Inilah 7 Petinju yang Pertaruhkan Nyawa di Medan Pertempuran

Jum'at, 11 Maret 2022 - 08:41 WIB
loading...
A A A
Dua tahun vakum setelah kehilangan sabuk juaranya dari Tyson Fury, petinju kelahiran Zhangiztobe, Kazakhstan, itu kembali naik ring. Wladimir mencoba merebut sabuk juaranya saat melawan Anthony Joshua. Sayang, Wladimir kembali gagal setelah kalah TKO ronde 11 pada 29 April 2017. Sejak itu, Wladimir menggantung sarung tinju hingga saat ini dengan rekor ring 64-5-0 (53 menang KO. Wladimir bersama Vitali sama-sama angkat senjata melawan invasi Rusia ke Ukraina.

3. Oleksandr Usyk
Oleksandr Usyk meneruskan kejayaan Klitschko bersaudara di kelas berat dengan menyandang juara dunia WBA, WBO, IBF, IBO. Usyk menjadi raja kelas berat dengan menaklukkan Anthony Joshua pada 25 September 2021 di Stadion Tottenham Hotspur, Inggris. Usyk yang berusia 35 tahun memiliki keistimewaan pada gaya kidalnya yang membuat Joshua kelimpungan.

Dengan tinggi 191 cm, petinju kelahiran Syphyntsi, Ukraina itu mengguncang jagat tinju kelas berat yang didominasi Anthony Joshua dan Tyson Fury. Usyk tercatat sebagai petinju ketiga asal Ukraina yang berhasil menjadi juara kelas berat setelah Klitschko Bersaudara. Usyk mengalahkan Anthony Joshua dengan kemenangan angka mutlak 117-112, 116-112 dan 115-113 di Stadion Tottenham Hotspur.

Sebelum menjadi juara kelas berat, nama Usyk merajalela di kelas penjelajah dengan status tak terbantahkan. Juara Olimpiade itu menahbiskan diri sebagai raja kelas penjelajah WBO setelah menang angka atas Krzysztof Glowacki pada 17 September 2016.

Usyk menambah sabuk juara WBC kelas penjelajah dengan mengakhiri perlawanan Mairis Breidis pada 27 Januari 2018. Petinju cerdas itu menegaskan diri sebagai juara kelas penjelajah tidak terbantahkan saat menang atas Murat Gassiev untuk merebut sabuk WBO, WBC, IBF dan WBA. Catatan ring Oleksandr Usyk sangat mengesankan dengan 19-0 (13 menang KO). Usyk kini ikut mengokang senjata dalam perang Rusia vs Ukraina yang membuat negerinya hancur. Usyk berperang di garis terdepan untuk membendung invasi Rusia yang meluluh-lantakkan Ukraina.

4. Vasiliy Lomachenko
Vasiliy Lomachenko dikenal sebagai petinju jenius dengan pola latihan yang out of the book alias tidak biasa. Lomachenko yang berusia 34 tahun tercatat pernah menjadi raja tinju kelas ringan WBO, WBC, dan WBA. Sebelum menjadi juara kelas ringan, Loma --panggilan Vasiliy Lomachenko--pernah menjadi penguasa sabuk kelas bulu IBF pada 2014. Loma merebut sabuk kelas bulu IBF yang lowong setelah menaklukkan Gary Allen Russell Jr. pada 21 Juni 2014.

Loma mempertahankan gelarnya hingga 3 kali sebelum berpindah ke kelas bulu super. Loma menjadi juara kelas bulu super WBO dengan menaklukkan Romulo Koascha dengan kemenangan KO di ronde 10 pada 7 November 2015. Lima kali Loma mampu mempertahankan gelarnya tersebut untuk kemudian berpindah ke kelas ringan super.
Loma mencatatkan diri sebagai penguasa kelas ringan super WBA dengan menang TKO ronde 10 atas Jorge Linares pada 12 Mei 2018.

Loma menambah gelar setelah menang angka atas Jose Pedrasa dalam perebutan sabuk juara kelas ringan WBO pada 8 Desember 2018. Sayang, dominasi Lomachenko dihentikan Teofimo Lopez melalui pertarungan brutal yang membuatnya kehilangan semua sabuk juaranya pada 17 Oktober 2020.

Selama menjalani karier tinju profesional, Lomachenko memiliki rekor ring 16-2-0 (11 menang KO). Kini, Lomachenko ikut mempertaruhkan nyawa demi negerinya, Ukraina yang diinvasi Rusia. Lomachenko bergabung mengangkat senjata menjadi tentara pertahanan teritorial untuk mempertahankan negerinya.

5. Harry Daniels
Harry, yang bertinju untuk Inggris Raya, di Olimpiade Antwerpen 1920, tidak pernah menjadi profesional karena ia adalah seorang prajurit karier. Pada bulan Maret 1915 di Prancis, Daniels, seorang Sersan Mayor di Brigade Senapan Batalyon ke-2, bersama dengan unitnya diperintahkan untuk maju melintasi hektare tanah yang tidak bertuan.

Mereka akan menyerbu parit Jerman setelah memotong kawat berduri. Di tengah desingan peluru senapan mesin berat dan meskipun terluka Daniels masih berhasil menyelesaikan misinya.

Harry dianugerahi Victoria Cross. Tapi dia masih belum selesai dengan Jerman. Untuk tindakan lebih lanjut keberanian di front Barat ia juga mendapatkan MC. Daniels, salah satu dari 13 anak dan yatim piatu pada usia enam tahun, akhirnya menjadi Letnan Kolonel - Sebagai pengakuan atas keberaniannya yang luar biasa, sebuah jalan dinamai menurut namanya di kota asalnya Wymondham, Norfolk.

6. George Carpentier
George Carpentier, idola Prancis yang tampan adalah juara kelas berat ringan Eropa ketika Perang Dunia 1 pecah. Dia segera bergabung dengan Angkatan Udara Prancis dan dengan cepat menjadi salah satu pilot andalannya. Tidak ada catatan berapa banyak pesawat Jerman yang dia tembak jatuh tapi dia pasti sesuatu yang istimewa.


Dikenal sebagai Manusia Anggrek sepanjang karier tinjunya, George memenangkan Croix de Guerre dan Medaille Militaire - dua penghargaan militer tertinggi Prancis. Ketika perang berakhir, Carpentier memenangkan gelar kelas berat ringan dunia dan pada bulan Juli 1921 ia menantang Jack Dempsey untuk mahkota kelas berat. Dia KO di ronde ke-4 tetapi pertarungan di Jersey City membuat sejarah - itu adalah gerbang jutaan dolar pertama tinju.

7. Barney Ross
Barney Ross, juara dunia di kelas ringan, kelas welter ringan dan kelas welter terdaftar di Korps Marinir AS, pada April 1942. Ross, putra seorang Rabi Chicago lolos dari pengadilan militer karena memukul seorang NCO karena membuat pernyataan anti-Semit dan malah dikirim ke Pasifik untuk melawan Jepang.

Inilah 7 Petinju yang Pertaruhkan Nyawa di Medan Pertempuran

Barney Ross (kanan) menjadi pahlawan perang Amerika Serikat.

Selama Pertempuran Guadalcanal, Ross dan tiga rekannya terjebak di bawah berondongan tembakan musuh. Mereka semua terluka tetapi Ross adalah satu-satunya yang bisa bertempur. Barney mengumpulkan senapan dan granat rekan-rekannya dan melawan hampir selusin tentara Jepang sendirian sepanjang malam. Saat matahari terbit, Ross telah membunuh mereka semua.

Dua rekan Marinirnya telah meninggal karena luka-luka mereka dan Ross membawa yang ketiga - yang beratnya lebih berat dari dirinya - di pundaknya ke tempat yang aman. Ross atas eksploitasinya yang luar biasa menerima Silver Star - penghargaan militer tertinggi ketiga di Amerika dan Presiden Roosevelt memberinya penghargaan khusus sebagai salah satu pahlawan perang selebritas terbesar Amerika.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1262 seconds (0.1#10.140)
pixels