Tinju Gempar! Pelatih Ngamuk Hajar Petinju di Atas Ring
loading...
A
A
A
Tinju gempar ketika seorang pelatih tinju Michael Sedine memasuki ring tinju untuk menyerang petinju lawan setelah bel terakhir. Pertarungan tinju kelas bulu di Afrika Selatan berakhir kacau ketika seorang pelatih menyerbu ring untuk menyerang petarung lawan.
Michael Sediane melangkah ke atas kanvas dengan penuh amarah menyerang petinju kelas bulu Afrika Selatan Jeff Magagne. Insiden itu terjadi setelah bel terakhir pertarungan Magagne dengan Sithembiso Maduna.
Setelah berhadapan dengan Magagne dan diskusi yang panas, Sediane tiba-tiba melepaskan rentetan pukulan tanpa peringatan. Magagne berusaha mempertahankan diri dari serangan itu. Sediane melepaskan sejumlah hook kiri dan kanan, sebelum nyaris gagal melakukan pukulan uppercut yang terlihat kejam. Sediane dibuat marah setelah Magagne melakukan selebrasi di hadapan lawannya, Maduna.
Kedua petinju itu bertemu untuk kedua kalinya dengan gelar nasional dipertaruhkan, setelah Maduna memenangkan pertarungan pertama mereka dengan angka tipis pada Februari tahun lalu. Tapi setelah penampilan dominan, Magagne jelas mengira dia menang, melenturkan otot-ototnya di wajah Maduna ketika bel terakhir berbunyi.
Dia melompat ke atas tali untuk merayakannya, sebelum dihadang oleh pelatih Maduna saat dia kembali turun ke kanvas. Dan saat itulah keributan pecah, ketika Maduna yang terkejut hanya berdiri dan melihat pelatih melemparkan rentetan pukulan. Benar saja Magagne diumumkan sebagai pemenang pertarungan dengan keputusan mayoritas segera setelahnya.
Badan Tinju Afrika Selatan telah meluncurkan penyelidikan atas tindakan keji Sediane. Sebuah pernyataan mengatakan: "Tindakan yang dilakukan oleh Sediane bertentangan dengan semangat [yang] dianut oleh Undang-Undang dan Peraturan Tinju dan telah membawa olahraga ke dalam keburukan.''
"BSA menangani masalah ini dengan sangat serius dan saat ini mendapat perhatian dan para pemangku kepentingan tinju akan diberitahu tentang hasilnya."
Ia melanjutkan: "Tinju adalah olahraga profesional dan semua pemegang lisensi diharapkan untuk bertindak dan berperilaku profesional setiap saat.''
"Kami akan memastikan langkah-langkah yang diperlukan diambil. Kepada publik, sponsor, dan media lainnya, kami dengan tulus meminta maaf atas perilaku salah satu pemegang lisensi kami."
Michael Sediane melangkah ke atas kanvas dengan penuh amarah menyerang petinju kelas bulu Afrika Selatan Jeff Magagne. Insiden itu terjadi setelah bel terakhir pertarungan Magagne dengan Sithembiso Maduna.
Setelah berhadapan dengan Magagne dan diskusi yang panas, Sediane tiba-tiba melepaskan rentetan pukulan tanpa peringatan. Magagne berusaha mempertahankan diri dari serangan itu. Sediane melepaskan sejumlah hook kiri dan kanan, sebelum nyaris gagal melakukan pukulan uppercut yang terlihat kejam. Sediane dibuat marah setelah Magagne melakukan selebrasi di hadapan lawannya, Maduna.
Kedua petinju itu bertemu untuk kedua kalinya dengan gelar nasional dipertaruhkan, setelah Maduna memenangkan pertarungan pertama mereka dengan angka tipis pada Februari tahun lalu. Tapi setelah penampilan dominan, Magagne jelas mengira dia menang, melenturkan otot-ototnya di wajah Maduna ketika bel terakhir berbunyi.
Dia melompat ke atas tali untuk merayakannya, sebelum dihadang oleh pelatih Maduna saat dia kembali turun ke kanvas. Dan saat itulah keributan pecah, ketika Maduna yang terkejut hanya berdiri dan melihat pelatih melemparkan rentetan pukulan. Benar saja Magagne diumumkan sebagai pemenang pertarungan dengan keputusan mayoritas segera setelahnya.
Badan Tinju Afrika Selatan telah meluncurkan penyelidikan atas tindakan keji Sediane. Sebuah pernyataan mengatakan: "Tindakan yang dilakukan oleh Sediane bertentangan dengan semangat [yang] dianut oleh Undang-Undang dan Peraturan Tinju dan telah membawa olahraga ke dalam keburukan.''
"BSA menangani masalah ini dengan sangat serius dan saat ini mendapat perhatian dan para pemangku kepentingan tinju akan diberitahu tentang hasilnya."
Ia melanjutkan: "Tinju adalah olahraga profesional dan semua pemegang lisensi diharapkan untuk bertindak dan berperilaku profesional setiap saat.''
"Kami akan memastikan langkah-langkah yang diperlukan diambil. Kepada publik, sponsor, dan media lainnya, kami dengan tulus meminta maaf atas perilaku salah satu pemegang lisensi kami."
(aww)