Sarri ke Suporter: Jangan Berharap Sepak Bola Hebat!
loading...
A
A
A
TURIN - Pelatih Juventus Maurizio Sarri meminta suporter sepak bola tidak berharap banyak dari gaya permainan tim saat ini. Klub-klub Serie A kesulitan bermain cantik dan hebat lantaran sedang menghadapi perjalanan ke tempat yang tidak diketahui hingga akhir musim.
Menurut Sarri, klub masih "berbenah" setelah penghentian selama tiga bulan akibat pandemi Covid-19. Selain itu, pada saat yang sama, menghadapi suhu musim panas yang tinggi. Akibatnya, penonton mendapatkan tontonan permainan dengan kecepatan yang jauh lebih lambat dari biasanya. ( ).
"Ini adalah situasi yang benar-benar aneh dan tidak ada titik referensi, jadi sangat mudah untuk membuat kesalahan terkait persiapan fisik," kata Sarri dilansir Reuters.
Juventus memetik kemenangan kedua sejak Serie A 2019/2020 kembali awal Maret 2020. La Vecchia Signora unggul 2-0 ata Boogna di Stadio Renato Dall'Ara, Senin (22/6/2020) waktu lokal. Sebelumnya, Pasukan Sarri menang 2-0 atas Inter Milan. Juventus unggul empat poin atas Lazio di puncak dan mengejar gelar kesembilan berturut-turut.
"Anda memiliki tim dalam kondisi fisik yang tidak ideal dan Anda menjalani pertandingan yang dimainkan pada suhu yang sangat tinggi, jadi saya pikir itu akan sangat sulit bagi semua tim," imbuh Sarri. ( ).
“Saya tidak meramalkan sepak bola yang hebat karena, dengan suhu tinggi, kecepatannya tidak akan terlalu tinggi, dan orang-orang telah terbiasa menonton pertandingan dengan kecepatan tinggi. Akan sulit bagi semua orang dengan kejutan yang mungkin terjadi di setiap pertandingan.”
Sarri mengatakan awal musim depan juga masih akan sulit. "Setelah 15 hari, kami akan berada di lapangan untuk musim baru, dan, sekali lagi, itu akan menjadi awal yang luar biasa karena persiapannya tentu bukan yang biasa kami lakukan." ( ).
Sarri, di musim pertamanya di Juventus, mengabaikan kritik yang menghujaninya setelah Juventus gagal memenangkan Coppa Italia 2019/2020, pekan lalu. Cristiano Ronaldo dkk dikalahkan Napoli di final lewat adu penalti.
"Dalam kehidupan, ada fakta dan ada pendapat," ujarnya. “Media mengatakan bahwa Juventus sebagai tim sudah selesai, tetapi klasemen menunjukkan kami berada di puncak. Kami dapat menggunakan kritik sebagai motivasi untuk kembali ke bentuk fisik dan mental yang lebih baik."
Menurut Sarri, klub masih "berbenah" setelah penghentian selama tiga bulan akibat pandemi Covid-19. Selain itu, pada saat yang sama, menghadapi suhu musim panas yang tinggi. Akibatnya, penonton mendapatkan tontonan permainan dengan kecepatan yang jauh lebih lambat dari biasanya. ( ).
"Ini adalah situasi yang benar-benar aneh dan tidak ada titik referensi, jadi sangat mudah untuk membuat kesalahan terkait persiapan fisik," kata Sarri dilansir Reuters.
Juventus memetik kemenangan kedua sejak Serie A 2019/2020 kembali awal Maret 2020. La Vecchia Signora unggul 2-0 ata Boogna di Stadio Renato Dall'Ara, Senin (22/6/2020) waktu lokal. Sebelumnya, Pasukan Sarri menang 2-0 atas Inter Milan. Juventus unggul empat poin atas Lazio di puncak dan mengejar gelar kesembilan berturut-turut.
"Anda memiliki tim dalam kondisi fisik yang tidak ideal dan Anda menjalani pertandingan yang dimainkan pada suhu yang sangat tinggi, jadi saya pikir itu akan sangat sulit bagi semua tim," imbuh Sarri. ( ).
“Saya tidak meramalkan sepak bola yang hebat karena, dengan suhu tinggi, kecepatannya tidak akan terlalu tinggi, dan orang-orang telah terbiasa menonton pertandingan dengan kecepatan tinggi. Akan sulit bagi semua orang dengan kejutan yang mungkin terjadi di setiap pertandingan.”
Sarri mengatakan awal musim depan juga masih akan sulit. "Setelah 15 hari, kami akan berada di lapangan untuk musim baru, dan, sekali lagi, itu akan menjadi awal yang luar biasa karena persiapannya tentu bukan yang biasa kami lakukan." ( ).
Sarri, di musim pertamanya di Juventus, mengabaikan kritik yang menghujaninya setelah Juventus gagal memenangkan Coppa Italia 2019/2020, pekan lalu. Cristiano Ronaldo dkk dikalahkan Napoli di final lewat adu penalti.
"Dalam kehidupan, ada fakta dan ada pendapat," ujarnya. “Media mengatakan bahwa Juventus sebagai tim sudah selesai, tetapi klasemen menunjukkan kami berada di puncak. Kami dapat menggunakan kritik sebagai motivasi untuk kembali ke bentuk fisik dan mental yang lebih baik."
(sha)