Suporter Eropa Kecam Keriuhan Artifisial di Stadion Kosong

Rabu, 17 Juni 2020 - 02:02 WIB
loading...
Suporter Eropa Kecam Keriuhan Artifisial di Stadion Kosong
Kelompok suporter sepak bola dari seluruh Eropa mengecam upaya untuk menghidupkan pertandingan di stadion kosong dengan menggunakan suara kerumunan buatan/Foto/tangkapan layar Reuters
A A A
BERN - Kelompok suporter sepak bola dari seluruh Eropa mengecam upaya untuk menghidupkan pertandingan di stadion kosong dengan menggunakan suara kerumunan buatan. Fans menuntut perubahan dan dilibatkan dalam diskusi tentang masa depan jangka pendek dan jangka panjang olahraga sepak bola .

Kumpulan 27 organisasi suporter nasional di seluruh Eropa , Rabu (16/6/2020) menungkapkan keprihatinan mereka atas model sepak bola saat ini yang cacat, tidak adil, dan tidak berkelanjutan. ( ).

Menurut mereka, kembalinya sepak bola setelah penghentian selama tiga bulan akibat pandemi virus corona, dan digelar di balik pintu tertutup, telah menunjukkan bahwa suporter adalah darah kehidupan permainan dan kontribusi mereka harus diakui oleh liga dan klub.

"Kami memiliki keprihatinan mendalam mengenai upaya penyiar untuk mengganti atau meniru suasana unik yang diproduksi oleh suporter," demikian pernyataan oleh kelompok Football Supporters Europe (FSE), yang juga ditandatangani oleh 26 kelompok penggemar yang lain dari selusin negara Eropa. ( ).

"Teknologi augmented reality, nyanyian yang direkam sebelumnya, dan bentuk dukungan artifisial lainnya merupakan hinaan bagi suporter," katanya. "Tidak adanya penggemar tidak dapat dikompensasi dengan simulasi komputer yang ditujukan untuk menghibur penonton televisi."

Beberapa penyiar, seperti Germany's Sky, telah memberikan pilihan kepada pemirsa untuk menonton pertandingan dengan suara kerumunan buatan sementara di beberapa negara, seperti Hungaria, suara kerumunan telah disalurkan ke stadion. ( ).

"Oleh karena itu, sekarang lebih penting bagi para fans untuk dimasukkan dalam diskusi yang akan menentukan masa depan permainan yang mendesak dan jangka panjang."

Di antara para penandatangan pernyataan itu adalah kelompok-kelompok pendukung utama dari Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol, dan Belanda, yang semuanya mendesak "dialog multi-pihak" tentang masa depan jangka panjang permainan.

“Krisis virus corona sekali lagi menunjukkan bahwa model sepak bola saat ini cacat, tidak adil, dan tidak berkelanjutan,” ungkapnya.

“Sepak bola perlu berubah secara dramatis. Setiap proses reformasi harus mencakup perwakilan suporter, di tingkat lokal, nasional, dan Eropa."

“Suporter harus dilibatkan dalam keputusan yang terkait dengan masa depan permainan yang lebih luas, termasuk perbaikan struktur tata kelola dan peraturan keuangan yang diperlukan.”

Pernyataan itu juga menyerukan agar para penonton kembali dengan aman. Itu dilakukan dengan konsultasi yang bermakna dengan perwakilan suporter di setiap level pertandingan, tentang protokol keselamatan kesehatan.

"Tidak ada yang bisa kembali normal. Perubahan yang abadi diperlukan untuk membuat pertandingan ini berkelanjutan dari atas ke bawah, dan para suporter siap memainkan peran dalam membentuk perubahan itu."
(sha)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0878 seconds (0.1#10.140)