Lolos ke Semifinal Piala FA, Ada Harapan Gelar untuk MU

Senin, 29 Juni 2020 - 09:32 WIB
loading...
Lolos ke Semifinal Piala FA, Ada Harapan Gelar untuk MU
Pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer memberikan pengarahan kepada tim yang diasuhnya. Foto/Reuters
A A A
NORWICH - Menyelesaikan musim ini dengan trofi sedikit terlihat di depan mata Manchester United (MU) . Satu dari dua kesempatan tersebut adalah memburu Piala FA karena The Red Devils menyegel tempat di semifinal seusai menang 2-1 atas Norwich City di Carrow Road, Sabtu (28/6).

Ini merupakan semifinal Piala FA ke-30 bagi MU atau lebih banyak dari tim mana pun di kompetisi itu. Catatan apik mereka berlanjut. Sejauh ini mereka belum terkalahkan dalam 14 pertandingan terakhir di semua kompetisi (10 menang dan empat imbang). Selain itu, MU telah memenangkan 11 dari 13 pertandingan tandang terakhirnya melawan Norwich di semua kompetisi dan memenangkan empat pertandingan terakhir di Carrow Road. (Baca: Solskjaer: ke Final Penting untuk Budaya Man United)

Pelatih Ole Gunnar Solskjaer menilai strateginya menerapkan rotasi pemain berjalan baik, meski harus berjuang hingga perpanjangan waktu. Solskjaer merupakan pelatih pertama yang melakukan lima pergantian pemain pada pertandingan kompetitif di Inggris. Tanpa Marcus Rashford, Anthony Martial, Paul Pogba, dan Nemanja Matic sejak awal pertandingan serta diistirahatkannya David de Gea, membuat MU cukup kesulitan.

The Red Devils baru memecah kebuntuan pada menit ke-50 melalui Odion Ighalo. Namun, Norwich memberikan perlawanan dan menyamakan kedudukan berkat gol Todd Cantwell (75). Kartu merah yang didapat Timm Klose tidak membuat Norwich goyah. The Canaries bahkan memaksa pertandingan memasuki perpanjangan waktu sebelum Harry Maguire memastikan kemenangan MU (118).

“Ini adalah Piala FA untuk Anda. Permainan kami mungkin bukan yang terbaik, tapi saya merasa kami menjaga bola tetap baik, tidak mengancam banyak atau menciptakan peluang. Senang berada di empat besar, dan kami mendapat latihan yang bagus untuk banyak pemain,” ungkap Solskjaer dilansir bbc.

Juru taktik Norwegia itu mengaku puas dan tidak menyesali keputusannya merotasi skuad terutama di lini depan. Solskjaer menilai Ighalo menunjukkan kualitasnya sebagai bomber ulung. Ighalo seolah menjadi momok menakutkan bagi Norwich. Dia telah mencetak gol di masing-masing dari tiga penampilan terakhirnya melawan The Canaries di semua kompetisi, mencetak gol kandang dan tandang untuk Watford di musim Liga Primer 2015–16. Selain itu, bomber Nigeria itu telah mencetak gol di pertandingan keempat starternya untuk MU (5 gol), mencetak gol dengan tembakan pertamanya di pertandingan tersebut, sekaligus merupakan tembakan pertama MU yang tepat sasaran. (Baca juga: Tiga Pesawat AS Buru Kapal Selam China di Laut China Selatan)

“Sangat menyenangkan memiliki opsi berotasi. Martial masuk di babak kedua dan bermain dengan brilian, tetapi Ighalo memberi saya kesempatan, dan dia adalah pencetak gol yang terbukti dan memainkan perannya di dua gol kami. Dia juga sosok yang hebat di ruang ganti kami,” kata Solskjaer.

MU tinggal menunggu tiga dari enam tim lainnya yang sedang bertarung dini hari tadi. Pertandingan semifinal Piala FA akan digelar pada 18-19 Juli mendatang. Tiket semifinal Piala FA yang berada di dalam genggaman membuat Solskjaer kini bisa mengalihkan fokus ke Liga Primer.

The Red Devils diyakini akan kembali turun dengan kekuatan terbaiknya saat menghadapi Brighton & Hove Albion, Rabu (1/7). Tiga poin dibutuhkan MU untuk merangsek ke zona Liga Champions. Maguire dkk tertinggal lima poin dari Chelsea yang berada di posisi keempat (54 poin). Perjuangan MU di babak 16 Liga Europa juga masih berlanjut di mana leg kedua kemungkinan bergulir pada Agustus mendatang.

Dari kubu Norwich, nestapa mereka berlanjut lantaran selalu kalah di empat pertandingan terakhir di semua kompetisi. Pelatih Daniel Farke bahkan menilai timnya pantas mendapatkan hasil lebih bagus karena telah berjuang mati-matian sepanjang pertandingan. (Lihat videonya: Lima Rumah Warga Terseret Longsor di Palopo)

“Sepak bola terkadang bisa kejam dan itu bisa menjadi olahraga paling kejam di dunia. Tentu saja itu hasil mengecewakan bagi kami. Saya pikir, para pemain lebih pantas. Mereka menyerahkan hati mereka di lapangan,” kata Farke. (Alimansyah)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1562 seconds (0.1#10.140)