Profil Hero Tito, Petinju Indonesia Pernah Juara Sabuk WPBF Kelas Ringan

Sabtu, 05 Maret 2022 - 05:02 WIB
loading...
Profil Hero Tito, Petinju...
Profil Hero Tito, Petinju Indonesia Pernah Juara Sabuk WPBF Kelas Ringan. Foto: IST
A A A
MALANG - Petinju nasional Hero Tito meninggal dunia setelah tak sadarkan diri pasca-bertarung. Sederet prestasi berhasil ditorehkan oleh petinju bernama asli Heru Purwanto.

Hero Tito adalah petinju dengan segudang pengalaman di kancah internasional. Dia pernah merasakan sabuk gelar juara dunia WPBF (World Professional Boxing Federation) kelas ringan.



Dia melakoni duel tinju terakhirnya pada acara Holywings Sport Show di Jakarta, Minggu (27/2/2022). Kala itu, dia bertarung dengan petinju veteran, James Mokognita, untuk memperebutkan gelar kelas ringan ATI (Asosiasi Tinju Indonesia) lewat 10 ronde.

Nahas, pukulan uppercut James Mokognita pada menit ke-2 ronde ke-7 membuatnya tergeletak di atas matras. Dia sempat koma dan dirawat di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, sebelum akhirnya Hero Tito dinyatakan meninggal pada Kamis (3/3/2022).

Armin Tah, promotor tinju sekaligus pemilik Armin Tan Boxing Camp, menyebut kondisi Hero Tito sebelum bertarung dalam keadaan baik. Bahkan, setelah duel tersebut Hero berencana bertolak ke Australia untuk kembali bertanding tinju kelas ringan WBC.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi hingga menyebabkan musibah seperti ini," kata Armin Tah, pemilik sasana tinju tempat Hero berlatih, saat ditemui MNC Portal seusai pemakaman di Malang, pada Jumat (4/3/2022).

Armin menilai petinju Hero Tito merupakan petinju terbaik yang dimiliki sasana tinjunya. Beberapa kali Hero kerap menjadi rekan latihan, dengan petinju - petinju yang lebih muda selama di sasana tinju miliknya. Satu kenangan yang masih melekat sebelum pertandingan yang membuat nyawanya berakhir saat Heru Purwanto, berlatih dengan petinju lain yang lebih muda.

"Hero Tito dari semua petinju yang saya punya di camp, walaupun jauh lebih muda daripada dia, dari fisik mas Heru terbaik. Terakhir saya masih ingat mas Heru latihan dengan petinju new comer, petinju baru usia 21 tahun. Saya masih ingat sekali, saat kita latihan saya bilang kamu lihat contoh pak Hero itu umurnya 35 tahun, dia masih lebih kuat dari kamu, dan mas Hero teriak Bang sebentar lagi aku 36, membekas sekali di memoriku," paparnya.

Hal inilah yang membuatnya merasa cukup trauma sekali pasca meninggalnya Hero Tito akibat pukulan lawannya di ronde ketujuh. Dirinya merasa bersalah mengapa bersedia memainkan Hero Tito di kejuaraan nasional tinju tersebut. Apalagi sebenarnya setelah bertanding di Jakarta, petinju bernama lengkap Heru Purwanto, akan bertolak ke Australia untuk kembali bertanding tinju kelas ringan WBC.

"Dia bilang saya pengen agar bangun rumah agar selesai, terus dia mau berangkat lagi ke Australia (bertanding tinju) harusnya. Karena Hero Tito selain dengan saya, dia bisa dibilang atlet freelance boxer. Kadang diambil pertandingan dimana tanpa sepengetahuan saya, karena saya bukan managernya, jadi dia bisa menentukan dimana dia bertanding," bebernya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1399 seconds (0.1#10.140)