Nova Widianto Ungkap Penyebab 2 Ganda Campuran Indonesia Kandas di German Open 2022

Sabtu, 12 Maret 2022 - 23:30 WIB
loading...
Nova Widianto Ungkap...
Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari kandas di German Open 2022/Foto/badmintonindonesia.org
A A A
MUELHEIM - Dua ganda campuran Indonesia Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso gagal melangkah lebih jauh di German Open 2022 . Mereka tersingkir di perempat final dalam laga di Westenergie Sporthalle, Jumat (11/3/2022).

Rinov/Pitha harus mengakui kekalahan dari unggulan kelima asal Inggris, Marcus Ellis/Lauren Smith. Dalam pertandingan ini Rinov/Pitha mendapatkan kemenangan di gim pertama. Tetapi di dua gim selanjutnya, Marcus/Lauren berhasil merebut kemenangan dengan skor 21-16, 16-21, 19-21.



Sementara di pertandingan lainya, Adnan/Mychelle juga menelan kekalahan dari wakil Skotlandia, Adam Hall/Julie Macpherson. Mereka menelan kekalahan dengan rubber game, 17-21, 21-14, 18-21.

Melihat hasil yang didapat timnya, pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto, mengatakan hilangnya fokus menjadi masalah utama. Widianto mengatakan Rinov/Pitha hanya kurang fokus di gim ketiga sehingga gagal menang. Bukan hanya itu keduanya sering kecolongan poin melalui servis dan tidak siap saat lawan melakukan servis.



"Rinov/Pitha main sudah bagus, hanya kurang tahan sedikit fokusnya di gim ketiga. Di poin-poin akhir; variasi serangannya juga berkurang, banyak smash terus tapi lawan tidak mati karena bolanya berat sekali," kata Widianto dalam rilis yang diterima MNC Portal Indonesia, Sabtu (12/3/2022).

"Selain itu, sering kecolongan poin di servis dan terima servis dari servis, pasangan Inggris berapa kali dapat poin mudah atau minimal bisa ambil permainan duluan, sedangkan kita kurang siap," ucapnya.

Lebih lanjut, Widianto mengatakan Adnan/Mychelle memiliki kesalahan sama seperti Rinov/Pitha. Selain itu, ia menilai Adnan/Mychelle kurang berani bermain dan terlihat takut untuk berhadapan dengan lawan.

"Buat Adnan/Mychelle hampir sama. Mereka di gim pertama banyak main bola-bola panjang, kurang berani bermain no lob pendek dan mengadu depan. Waktu main reli juga kurang tahan dan kelihatan down kalau musuh susah dimatikan, inginnya sekali mati," pungkasnya.
(sha)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1980 seconds (0.1#10.140)