Takut Membawa Virus Corona, Bek Persik Bertahan Tiga Bulan di Kediri
loading...
A
A
A
KEDIRI - Ada pemandangan tidak biasa di mes Persik Kediri. Meski sejak Maret lalu pertandingan Liga 1 2020 ditangguhkan akibat pandemi virus Corona , Ibrahim Sanjaya tidak juga kembali ke kampung halaman.
(Baca Juga: Troy Deeney: Ada Pemain Biseksual dan Gay di Setiap Klub )
Walau aktivitas tim diliburkan lantaran belum ada kepastian kapan kompetisi digelar lagi, Ibrahim tetap bertahan di mes. Sudah hampir tiga bulan bek asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu berada di Kediri. Dia ditemani Galih Akbar yang merupakan putra daerah.
Ibrahim mengungkapkan alasan mengapa memilih terus bertahan di Kediri. Pemain berusia 22 tahun itu mengaku agak berat untuk pulang kampung karena situasi yang kurang kondusif akibat penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Mantan pemain Semen Padang itu khawatir menjadi carrier dan menularkannya kepada anggota keluarga. “Bertahan di Kediri dulu karena memang agak berat untuk pulang karena virus Corona. Takut membawa virus,” jelas Ibrahim, dilansir liga-indonesia.
Selama berada di Kediri, sosok bepostur 172 cm itu tetap beraktivitas seperti biasa. Dia disiplin melakukan latihan secara mandiri di mes atau bersama Regras FC yang merupakan kumpulan pemain sepak bola Kediri.
Ibrahim tetap berlatih karena sudah mulai ada titik terang terkait kelanjutan Liga 1 musim ini. Dan, selepas latihan atau bermain bola, dia biasanya menghabiskan waktu dengan berkeliling kota Kediri atau bermain games di mes.
(Baca Juga: Troy Weaver Buka Peluang Jadi General Manager Detroit Pistons )
"Ya, senang karena sudah kangen dengan suasana sepak bola, bertemu tim lain dan juga suporter meskipun nanti akan banyak peraturan karena pandemi ini," jelas Ibrahim.
(Baca Juga: Troy Deeney: Ada Pemain Biseksual dan Gay di Setiap Klub )
Walau aktivitas tim diliburkan lantaran belum ada kepastian kapan kompetisi digelar lagi, Ibrahim tetap bertahan di mes. Sudah hampir tiga bulan bek asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu berada di Kediri. Dia ditemani Galih Akbar yang merupakan putra daerah.
Ibrahim mengungkapkan alasan mengapa memilih terus bertahan di Kediri. Pemain berusia 22 tahun itu mengaku agak berat untuk pulang kampung karena situasi yang kurang kondusif akibat penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Mantan pemain Semen Padang itu khawatir menjadi carrier dan menularkannya kepada anggota keluarga. “Bertahan di Kediri dulu karena memang agak berat untuk pulang karena virus Corona. Takut membawa virus,” jelas Ibrahim, dilansir liga-indonesia.
Selama berada di Kediri, sosok bepostur 172 cm itu tetap beraktivitas seperti biasa. Dia disiplin melakukan latihan secara mandiri di mes atau bersama Regras FC yang merupakan kumpulan pemain sepak bola Kediri.
Ibrahim tetap berlatih karena sudah mulai ada titik terang terkait kelanjutan Liga 1 musim ini. Dan, selepas latihan atau bermain bola, dia biasanya menghabiskan waktu dengan berkeliling kota Kediri atau bermain games di mes.
(Baca Juga: Troy Weaver Buka Peluang Jadi General Manager Detroit Pistons )
"Ya, senang karena sudah kangen dengan suasana sepak bola, bertemu tim lain dan juga suporter meskipun nanti akan banyak peraturan karena pandemi ini," jelas Ibrahim.
(mirz)