Pelatih Baru Telah Datang, PSM Benahi Semua Sektor
loading...
PSM Makassar resmi menunjuk Bernardo Tavares sebagai pelatih baru untuk menghadapi Liga 1 2022/2023. Juku Eja selanjutnya akan mencoba membenahi semua sektor. Foto: Twitter
A
A
A
MAKASSAR - PSM Makassar resmi menunjuk Bernardo Tavares sebagai pelatih baru untuk menghadapi Liga 1 2022/2023. Juku Eja selanjutnya akan mencoba membenahi semua sektor, termasuk kualitas asisten pelatih.
Hadirnya pelatih asal Portugal itu ke Sulawesi Selatan dipastikan akan mendatangkan perubahan. Salah satunya membuat komposisi asisten pelatih di PSM akan berbeda dibanding musim lalu.
Walau baru pertama kali bertugas di Indonesia, mantan juru taktik Benfica de Macau itu datang ke PSM dengan membawa asisten pelatih sendiri. Ini bisa menyebabkan pergeseran susunan staf kepelatihan.
Itu dapat memaksa Syamsudin Batolla (asisten pelatih), Bahar Muharram dan Syafril Usman (pelatih fisk) serta Wawan Dermawan (pelatih kiper) harus kembali mengupgrade kemampuan. Caranya dengan mengambil lisensi kepelatihan.
Chief Executive Officer (CEO) PSM Makassar, Munafri Arifuddin membenarkan pelatih berusia 41 tahun itu akan membawa asisten pribadi.
“Pelatih kemungkinan datang dengan dua asisten. Asisten pelatih bukan dibersihkan. Tetapi, akan diberikan pengalaman menjadi pelatih kepala di jenjang usia yang sudah ada,” jelasnya.
Namun, pria yang akrab disapa Appi itu memastikan bahwa tim pelatih PSM musim lalu tidak akan dilepas. Mereka nantinya akan ditugaskan menangani tim junior.
“Mereka juga sekolah kembali untuk menambah grade pengetahuannya. Syamsuddin Batolla ke lisensi A Pro serta Bahar dan Syafril ke lisensi A,” lanjutnya dilaman resmi LIB.
Tavares resmi menggantikan posisi Joop Gall. Bekas gelandang bertahan itu pernah menukangi klub Finlandia, Helsinki IFK. Dia juga sempat merasakan atmosfer sepak bola Asia saat melatih klub divisi kedua Liga India, Churchill Brothers FC.
Selama kariernya, pelatih berlisensi UEFA Pro itu mencatat sejumlah prestasi. Diantaranya menjadi juara Liga Primer Maladewa, Liga Primer Macao, dan Liga Goa Profesional India.
Pengalaman itu diharapkan dapat meningkatkan prestasi PSM musim depan yang juga akan berlaga di AFC Cup 2022. Sebab, di Liga 1 musim lalu mereka nyaris terdegradasi dan hanya finish di posisi 14.
Hadirnya pelatih asal Portugal itu ke Sulawesi Selatan dipastikan akan mendatangkan perubahan. Salah satunya membuat komposisi asisten pelatih di PSM akan berbeda dibanding musim lalu.
Walau baru pertama kali bertugas di Indonesia, mantan juru taktik Benfica de Macau itu datang ke PSM dengan membawa asisten pelatih sendiri. Ini bisa menyebabkan pergeseran susunan staf kepelatihan.
Itu dapat memaksa Syamsudin Batolla (asisten pelatih), Bahar Muharram dan Syafril Usman (pelatih fisk) serta Wawan Dermawan (pelatih kiper) harus kembali mengupgrade kemampuan. Caranya dengan mengambil lisensi kepelatihan.
Chief Executive Officer (CEO) PSM Makassar, Munafri Arifuddin membenarkan pelatih berusia 41 tahun itu akan membawa asisten pribadi.
“Pelatih kemungkinan datang dengan dua asisten. Asisten pelatih bukan dibersihkan. Tetapi, akan diberikan pengalaman menjadi pelatih kepala di jenjang usia yang sudah ada,” jelasnya.
Namun, pria yang akrab disapa Appi itu memastikan bahwa tim pelatih PSM musim lalu tidak akan dilepas. Mereka nantinya akan ditugaskan menangani tim junior.
“Mereka juga sekolah kembali untuk menambah grade pengetahuannya. Syamsuddin Batolla ke lisensi A Pro serta Bahar dan Syafril ke lisensi A,” lanjutnya dilaman resmi LIB.
Tavares resmi menggantikan posisi Joop Gall. Bekas gelandang bertahan itu pernah menukangi klub Finlandia, Helsinki IFK. Dia juga sempat merasakan atmosfer sepak bola Asia saat melatih klub divisi kedua Liga India, Churchill Brothers FC.
Selama kariernya, pelatih berlisensi UEFA Pro itu mencatat sejumlah prestasi. Diantaranya menjadi juara Liga Primer Maladewa, Liga Primer Macao, dan Liga Goa Profesional India.
Pengalaman itu diharapkan dapat meningkatkan prestasi PSM musim depan yang juga akan berlaga di AFC Cup 2022. Sebab, di Liga 1 musim lalu mereka nyaris terdegradasi dan hanya finish di posisi 14.
(mirz)
Explore More