Marc Marquez: Kurang Adil, Covid-19 Jadi Penentu Juara MotoGP 2022
loading...
A
A
A
DOHA - Marc Marquez menyebut persaingan gelar juara dunia MotoGP kurang adil semasa pandemi Covid-19. Sebab, jika ada pembalap yang terpapar virus tersebut, maka akan absen balapan.
Menurut pembalap Repsol Honda itu, pandemi Covid-19 malah menjadi salah satu faktor penentu persaingan MotoGP 2022 . Para pembalap maupun staf tim yang terpapar virus akan absen sehingga membuat mereka rugi tidak mendapatkan poin akibat kalah sebelum bertanding.
Pandemi Covid-19 masih belum memberikan tanda-tanda akan menghilang dalam waktu dekat meski bisa dibilang mulai mereda. Kejuaraan MotoGP 2022 pun telah menerapkan protokol kesehatan yang lebih longgar dari musim lalu.
Hal itu bisa dilihat dari sistem bubble yang kini tak diberlakukan lagi di Qatar yang akan menjadi seri pembuka musim ini.
Selain itu, para pembalap MotoGP juga mulai mengikuti beberapa kegiatan di luar balapan seperti acara sponsor maupun wawancara secara langsung yang intensitasnya lebih banyak dari sebelumnya.
Karena itu, The Baby Alien –julukan Marquez- mengatakan bahwa para pembalap harus lebih berhati-hati karena hal itu membuat peluang mereka untuk terpapar Covid-19 menjadi lebih besar.
Juara MotoGP enam kali itu pun menyebut bahwa Covid-19 bakal menjadi salah satu faktor penentu sengitnya persaingan kejuaraan musim ini.
Untuk itu, Marquez berharap balapan kuda besi paling elite di dunia itu bisa berjalan normal kembali tanpa adanya Covid-19. Menurutnya, itu akan membuat MotoGP berlangsung lebih adil.
"Memang benar faktor lain persaingan musim ini bisa dari Covid. Saya tertular Covid musim dingin ini dan itu seperti flu, tetapi sekarang dengan semua (tes PCR) kami harus berhati-hati," kata Marquez dilansir dari Crash, Rabu (2/3/2022).
“Tetapi kadang-kadang akan sulit (untuk tak tertular) karena sekarang kami memulai kembali dengan hal-hal seperti acara sponsor, wawancara. Hidup akan kembali normal dan saya pikir cepat atau lambat kejuaraan harus digelar dengan normal lagi, agar lebih adil bagi semua orang,” imbuhnya.
“Karena kalau tidak, seperti yang sudah kita lihat di tes Malaysia, beberapa mekanik (bukan dari Honda) tidak bisa terbang ke Indonesia. Tapi kita berharap untuk dunia umum semuanya kembali normal dan sepertinya kita berada di jalur yang benar,” tuturnya.
Balapan MotoGP 2022 akan kembali digelar mulai Minggu, (6/3/2022) di Sirkuit Losail, Qatar. Negara tersebut juga masih menerapkan peraturan bahwa semua orang yang masuk ke sana wajib menunjukkan hasil PCR negatif Covid-19.
Alhasil, para pembalap atau pun staf tim yang kedapatan positif terpapar corona dipastikan bakal absen pada seri pembuka nanti. Dan tentu saja, seperti yang dikatakan Marquez, itu akan membuat balapan menjadi kurang adil karena mereka kalah sebelum bertanding.
Lihat Juga: Drama Latihan Bebas di Phillip Island: Marc Marquez Tercepat, Martin dan Bagnaia Terpeleset!
Menurut pembalap Repsol Honda itu, pandemi Covid-19 malah menjadi salah satu faktor penentu persaingan MotoGP 2022 . Para pembalap maupun staf tim yang terpapar virus akan absen sehingga membuat mereka rugi tidak mendapatkan poin akibat kalah sebelum bertanding.
Pandemi Covid-19 masih belum memberikan tanda-tanda akan menghilang dalam waktu dekat meski bisa dibilang mulai mereda. Kejuaraan MotoGP 2022 pun telah menerapkan protokol kesehatan yang lebih longgar dari musim lalu.
Hal itu bisa dilihat dari sistem bubble yang kini tak diberlakukan lagi di Qatar yang akan menjadi seri pembuka musim ini.
Selain itu, para pembalap MotoGP juga mulai mengikuti beberapa kegiatan di luar balapan seperti acara sponsor maupun wawancara secara langsung yang intensitasnya lebih banyak dari sebelumnya.
Karena itu, The Baby Alien –julukan Marquez- mengatakan bahwa para pembalap harus lebih berhati-hati karena hal itu membuat peluang mereka untuk terpapar Covid-19 menjadi lebih besar.
Juara MotoGP enam kali itu pun menyebut bahwa Covid-19 bakal menjadi salah satu faktor penentu sengitnya persaingan kejuaraan musim ini.
Untuk itu, Marquez berharap balapan kuda besi paling elite di dunia itu bisa berjalan normal kembali tanpa adanya Covid-19. Menurutnya, itu akan membuat MotoGP berlangsung lebih adil.
"Memang benar faktor lain persaingan musim ini bisa dari Covid. Saya tertular Covid musim dingin ini dan itu seperti flu, tetapi sekarang dengan semua (tes PCR) kami harus berhati-hati," kata Marquez dilansir dari Crash, Rabu (2/3/2022).
“Tetapi kadang-kadang akan sulit (untuk tak tertular) karena sekarang kami memulai kembali dengan hal-hal seperti acara sponsor, wawancara. Hidup akan kembali normal dan saya pikir cepat atau lambat kejuaraan harus digelar dengan normal lagi, agar lebih adil bagi semua orang,” imbuhnya.
“Karena kalau tidak, seperti yang sudah kita lihat di tes Malaysia, beberapa mekanik (bukan dari Honda) tidak bisa terbang ke Indonesia. Tapi kita berharap untuk dunia umum semuanya kembali normal dan sepertinya kita berada di jalur yang benar,” tuturnya.
Balapan MotoGP 2022 akan kembali digelar mulai Minggu, (6/3/2022) di Sirkuit Losail, Qatar. Negara tersebut juga masih menerapkan peraturan bahwa semua orang yang masuk ke sana wajib menunjukkan hasil PCR negatif Covid-19.
Alhasil, para pembalap atau pun staf tim yang kedapatan positif terpapar corona dipastikan bakal absen pada seri pembuka nanti. Dan tentu saja, seperti yang dikatakan Marquez, itu akan membuat balapan menjadi kurang adil karena mereka kalah sebelum bertanding.
Lihat Juga: Drama Latihan Bebas di Phillip Island: Marc Marquez Tercepat, Martin dan Bagnaia Terpeleset!
(sha)