Final Piala Liga Inggris Chelsea vs Liverpool, Tuchel Tak Yakin Bisa Nikmati Pertandingan
loading...
A
A
A
LONDON - Thomas Tuchel tidak yakin bisa menikmati final Piala Liga Inggris 2021-2022 saat Chelsea berhadapan melawan Liverpool di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Menurutnya, pertandingan yang berlangsung di Stadion Wembley, Minggu (27/2/2022) malam WIB, bisa menjadi pengalih perhatian yang bagus.
Sekitar 90.000 penonton diperkirakan akan hadir di Stadion Wembley untuk menyaksikan pertandingan ketika Chelsea berusaha memenangkan trofi ketga mereka musim ini.
Bagi kebanyakan pendukung, pertandingan selama 2 jam ini bisa dijadikan sebagai pengalih perhatian di tengah situasi menegangkan di Rusia dan Ukraina. Namun Tuchel mengakui bahwa dia merasa sulit untuk melepaskan diri secara mental dari situasi di Ukraina tidak peduli betapa pentingnya pertandingan itu bagi Chelsea .
BACA JUGA: Momen Mengharukan Mykolenko dan Zinchenko Berpelukan di Tengah Krisis Ukraina
“Jelas ya pertandingan bisa menjadi pengalih perhatian yang baik, tetapi tetap saja karena perang sangat dekat, sangat segar, mungkin itu datang dengan sedikit hati nurani yang buruk pada hari Minggu. Seperti, apakah kita diizinkan untuk sepenuhnya terlibat, merayakan sepenuhnya? Atau apakah itu tidak pantas? Inilah yang saya rasakan karena ini sangat baru dan segar. Perasaan campur aduk yang harus saya katakan," ungkap Tuchel dikutip dari Football London.
Tuchel wajar jika ia merasa kurang nyaman menyambut pertandingan melawan Liverpool di final Piala Liga Inggris. Sebab, pemilik Chelsea, Roman Abramovich, yang kerap menyangkal memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menyerahkan kekuasaan dan pengambilan keputusan kepada yayasan amal yang diketuai Bruce Buck.
BACA JUGA: Kisah Petenis Ukraina dan Adik Perempuannya Diungsikan ke Prancis, Orang Tua: Kami Mencintaimu, Jaga Dirimu!
Langkah yang dipilih Abramovich sebagai tindakan untuk melindungi klub agar Chelsea tidak kehilangan reputasi sebagai raksasa Eropa setelah invasi Rusia ke Ukraina. Mengingat kepemilikan dan keterlibatan Abramovich di Chelsea, akan ada banyak netral yang akan mendukung Liverpool di final Piala Liga Inggris.
Disinggung apakah Tuchel akan menggunakan sentimen anti-Chelsea untuk menciptakan mentalitas di tengah pengepungan penggemar? "Saya tahu apa yang Anda maksud dan terkadang kami menggunakan hal-hal ini, seperti ketika sebuah keputusan bertentangan dengan Anda atau Anda merasa diperlakukan tidak adil, untuk membangun mentalitas semacam ini untuk melindungi Anda, tim Anda, staf Anda dan membangun kru yang kuat untuk melindungi diri Anda dari serangan. pengaruh dan ketidakadilan dari luar.
“Dalam hal ini, masalahnya terlalu besar. Saya mengerti maksudnya tetapi jika Anda memikirkannya lagi, bagaimana membantu sekarang jika kita kalah dalam pertandingan sepak bola mengingat situasi bahwa kita sedang berperang? Ini tidak cukup penting dan sayangnya tidak akan membantu. Jika itu terjadi, saya senang kalah dalam pertandingan," pungkas Tuchel.
Sekitar 90.000 penonton diperkirakan akan hadir di Stadion Wembley untuk menyaksikan pertandingan ketika Chelsea berusaha memenangkan trofi ketga mereka musim ini.
Bagi kebanyakan pendukung, pertandingan selama 2 jam ini bisa dijadikan sebagai pengalih perhatian di tengah situasi menegangkan di Rusia dan Ukraina. Namun Tuchel mengakui bahwa dia merasa sulit untuk melepaskan diri secara mental dari situasi di Ukraina tidak peduli betapa pentingnya pertandingan itu bagi Chelsea .
BACA JUGA: Momen Mengharukan Mykolenko dan Zinchenko Berpelukan di Tengah Krisis Ukraina
“Jelas ya pertandingan bisa menjadi pengalih perhatian yang baik, tetapi tetap saja karena perang sangat dekat, sangat segar, mungkin itu datang dengan sedikit hati nurani yang buruk pada hari Minggu. Seperti, apakah kita diizinkan untuk sepenuhnya terlibat, merayakan sepenuhnya? Atau apakah itu tidak pantas? Inilah yang saya rasakan karena ini sangat baru dan segar. Perasaan campur aduk yang harus saya katakan," ungkap Tuchel dikutip dari Football London.
Tuchel wajar jika ia merasa kurang nyaman menyambut pertandingan melawan Liverpool di final Piala Liga Inggris. Sebab, pemilik Chelsea, Roman Abramovich, yang kerap menyangkal memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menyerahkan kekuasaan dan pengambilan keputusan kepada yayasan amal yang diketuai Bruce Buck.
BACA JUGA: Kisah Petenis Ukraina dan Adik Perempuannya Diungsikan ke Prancis, Orang Tua: Kami Mencintaimu, Jaga Dirimu!
Langkah yang dipilih Abramovich sebagai tindakan untuk melindungi klub agar Chelsea tidak kehilangan reputasi sebagai raksasa Eropa setelah invasi Rusia ke Ukraina. Mengingat kepemilikan dan keterlibatan Abramovich di Chelsea, akan ada banyak netral yang akan mendukung Liverpool di final Piala Liga Inggris.
Disinggung apakah Tuchel akan menggunakan sentimen anti-Chelsea untuk menciptakan mentalitas di tengah pengepungan penggemar? "Saya tahu apa yang Anda maksud dan terkadang kami menggunakan hal-hal ini, seperti ketika sebuah keputusan bertentangan dengan Anda atau Anda merasa diperlakukan tidak adil, untuk membangun mentalitas semacam ini untuk melindungi Anda, tim Anda, staf Anda dan membangun kru yang kuat untuk melindungi diri Anda dari serangan. pengaruh dan ketidakadilan dari luar.
“Dalam hal ini, masalahnya terlalu besar. Saya mengerti maksudnya tetapi jika Anda memikirkannya lagi, bagaimana membantu sekarang jika kita kalah dalam pertandingan sepak bola mengingat situasi bahwa kita sedang berperang? Ini tidak cukup penting dan sayangnya tidak akan membantu. Jika itu terjadi, saya senang kalah dalam pertandingan," pungkas Tuchel.
(yov)