Jakarta Fencing Arena, Wadah Pegiat Olahraga Anggar di Tanah Air

Harapan untuk menghidupkan kembali Anggar di Indonesia juga disampaikan Muhammad Fajar Irawan salah satu murid di Jakarta Fencing Arena yang berusia 15 Tahun. Ia pun bercita-cita ingin membahagiakan kedua orang tuanya melalui prestasi di cabang olahraga tersebut.

“Prestasi di Jabar Open dan dapat medali Emas. Saya bercita-cita mau buat orang tua saya bahagia. Sebagai atlet saya mempunyai semboyan terus belajar dan disiplin,” pungkas Muhammad Fajar.

Begitupun Alvin Zein, seorang mahasiswa UNJ yang berharap makin banyak lagi peminat anggar dan event-event anggar yang dilaksanakan baik tingkat pelajar atau mahasiswa dikarenakan olahraga anggar masih minim peminat.

“Kami dari anggar UNJ selalu berusaha melakukan promosi menawarkan ke sekolah-sekolah dengan cara demonstrasi. Kami juga bersosialisasi dengan cara webinar. Kami tidak membuka hanya untuk mahasiswa tapi kami juga membuka untuk masyarakat umum. Jadi siapa saja boleh bergabung jika ingin mengenal dan ingin menekuni olahraga anggar,” harap Alvin.

Adapula Farrel Argantha Irawan yang tak lain anak sang pendiri JFA, Eka Widiastuti. Farrel mengaku, selama bermain anggar ia merasa sangat enjoy dan tidak ada kesulitan dalam berlatih. Selain mengikuti JFA Farrel juga ikut sirkuit dan Jabar Open.

“Saya berhasil meraih medali perak untuk kejuaraan anggar antar pelajar se-Jawa pada Juni 2021 di Surabaya, oleh karena itu menjadikan saya lebih giat berlatih dan terpacu untuk bermain anggar karena seru dan menantang” kata Farrel

Sosok yang sehari hari-hari lebih suka menggunakan Bahasa Inggris ini juga bercita cita maju ke Olimpiade. Untuk itu ia terus berlatih dan banyak belajar.

“Saya terlanjur cinta dunia anggar. Dunia Fencing sudah menyatu dalam diri saya,” ujar Farrel yang saat ini duduk di kelas 7 di Highscope Indonesia.