Beda Sikap Ajax dan AZ Alkmaar Menyoal Pembatalan Liga Belanda 2019/2020

Sabtu, 25 April 2020 - 08:06 WIB
loading...
Beda Sikap Ajax dan AZ Alkmaar Menyoal Pembatalan Liga Belanda 2019/2020
CEO Ajax Amsterdam, Edwin van der Sar menyayangkan kompetisi Eredivisie musim 2019/2020 dibatalkan lantaran pandemi virus corona / Foto: We Aint Got No History
A A A
AMSTERDAM - CEO Ajax Amsterdam, Edwin van der Sar menyayangkan kompetisi Eredivisie musim 2019/2020 dibatalkan lantaran pandemi virus corona. Tetapi melihat kondisi atau keadaan darurat kesehatan seperti ini, maka dapat dimengerti bahwa Asosiasi Sepak Bola Belanda (KNVB) membatalkan juara, degradasi, dan tim promosi.

"Sebagai pemain dan sebagai klub Anda tentu ingin menjadi juara. Anda ingin menunjukkannya di lapangan dan kami berada di puncak sepanjang tahun. Maka sangat disayangkan bahwa Anda tidak dinyatakan sebagai juara, tetapi dalam situasi ini dapat dimengerti. Ada hal-hal yang lebih penting saat ini daripada sepak bola," kata van der Sar dikutip dari Sky Sports, Sabtu (25/4).

Keputusan ini diambil KNVB setelah menggelar pembicaraan melalui telekonferensi dengan klub. "Sayangnya, dengan tindakan pandemi corona ini, menjadi tidak mungkin untuk menyelesaikan musim kompetisi sepak bola profesional 2019/2020 tepat waktu dan itu akan sangat jelas bagi semua orang yang terlibat, dari pendukung dan pemain hingga direktur dan wasit, bahwa kesehatan masyarakat selalu didahulukan. Setelah berkonsultasi dengan klub, pemain dan pelatih, dan dengan persetujuan Dewan Pengawas, telah memutuskan untuk menghentikan kompetisi 2019/20 dan untuk memungkinkan alokasi kursi klub sepak bola Eropa berdasarkan tabel liga saat ini," demikian pernyataan KNVB. (Baca juga: Resmi, Liga Belanda Diakhiri Tanpa Juara, Degradasi, dan Promosi )

"Ini sesuai dengan pedoman UEFA. Sehubungan dengan promosi dan tim yang terdegradasi telah diputuskan untuk tidak mempromosikan dan tidak diturunkan."

Berkaitan dengan pemungutan suara terkait tim degradasi dan promosi. Van der Sar menggarisbawahi jika Ajax tidak melakukan pemungutan suara untuk promosi dan degradasi dan akan berusaha membantu klub lain yang mengalami masalah finansial karena krisis virus corona.

"Sebagai klub terbesar di Belanda, kami pikir masuk akal bahwa kami menawarkan bantuan dalam industri ini. Saya pikir ini seharusnya diisi dengan benar. Kami abstain dari pemungutan suara karena klub dapat mengambil keuntungan dari pemungutan suara dengan cara tertentu. Karena itu kami percaya bahwa ini seharusnya berada di tangan KNVB," jelas van der Sar.

Sekadar informasi, sebelum KNVB membatalkan kompetisi akibat virus corona, Ajax berada di puncak klasemen sementara dengan raihan 56 poin atau unggul selisih gol dari AZ Alkmaar yang mengekor di posisi dua dengan sembilan petandingan tersisa. Tetapi pandemi Covid-19, yang belum mereda membuat dua klub tersebut gagal membuktikan siapa yang terbaik musim ini.

Dengan pembatalan ini, maka Ajax secara otomatis akan tampil di play-off Liga Champions. Sementara AZ Alkmaar bermakn di kualifikasi kedua, sedangkan Feyenoord yang berada di posisi ketiga langsung masuk ke babak grup Liga Europa dengan PSV dan Willem II lolos ke babak kualifikasi kedua untuk kompetisi.

Tetapi AZ telah merilis sebuah pernyataan yang mengatakan mereka sedang mempertimbangkan pilihan mereka setelah menunjukkan ketidaksenangan dengan keputusan pembatalan kompetisi Liga Belanda, khususnya terkait dengan pemberian tempat di Eropa. "Kami telah mencoba selama berminggu-minggu untuk menguraikan beberapa skenario mencegah situasi kita sekarang," demikian pernyataan resmi klub.

KNVB saat ini harus memberi tahu UEFA tentang klub yang menjadi kandidat untuk kompetisi Eropa musim depan dan perlu menjelaskan alasan terkait pemilihan klub tersebut. Nantinya, UEFA akan memiliki keputusan akhir pada setiap klub yang berpartisipasi dalam kompetisi (Liga Champions atau Liga Eropa).

Dalam telekonferensi dengan 55 asosiasi sepak bola di Eropa, UEFA menekankan bahwa pihaknya berhak untuk menolak atau mengevaluasi penerimaan ke klub mana pun yang diusulkan oleh asosiasi dari kompetisi domestik yang diakhiri secara prematur. Pertama, klub-klub dipilih berdasarkan prosedur yang tidak obyektif, transparan dan tidak diskriminatif sehingga klub-klub yang dipilih tidak dapat dianggap memenuhi syarat dalam prestasi olahraga. Kedua, jangan sampai menimbulkan persepsi publik tentang ketidakadilan dalam kualifikasi klub.
(mirz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2022 seconds (0.1#10.140)