Biodata dan Agama Dillian Whyte: Petinju Kontroversial dengan Rekor Sensasional

Senin, 02 Mei 2022 - 12:41 WIB
loading...
Biodata dan Agama Dillian Whyte: Petinju Kontroversial dengan Rekor Sensasional
Dillian Whyte (kanan) berbicara dengan wasit Mark Lyson di pertarungan melawan Tyson Fury, Sabtu, 23 April 2022. Foto: Reuters/Andrew Couldridge
A A A
LONDON - Dillian Whyte menelan kekalahan di pertarungan teranyarnya melawan Tyson Fury . Meski begitu, petinju 34 tahun kelahiran Jamaika berkebangsaan Inggris itu punya rekor sensasional.

Whyte pernah memegang gelar tinju kelas berat interim WBC sebanyak dua kali. Namun, kariernya dimulai sebagai atlet kickboxer dan mixed martial artist (MMA).



Whyte lahir di Port Antonio, Portland, Jamaika, pada 11 April 1988. Saat berusia 12 tahun, dia dan keluarganya yang berlatar belakang pemeluk agama Kristen pindah ke Inggris lantaran kakek dari pihak ayahnya berasal dari Irlandia.

Dalam sebuah wawancara di iFL TV, Whyte mengaku tertarik pada olahraga bela diri karena masa kecilnya terasa begitu keras di Jamaika. Whyte bertekad menjadi petarung tak terkalahkan karena sejak masih anak-anak akrab dengan kekerasan.

"Di Jamaika anak-anak seperti kami harus menghindari peluru," kata Dillian Whyte.

Whyte dibesarkan di Brixton, London, lalu mengasah kemampuannya di Gym Tinju Miguel. Dari tempat itu dia menjadi juara kickboxing kelas berat Inggris dua kali dengan mengklaim gelar Inggris kelas berat super BIKMA.

Setelah lima tahun berkarier di olahraga kickboxing, Whyte membuat debut MMA profesionalnya pada 6 Desember 2008. Dia berhasil mengalahkan Mark Stroud dengan pukulan tangan kanan menyilang yang brutal. Hanya butuh 12 detik untuk merobohkan sang lawan.

Setahun setelah itu, Whyte memutuskan terjun ke dunia tinju amatir. Dalam pertarungan tinju amatir pertamanya, pada usia 20, Whyte mengalahkan Anthony Joshua dengan keputusan bulat dalam pertarungan tiga ronde.

Whyte meninggalkan dunia tinju amatir dengan rekor sensasional yakni (6–0-0, 5 KO) karena sebuah insiden di luar lapangan. Saat itu, pada tahun 2011, Asosiasi Tinju Amatir di Inggris (ABA) mempermasalahkan latar belakang Whyte yang pernah menjadi atlet kickboxing profesional.

Untuk membendung masalah agar tidak berlarut-larut, Whyte meninggalkan olahraga tinju amatir dan mulai terjun ke tinju profesional. Whyte kemudian menandatangani kontrak dengan promotor tinju Frank Maloney.

Dia melakoni debut profesionalnya sebagai petinju pada 13 Mei 2011. Whyte berhasil menang melalui poin keputusan (PTS) di ronde keempat, dengan keputusan angka 40-36 ketika menghadapi Tayar Mehmed.

Setahun berikutnya, Whyte menantang mantan juara kelas berat Inggris Mike Holden untuk pertarungan yang dijadwalkan selama enam ronde. Pertarungan itu cukup brutal, sebab Holden jatuh di ronde kedua dan ronde ketiga, hingga akhirnya wasit Jeff Hinds menghentikan pertarungan.

Kontroversi Kasus Doping
Pada tahun 2012, Dillian Whyte dihukum larangan bertanding selama dua tahun lantaran terbukti menggunakan narkoba. Pada 13 Oktober 2012, Whyte terbukti menggunakan stimulan terlarang Methylhexaneamine dalam kemenangannya melawan Sandor Balogh dari Hungaria.

Whyte dilarang dari semua kompetisi selama 13 Oktober 2012 hingga 12 Oktober 2014. Tak cuma itu, hasil pertarungan melawan Balogh pun dianulir. Whyte melakoni comeback pada 21 November 2014 di Camden Center di London untuk ketika melawan Ante Verunica.



Sejak saat itu, Whyte memperbaiki reputasinya di dunia tinju dengan mengantongi rekor 28 kemenangan dan 3 kali kalah dari 31 pertandingan. Menariknya, 19 pertarungan itu dimenangkan Whyte dengan meng-KO lawan.
(sto)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2203 seconds (0.1#10.140)