3 Kemungkinan Mengapa Shin Tae-yong Kerap Mainkan Dedik Setiawan dalam Skuad Indonesia

Jum'at, 28 Januari 2022 - 17:05 WIB
loading...
3 Kemungkinan Mengapa...
Dedik Setiawan jadi sorotan karena gagal tampil bagus, khususnya di laga internasional. Tapi, dia terus mendapat kepercayaan dari Shin Tae-yong untuk membela Indonesia. Foto: twitter
A A A
GIANYAR - Performa Dedik Setiawan belakangan ini jadi sorotan karena gagal tampil bagus, khususnya di laga internasional. Terbaru, pemain Arema FC itu membuang peluang kala Indonesia vs Timor Leste, Kamis (27/1/2022).



Dedik terus mendapat kepercayaan dari Shin Tae-yong untuk membela Indonesia. Pemain berusia 27 tahun itu bahkan sering dipasang sebagai starter. Padahal, statistiknya di level klub tidak terlalu bagus.

Dedik sejauh ini hanya bisa mencetak satu gol dari 13 laga bersama Arema di Liga 1. Itu catatan yang kurang memuaskan bagi ukuran penyerang tengah.

Tak hanya itu, jumlah tembakannya juga merupakan yang terendah dibanding penyerang-penyerang Arema lainnya. Padahal, pemain berusia 27 tahun itu kerap dijadikan target man oleh pelatih Eduardo Almeida.

Dedik total baru melesakan 18 tembakan selama membela Arema di Liga 1 musim ini. Jumlah tersebut kalah dari Carlos Fortes dan Muhammad Rafli.

Dari sudut pandang masyarakat awam, keputusan Shin yang terus memainkan Dedik tentu mengernyitkan dahi. Namun, pelatih yang sudah merasakan Piala Dunia 2018 bersama Korea Selatan tentu punya alasan tertentu perihal keputusannya ini.

Berikut ini tiga kemungkinan mengapa mengapa Shin terus menjadikan Dedik bagaikan tak tersentuh di lini depan skuad Garuda.

1. Sempat Jadi Penyerang Subur di Liga 1

Dedik sempat menjadi penyerang subur bersama Arema. Dia mencetak 10 gol dari 26 laga Liga 1 musim 2018, dan mencatat 11 gol dari 18 laga Liga 1 musim 2019.

Performanya yang menurun bisa dibilang akibat operasi lutut yang dijalaninya pada musim 2019. Selain itu, Dedik juga sempat lama tidak bermain pada jeda kompetisi akibat pandemi Covid-19.

Oleh sebab itu, terdapat kemungkinan bahwa Shin percaya bahwa pemain berspostur 177 cm itu akan kembali menemukan ketajamannya.

2. Penyerang dengan Stamina Kuat

Shin dikenal sebagai pelatih yang menyukai pemain berstamina kuat. Itu diakuinya ketika ditanya alasan tidak memanggil penyerang Bali United, Ilija Spasojevic pada Piala AFF 2020.

Statistik menunjukkan Dedik merupakan pemain dengan stamina lumayan bagus. Dari enam penampilannya di ajang Piala Presiden 2019, Dedik lima kali bermain penuh selama 90 menit.

Sedangkan satu laga sisanya bermain selama 89 menit. Sementara pada ajang Piala Menpora 2021, Dedik selalu bermain selama 90 menit penuh.

Selain itu, pada Liga 1 musim 2018, Dedik juga menghabiskan menit bermain sebanyak 1917 menit, dengan 12 kali diantaranya bermain selama 90 menit penuh.

Dia menghabiskan waktu bermain hingga 1.437 menit semusim setelahnya. Itu durasi yang cukup banyak mengingat pada musim itu Dedik dihantui cedera.

3. Pemain yang Cukup Senior di Timnas Indonesia

Meski belum pernah mencetak gol bagi Indonesia, Dedik memiliki jam terbang yang cukup di level internasional. Dia sudah berseragam merah putih sejak Piala AFF 2018.

Dedik juga kerap tampil kala Indonesia menjalani laga FIFA Matchday. Total dengan laga menghadapi Timor Leste, dia sudah tampil sebanyak sembilan kali di laga uji coba internasional.

Jam terbang Dedik tentu cukup tinggi mengingat Shin membawa banyak pemain muda pada laga persahabatan kali ini. Selain itu, di luar lapangan, Dedik dikenal sebagai sosok yang santun.



Ini menjadi nilai lebih ketika dirinya merumput bersama junior-juniornya. Dedik diharapkan bisa memberikan nilai-nilai yang patut dianut oleh pemain Indonesia kepada juniornya.
(mirz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1332 seconds (0.1#10.140)