Indonesia Gagap di Depan Australia, Perbedaan Kualitas Pemain Jadi Penyebab
loading...
A
A
A
MUMBAI - Indonesia harus menerima kenyataan pahit dipermalukan Australia 0-18 pada laga pertama penyisihan Grup B Piala Asia Wanita 2022. Perbedaan kualitas pemain dan pengalaman jadi penyebab utama mengapa Garuda Pertiwi tidak berdaya.
Saat mengikuti kualifikasi Piala Asia Wanita pada September silam, Indonesia sempat meraih hasil bagus. Mereka bisa dua kali mengalahkan Singapura dengan skor identik 1-0 di Grup C.
Hasil itu menumbuhkan ekspektasi Srikandi Indonesia bisa bersaing di kompetisi sesungguhnya. Tapi, kenyataan malah jauh berbeda.
Indonesia justru hancur lebur pada laga pertamanya kontra Australia di Mumbai Football Arena, Mumbai, Jumat (21/1/2022).
Gawang tim Merah Putih dibobol sembilan kali di masing-masing babak.
Kekalahan telak itu disinyalir karena perbedaan kualitas yang sangat mencolok. Bahkan, bisa dibilang seperti langit dan bumi.
Pasalnya, Australia menurunkan banyak pemain yang rutin tampil bersama klub. Bahkan, ada yang membela klub besar di Eropa.
Sebut saja Sam Kerr yang membukukan empat gol pada laga itu. Penyerang berusia 28 tahun itu berseragam Chelsea. Selain itu dia sangat berpengalaman dimana sudah lebih dari 100 kali membela negaranya.
Begitu juga dengan Emily van Egmond yang mencatat hatrick. Saat ini, gelandang berumur 28 tahun itu bergabung bersama Newcastle Jets. Dia pernah pula mengisi lini tengah West Ham United, VfL Wolfsburg dan Orlando Pride.
Masih banyak pemain inti Australia yang berkarier di luar nergeri, khususnya Benua Biru. Sebut saja Hayley Raso dan Alanna Kennedy yang membela Manchester City.
Lalu Caitlin Foord dan Steph Catley yang sama-sama tergabung di Arsenal. Ditambah Mary Fowler (Montpellier) dan Ellie Carpenter (Lille).
Semuanya pemain itu rutin merumput di kompetisi domestik bersama klub. Artinya, mereka sudah dalam kondisi bugar dan siap bertanding melawan Indonesia.
Kondisi ini jauh berbeda dengan tim inti Indonesia. Dari 11 pemain yang diturunkan, bisa dibilang hanya tiga yang tergabung dengan klub.
Ketiga pemain itu adalah Viny Silfianus dan Zahra Muzdalifah yang membela Persija. Lalu Octavianti Dwi dari Persiba. Selebihnya tidak punya klub dan hanya bermain untuk provinsi masing-masing.
Dengan demikian mayoritas pemain Indonesia jarang bertanding. Akibatnya, persiapan mereka untuk mengikuti Piala Asia Wanita tidak bisa bisa maksimal.
Jadi tidak mengherankan jika pada akhirnya Indonesia tampil buruk saat melawan Australia. Mereka tidak bisa meredam serangan lawan yang datang bertubi-tubi.
Baca Juga
Saat mengikuti kualifikasi Piala Asia Wanita pada September silam, Indonesia sempat meraih hasil bagus. Mereka bisa dua kali mengalahkan Singapura dengan skor identik 1-0 di Grup C.
Hasil itu menumbuhkan ekspektasi Srikandi Indonesia bisa bersaing di kompetisi sesungguhnya. Tapi, kenyataan malah jauh berbeda.
Indonesia justru hancur lebur pada laga pertamanya kontra Australia di Mumbai Football Arena, Mumbai, Jumat (21/1/2022).
Gawang tim Merah Putih dibobol sembilan kali di masing-masing babak.
Kekalahan telak itu disinyalir karena perbedaan kualitas yang sangat mencolok. Bahkan, bisa dibilang seperti langit dan bumi.
Pasalnya, Australia menurunkan banyak pemain yang rutin tampil bersama klub. Bahkan, ada yang membela klub besar di Eropa.
Sebut saja Sam Kerr yang membukukan empat gol pada laga itu. Penyerang berusia 28 tahun itu berseragam Chelsea. Selain itu dia sangat berpengalaman dimana sudah lebih dari 100 kali membela negaranya.
Begitu juga dengan Emily van Egmond yang mencatat hatrick. Saat ini, gelandang berumur 28 tahun itu bergabung bersama Newcastle Jets. Dia pernah pula mengisi lini tengah West Ham United, VfL Wolfsburg dan Orlando Pride.
Masih banyak pemain inti Australia yang berkarier di luar nergeri, khususnya Benua Biru. Sebut saja Hayley Raso dan Alanna Kennedy yang membela Manchester City.
Lalu Caitlin Foord dan Steph Catley yang sama-sama tergabung di Arsenal. Ditambah Mary Fowler (Montpellier) dan Ellie Carpenter (Lille).
Semuanya pemain itu rutin merumput di kompetisi domestik bersama klub. Artinya, mereka sudah dalam kondisi bugar dan siap bertanding melawan Indonesia.
Kondisi ini jauh berbeda dengan tim inti Indonesia. Dari 11 pemain yang diturunkan, bisa dibilang hanya tiga yang tergabung dengan klub.
Ketiga pemain itu adalah Viny Silfianus dan Zahra Muzdalifah yang membela Persija. Lalu Octavianti Dwi dari Persiba. Selebihnya tidak punya klub dan hanya bermain untuk provinsi masing-masing.
Dengan demikian mayoritas pemain Indonesia jarang bertanding. Akibatnya, persiapan mereka untuk mengikuti Piala Asia Wanita tidak bisa bisa maksimal.
Jadi tidak mengherankan jika pada akhirnya Indonesia tampil buruk saat melawan Australia. Mereka tidak bisa meredam serangan lawan yang datang bertubi-tubi.
(mirz)