Ditinggalkan Pemain Papan Atas, Serena Jadi Magnet Grand Slam US Open

Jum'at, 19 Juni 2020 - 12:35 WIB
loading...
Ditinggalkan Pemain Papan Atas, Serena Jadi Magnet Grand Slam US Open
Serena Williams. Foto/Getty Images
A A A
NEW YORK - Digelar tanpa penonton dan terancam ditinggalkan petenis papan atas dunia tidak berarti Amerika Serikat (AS) Terbuka kehilangan magnet. Di saat pesohor lainnya tengah mempertimbangkan partisipasinya, mantan petenis nomor satu dunia Serena Williams justru memastikan diri ambil bagian di ajang Grand Slam tersebut.

Ya, dukungan Serena kepada Asosiasi Tenis AS USTA untuk menggelar turnamen tanpa penonton memang tidak mengejutkan mengingat dia merupakan wakil tuan rumah. Petenis veteran itu mengumumkan bakal ikut berpartisipasi untuk ke-20 kalinya di Grand Slam tersebut meski banyak petenis telah menyuarakan pendapat dengan menentang bermain di AS Terbuka karena mengkhawatirkan kesehatan. USTA sebagai penyelenggara sebelumnya sudah mengumumkan jika turnamen akan digelar sesuai jadwal pada 31 Agustus dan berlangsung dua pekan. (Baca: Bermain Lagi di Grand Slam US Open, Serena: Ini Mengasyikan)

“Saya tidak sabar untuk kembali ke New York dan melakoni AS Terbuka. Saya merasa USTA akan melakukan hal yang luar biasa untuk memastikan bahwa semuanya sempurna dan aman. Saya pasti akan merindukan para penonton dan mendengar dukungan mereka. Tapi, ini cukup gila. Saya sangat bersemangat," ungkap Serena, dilansir ESPN.

USTA sebelumnya sudah menyatakan akan menerapkan protokol kesehatan ketat, di antaranya para petenis akan tinggal di salah satu dari dua hotel yang sudah disiapkan. Mereka juga akan dites virus korona sebanyak 1-2 kali dalam satu pekan. Begitu juga dengan Turnamen Western & Southern Open yang biasanya digelar di Cincinnati akan dilangsungkan satu pekan sebelumnya di Billie Jean King National Tennis Centre, Venue AS Terbuka.

Direktur Turnamen AS Terbuka yang baru, Stacey Allaster, mengungkapkan bahwa kebijakan untuk menggelar AS Terbuka 2020 tanpa penonton bukan keputusan yang mudah. Namun, hal ini merupakan langkah yang tepat melihat situasi yang belum kondusif dari penyebaran virus corona yang sudah menyebar secara global.

“Demi mengurangi risiko, kami harus meminimalisasi jumlah orang di venue. Meski tanpa kehadiran penonton, kami akan terhubung dengan seluruh penggemar tenis di seluruh penjuru dunia dengan cara yang baru dan menyenangkan dengan bantuan dari mitra siaran global kami dan semua sponsor AS Terbuka," ucap Allaster. (Lihat videonya: Siswa di Tegal Jalani Simulasi New Normal di Sekolah)

Sementara itu, dua organisasi tenis dunia ATP dan WTA telah mengumumkan untuk melanjutkan tur 2020 masing-masing pada Agustus mendatang. Turnamen tersebut menjadi ajang pemanasan para petenis sebelum bertanding di AS Terbuka 2020.

Setelah semua ajang tenis ditangguhkan akibat pandemi virus corona, Maret lalu, para petenis akhirnya bisa bernapas lega karena sudah mengetahui jadwal pasti untuk kembali bermain di atas lapangan. WTA menjadi yang pertama menggelar turnamen di Palermo Ladies Open di Italia pada 3 Agustus mendatang. Sementara ATP baru kembali di ajang Citi Open di Washington D.C. Pada 14 Agustus.

Namun, seluruh kegiatan akan dilakukan sesuai protokol kesehatan di tengah pandemi virus yang juga biasa disebut Covid-19 itu. "Saat ini diantisipasi bahwa turnamen akan diadakan tanpa penggemar dan setiap turnamen akan memiliki jarak terbatas dengan pemain dan personel yang penting saja," tulis pernyataan dari WTA. (Baca juga: Pujian Sandiaga untuk Penjual Kopi Kemasan Beromset Rp130 Juta Perbulan)

Sementara Citi Open yang diselenggarakan di Rock Creek Park berlangsung lebih lambat dua pekan dari jadwal sebelumnya, 1-9 Agustus. WTA memang belum memasukkan Citi Open sebagai agenda permainan mereka. Namun, pihak tuan rumah masih memiliki kesempatan untuk memasukkan nomor putri di pekan yang sama. Karena, WTA masih mengosongkan agenda 2020 pada 10-21 Agustus.

Meski begitu, panitia penyelenggara Citi Open sekarang lebih fokus mempersiapkan turnamen yang akan diadakan tanpa penonton. Mereka optimistis pembatasan bisa saja berubah sebelum Agustus dan berharap dihadiri penonton. Tahun lalu, ajang tersebut berhasil memecahkan rekor dari penjualan tiket dalam sejarah turnamen seusai pergantian pengelola yang baru. (Raikhul Amar)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1310 seconds (0.1#10.140)