Profil Jhony Van Beukering, Mantan Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia yang Jadi Satpam Kelab Striptis

Rabu, 22 Juni 2022 - 11:01 WIB
loading...
Profil Jhony Van Beukering,...
Profil Jhony Van Beukering, Mantan Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia. Foto: Kolase/Box: SINDO PHOTO/Arie Yudhistira
A A A
JAKARTA - Profil Jhonny van Beukering, mantan striker Timnas Indonesia yang kini menjadi satpam kelab striptis menarik untuk dicermati. Van Beukering pernah mengalami krisis keuangan hingga akhirnya terjun ke dunia malam.

Nama Jhonny van Beukering dikenal publik sepak bola Indonesia setelah dinaturalisasi pada 2011 tepatnya ketika berseragam Feyenoord. Sayang, setelah itu sosoknya tenggelam. Dia sempat pindah ke Pelita Jaya, Dordrecht, Presikhaaf,dan MASV. Bahkan, Beukering sempat bermain di klub amatir sebelum benar-benar pensiun pada 2019.



Lama tak terdengar kisahnya, Jhonny van Beukering kembali muncul dengan pernyataan kontroversial. Secara mengejutkan dia membuat komentar bahwa saat ini dirinya bekerja sebagai satpam di kelab striptis dengan penghasilan dan jenis pekerjaan yang menyenangkan.

"Ini pekerjaan yang luar biasa, bisa melihat banyak wanita. Siapa yang tidak menginginkan hal itu? Ini adalah 'klub' terbaik yang pernah merekrut saya," ujar Van Beukering dalam wawancara dengan Voetbal Zone.

Bukan tanpa alasan Jhonny van Beukering banting setir ke dunia malam. Saat menjadi pesepak bola, kariernya tidak begitu cemerlang. Apalagi ketika bergabung dengan Pelita Jaya, oleh media Belanda, Voetbalzone, Van Beukering disebut tak pernah menerima gaji dan terpaksa harus menjual dua rumahnya dan menumpang di rumah orang tuanya.

"Saya pergi dari surga ke neraka. Orang-orang tidak tahu seberapa terpuruk saya. Saya telah kehilangan segalanya, benar-benar segalanya. Kami harus tinggal bersama keluarga dengan uang 50 euro [sekitar Rp 780 ribu] untuk seminggu," kata Jhonny van Beukering.

Lantas, seperti apa sosok Jhonny van Beukering sebelum terpuruk?

Jhonny van Beukering merupakan pemain kelahiran Velp, Belanda, 19 September 1983. Dia membela Timnas Indonesia saat terjadinya dualisme kepengurusan sepak bola, yakni Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).

Akibat kisruh tersebut, Liga Indonesia terpecah menjadi dua bagian, yakni Indonesia Premier League (IPL) dan Indonesian Super League (ISL). Akan tetapi, Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) hanya mengakui IPL sebagai kompetisi resmi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0988 seconds (0.1#10.140)