Menpora Beri Semangat Atlet Angkat Besi SEA Games Vietnam 2021

JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memberikan motivasi kepada para atlet Pelatnas Angkat Besi SEA Games Hanoi 2021 di Markas Kwini, Jakarta, Selasa (26/4/2022).

Dalam kunjungannya ke Pelatnas PABSI itu, Menpora juga meminta para lifter Merah Putih fokus mempersiapkan diri ke Olimpiade Paris 2024 agar bisa memperbaiki prestasi di ajang Olimpiade Tokyo 2020 lalu.

"Karena merupakan cabang prioritas Olimpiade, saya meminta agar PABSI lebih banyak lagi meloloskan atletnya di Olimpiade Paris 2024 dan memperbaiki hasil yang dicapai di Olimpiade Tokyo," kata Menpora Amali.



Selain itu, Menpora juga mengatakan bahwa angkat besi merupakan cabang olahraga prioritas dalam program DBON. Untuk itu dia meminta agar para atlet angkat besi bisa mempertahankan bahkan meningkatkan lagi prestasinya.

"Kalo tidak berprestasi dan tidak berhasil di DBON harus ada promosi dan degradasi. Ini merupakan tanggung jawab atlet maupun para pelatih untuk mempertahankan angkat besi sebagai cabor unggulan," pintanya.

Menpora juga secara khusus mengapresiasi pembinaan atlet di PABSI yang mengkombinasikan atlet senior dan junior dan dibawahnya disiapkan para atlet pelapisnya. "Saya sangat mengapresiasi program pembinaan di PABSI, jadi tidak hanya mengandalkan individu-individu tertentu, tetap juga mempersiapkan atlet sejak dari bawah. Ini sangat bags sehingga kelangsungan prestasi tetap terjaga," lanjutnya.

Semenyara itu, Sekjen PABSI, Djoko Pramono mengatakan tim angkat besi Indonesia akan tampil di Kejuaraan Dunia Junior di Yunani pada 1-8 Mei mendatang, sebelum berlaga di ajang SEA Games Vietnam 2021.

Dalam kejuaraan itu, Indonesia akan menurunkan empat lifter yang terdiri dari tiga lifter putri dan satu lifter putra. Tiga lifter putri yakni, Windy Cantika Aisyah kelas 49kg, Najla Khoirunnisa (45kg), Juliana Clarisa(55kg). Sedangkan satu lifter putra yaitu, Rizki Juniansyah yang akan tampil di kelas 73kg.

"Kami tidak mau menjanjikan target muluk-muluk. Yang penting mereka tampil all-out, syukur-syukur mampu memecahkan rekor dunia," ungkap Djoko Pramono.