Ashleigh Barty Ogah Tampil di AS Terbuka jika Wabah Belum Terkendali
loading...
A
A
A
LONDON - Ashleigh Barty belum bisa bertanding untuk mempertahankan gelarnya di Prancis Terbuka . Fokus terdekatnya adalah tampil di grand slam AS Terbuka 2020, tetapi Barty tak berani tampil jika wabah belum terkendali.
Seperti kita ketahui, sejauh ini baru Australia Terbuka -grand slam tenis yang berhasil digelar tahun ini. Wimbledon dibatalkan akibat corona, Prancis Terbuka tidak jelas nasibnya, sedangkan AS Terbuka kehilangan peminat karena wabah belum benar-benar bisa dikendalikan.
Ketika menulis email kepada The Associated Press, Barty mengatakan bahwa dia masih takut untuk tampil. Dia berharap keadaan benar-benar terkontrol dan jaminan keselamatan pemain bisa dipegang nantinya ketika AS Terbuka 2020 digelar. (Baca juga: Tolak Anggapan Takut, Rigondeaux Siap Ladeni Inoue atau Donaire )
"Saya mengerti turnamen sangat ingin dijalankan tetapi menjaga semua orang aman harus menjadi prioritas.” kata Barty.
Direktur turnamen AS Terbuka, Stacey Allaster, mengatakan panitia telah berusaha mencari cara untuk melibatkan penggemar secara virtual. Sehingga tidak mungkin bahwa penggemar - atau setidaknya kelompok besar penggemar - akan diizinkan datang. (Lihat grafis: Sepak Bola Nasional Tanpa Penonton, Apa Mungkin? )
Dalam keadaan normal, AS Terbuka yang digelar akhir Agustus hingga September menjadi grand slam terakhir dalam periode tenis tahunan. Namun, wabah corona membuat Pranvcis Terbuka tahun ini digeser menjadi akhir September 2020.
Seperti kita ketahui, sejauh ini baru Australia Terbuka -grand slam tenis yang berhasil digelar tahun ini. Wimbledon dibatalkan akibat corona, Prancis Terbuka tidak jelas nasibnya, sedangkan AS Terbuka kehilangan peminat karena wabah belum benar-benar bisa dikendalikan.
Ketika menulis email kepada The Associated Press, Barty mengatakan bahwa dia masih takut untuk tampil. Dia berharap keadaan benar-benar terkontrol dan jaminan keselamatan pemain bisa dipegang nantinya ketika AS Terbuka 2020 digelar. (Baca juga: Tolak Anggapan Takut, Rigondeaux Siap Ladeni Inoue atau Donaire )
"Saya mengerti turnamen sangat ingin dijalankan tetapi menjaga semua orang aman harus menjadi prioritas.” kata Barty.
Direktur turnamen AS Terbuka, Stacey Allaster, mengatakan panitia telah berusaha mencari cara untuk melibatkan penggemar secara virtual. Sehingga tidak mungkin bahwa penggemar - atau setidaknya kelompok besar penggemar - akan diizinkan datang. (Lihat grafis: Sepak Bola Nasional Tanpa Penonton, Apa Mungkin? )
Dalam keadaan normal, AS Terbuka yang digelar akhir Agustus hingga September menjadi grand slam terakhir dalam periode tenis tahunan. Namun, wabah corona membuat Pranvcis Terbuka tahun ini digeser menjadi akhir September 2020.
(mirz)