Kisah Kylian Mbappe, Antara SIM dan Sopir

Pemandangan ini sudah tak asing lagi buat rekan setimya di PSG. Mereka seakan sudah terbiasa melihat Mbappe keluar dari pintu belakang sopir.

Sekadar informasi, sejak tiba di PSG pada 2017 lalu. Klub memberinya pengawal, kepala pelayan, dan juga sopir pribadi yang membawa Mbappe beraktivitas.

PSG juga dilaporkan pernah menghubungi beberapa sekolah mengemudi untuk mengatur pelajaran mengemudi untuk bintang mudanya itu. Tetapi Mbappe mengutarakan saat itu bahwa ia tidak ingin tidak terburu-buru untuk mendapatkan lisensinya.

Dalam sebuah wawancara dengan Bleacher Report pada Desember 2017, Mbappe mengakui bahwa mendapatkan SIM tidak pernah menjadi salah satu prioritasnya, meskipun ia mengakui bahwa kesuksesan dan ketenaran telah mencegahnya melakukan hal-hal normal yang dilakukan anak muda lain seusianya.

"Ini adalah salah satu kerugian menjadi sukses sedini mungkin. Saya melewatkan hal-hal sederhana seperti memiliki SIM. Saya pikir semua orang melakukannya. Bagi banyak orang, SIM adalah suatu keharusan, tetapi bagi saya tidak. SIM adalah biasanya identik dengan otonomi, tetapi saya segera memiliki otonomi karena setiap kali saya memiliki pengemudi, itu tidak pernah menjadi prioritas (untuk mendapatkan SIM saya)," jelas Mbappe.



Transfer ke Real Madrid

Bukan hanya cerita Mbappe yang tidak memiliki SIM dan sering diantar sopir ke mana pun dia pergi. Ada kabar yang tak kalah penting lain yang membuat penggemar selalu penasaran.

Ya, penggemar seakan tidak pernah berhenti mendengar kabar tentang kepindahan Mbappe. Setiap harinya pasti ada saja media di Eropa yang terus 'menggoreng' spekulasi ini.

Real Madrid merupakan salah satu klub yang paling rajin dikabarkan tertarik mendapatkan tanda tangan Mbappe. Jika dia memutuskan untuk membarui kontraknya dengan PSG, dia akan punya waktu untuk mendapatkan SIM di Paris.