skysport.
Djokovic sempat memenangkan banding pada upaya pertamanya untuk membatalkan keputusan deportasi yang dikeluarkan Pemerintah Australia. Saat itu, hakim menyebut keputusan pencabutan visanya tidak masuk akal.
Tapi, Hawke menggunakan wewenangnya untuk kembali membatalkan visa Djokovic pada Jumat (21/1/2022). Alhasil, Djokovic harus meninggalkan Australia pada Minggu (16/1/2022) malam dan tidak boleh datang lagi hingga tiga tahun ke depan.
"Sekarang ada beberapa alasan kuat yang mungkin bisa digunakan. Tapi, itu semua bersifat hipotetis saat ini. Setiap kebijakan akan ditinjau berdasarkan manfaatnya," pungkas Andrews.
(mirz)