4 Perbedaan Timnas Indonesia Era Shin Tae-yong Dengan Era Simon McMenemy
loading...
A
A
A
Nama Yustinus Pae menjadi nama paling mengejutkan. Apalagi ketika Yustinus Pae menjadi starter di laga melawan Malaysia yang sangat jelas speednya kalah jauh dengan winger Malaysia.
Berbeda dengan Simon, Shin Tae-yong bisa dibilang memotong generasi. Banyak pemain yang masih berusia emas tidak dipanggil lagi di timnas Indonesia.
Sebut saja Zulfiandi, M Hargianto, Febri Hariyadi, Ricky Fajrin, Hansamu Yama, dll. Padahal, nama-nama itu adalah andalan Luis Milla di periode sebelumnya.
Shin Tae-yong lebih memilih pemain muda seperti Asnawi, Egy Maulana, Witan Sulaeman, Rachmat Irianto, Pratama Arhan, Nadeo, Dewangga, Saddil Ramdani, Rizky Ridho, hingga Marselino Ferdinan untuk mengisi timnas senior Indonesia.
Bahkan, Shin Tae-yong juga memasukkan pemain keturunan Indonesia yang bermain di luar Indonesia seperti Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Elkan Baggott.
Shin Tae-yong tercatat hanya memanggil 2 pemain berkepala 3 di kualifikasi Piala Asia 2023, yaitu Fachrudin Ariyanto (33 tahun) dan Marc Klok (30 tahun).
3. Pola Makan Pemain
Pola latihan Shin Tae-yong dan Simon McMenemy juga berbeda. Shin Tae-yong terkenal sangat ketat untuk urusan makanan untuk pemain timnas.
Beberapa pemain timnas bahkan ada yang terbuang hanya karena masalah makanan. Misalnya Hansamu Yama yang sampai sekarang tidak pernah dipanggil Shin Tae-yong ke timnas Indonesia lagi.
Hal ini yang kurang diperhatikan di era Simon McMenemy. Simon McMenemy tidak terlalu ketat dalam mengatur pola makan pemain timnas Indonesia.
Berbeda dengan Simon, Shin Tae-yong bisa dibilang memotong generasi. Banyak pemain yang masih berusia emas tidak dipanggil lagi di timnas Indonesia.
Sebut saja Zulfiandi, M Hargianto, Febri Hariyadi, Ricky Fajrin, Hansamu Yama, dll. Padahal, nama-nama itu adalah andalan Luis Milla di periode sebelumnya.
Shin Tae-yong lebih memilih pemain muda seperti Asnawi, Egy Maulana, Witan Sulaeman, Rachmat Irianto, Pratama Arhan, Nadeo, Dewangga, Saddil Ramdani, Rizky Ridho, hingga Marselino Ferdinan untuk mengisi timnas senior Indonesia.
Bahkan, Shin Tae-yong juga memasukkan pemain keturunan Indonesia yang bermain di luar Indonesia seperti Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Elkan Baggott.
Shin Tae-yong tercatat hanya memanggil 2 pemain berkepala 3 di kualifikasi Piala Asia 2023, yaitu Fachrudin Ariyanto (33 tahun) dan Marc Klok (30 tahun).
3. Pola Makan Pemain
Pola latihan Shin Tae-yong dan Simon McMenemy juga berbeda. Shin Tae-yong terkenal sangat ketat untuk urusan makanan untuk pemain timnas.
Beberapa pemain timnas bahkan ada yang terbuang hanya karena masalah makanan. Misalnya Hansamu Yama yang sampai sekarang tidak pernah dipanggil Shin Tae-yong ke timnas Indonesia lagi.
Hal ini yang kurang diperhatikan di era Simon McMenemy. Simon McMenemy tidak terlalu ketat dalam mengatur pola makan pemain timnas Indonesia.