Pandemi Tak Kunjung Berakhir, Final Piala Fed 2020 Batal
loading...
A
A
A
LONDON - Kabar buruk kembali berembus dari cabang olahraga tenis. International Tennis Federation (ITF) memutuskan membatalkan Final Piala Fed 2020 menyusul pandemi virus corona yang tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir.
Padahal tahun ini turnamen tenis beregu putri antarnegara itu akan menggunakan format baru, seperti halnya Piala Davis. Bahkan, sudah ada 12 negara yang ditentukan untuk mengikuti ajang yang sebelumnya direncanakan berlangsung di Budapest pada April lalu. Tetapi, ITF memutuskan melanjutkannya pada 13–18 April 2021 di lapangan tanah liat dalam ruangan, tepatnya di Laszlo Papp Arena yang berada di ibu kota Hungaria.
Sementara itu, turnamen WTA direncanakan dimulai kembali pada 3 Agustus mendatang di Palermo, Italia. Tetapi, pihak ITF menyampaikan bahwa tantangan yang disebabkan pandemi Covid-19 ini memaksa mereka menunda Final Piala Fed selama satu musim. Pasalnya, ajang itu tidak memiliki tanggal pengganti yang sesuai dengan jadwal.
“Selain Laszlo Papp Arena tidak bisa digunakan selama bagian akhir musim ini, masih ada tantangan logistik dan peraturan yang signifikan tentang menggelar turnamen di dalam ruangan dengan mengumpulkan banyak massa sambil tetap menjamin kesehatan dan keselamatan semua pihak yang terlibat,” kata pihak ITF dilansir tennisworld. (Baca: Tiga Negara Eropa Pastikan Rebut Tiket Final Putaran Piala Fed)
Selain itu, turnamen beregu putra antarnegara, Piala Davis, juga mendapatkan ancaman bakal mengalami penundaan. Meski Final Piala Davis 2020 dijadwalkan diselenggarakan di Madrid, Spanyol, pada 23–29 November mendatang, tapi banyak pihak menilai tidak mungkin melangsungkan ajang tersebut. Salah satunya adalah Presiden Federasi Tenis Rusia (RTF) Shamil Tarpishchev.
Dia mengatakan, kondisi dunia yang masih mengalami krisis kesehatan menjadi penyebab tenis beregu tidak mungkin dipertandingkan. Meski demikian, Tarpishchev mengaku tidak bisa memutuskan hal itu dan hanya berharap ITF bisa membuat keputusan yang tepat.
“Adalah wewenang ITF untuk membuat keputusan tentang penyelenggaraan turnamen tenis (Piala Davis dan Piala Fed), tetapi tidak mengatakan apa-apa saat ini. Pendapat pribadi saya adalah turnamen sangat tidak mungkin digelar tahun ini. Tetapi, kita akan melihat bagaimana situasi berkembang karena sulit sekarang untuk memberikan prediksi,” kata Tarpishchev. (Baca juga: Pemkab Bekasi Masih Larang Ojo Tarik Penumpang)
Pada akhir Desember 2019, pejabat China sudah memberi informasi pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang wabah pneumonia yang sebelumnya tidak diketahui di Kota Wuhan. Sejak itu, kasus virus korona baru bernama Covid-19 telah dilaporkan mewabah di seluruh dunia, termasuk Rusia.
Pada 11 Maret lalu, WHO menyatakan wabah corona sebagai pandemi. Menurut statistik terbaru, lebih dari 9.542.400 orang terinfeksi di seluruh dunia dan lebih dari 485.200 kematian telah dilaporkan. Selain itu, sejauh ini lebih dari 5.186.600 orang di seluruh dunia telah pulih dari penyakit tersebut. (Lihat videonya: Lima Rumah Warga Terseret Longsor di Palopo)
Sampai saat ini 613.994 kasus virus korona telah dikonfirmasi di Rusia, dengan 375.164 pasien pulih dari penyakit ini. Data terbaru Rusia menunjukkan 8.605 kematian secara nasional. Sebelumnya, Pemerintah Rusia membuat hotline internet untuk menjaga agar masyarakat selalu terbarui tentang situasi virus corona. (Raikhul Amar)
Padahal tahun ini turnamen tenis beregu putri antarnegara itu akan menggunakan format baru, seperti halnya Piala Davis. Bahkan, sudah ada 12 negara yang ditentukan untuk mengikuti ajang yang sebelumnya direncanakan berlangsung di Budapest pada April lalu. Tetapi, ITF memutuskan melanjutkannya pada 13–18 April 2021 di lapangan tanah liat dalam ruangan, tepatnya di Laszlo Papp Arena yang berada di ibu kota Hungaria.
Sementara itu, turnamen WTA direncanakan dimulai kembali pada 3 Agustus mendatang di Palermo, Italia. Tetapi, pihak ITF menyampaikan bahwa tantangan yang disebabkan pandemi Covid-19 ini memaksa mereka menunda Final Piala Fed selama satu musim. Pasalnya, ajang itu tidak memiliki tanggal pengganti yang sesuai dengan jadwal.
“Selain Laszlo Papp Arena tidak bisa digunakan selama bagian akhir musim ini, masih ada tantangan logistik dan peraturan yang signifikan tentang menggelar turnamen di dalam ruangan dengan mengumpulkan banyak massa sambil tetap menjamin kesehatan dan keselamatan semua pihak yang terlibat,” kata pihak ITF dilansir tennisworld. (Baca: Tiga Negara Eropa Pastikan Rebut Tiket Final Putaran Piala Fed)
Selain itu, turnamen beregu putra antarnegara, Piala Davis, juga mendapatkan ancaman bakal mengalami penundaan. Meski Final Piala Davis 2020 dijadwalkan diselenggarakan di Madrid, Spanyol, pada 23–29 November mendatang, tapi banyak pihak menilai tidak mungkin melangsungkan ajang tersebut. Salah satunya adalah Presiden Federasi Tenis Rusia (RTF) Shamil Tarpishchev.
Dia mengatakan, kondisi dunia yang masih mengalami krisis kesehatan menjadi penyebab tenis beregu tidak mungkin dipertandingkan. Meski demikian, Tarpishchev mengaku tidak bisa memutuskan hal itu dan hanya berharap ITF bisa membuat keputusan yang tepat.
“Adalah wewenang ITF untuk membuat keputusan tentang penyelenggaraan turnamen tenis (Piala Davis dan Piala Fed), tetapi tidak mengatakan apa-apa saat ini. Pendapat pribadi saya adalah turnamen sangat tidak mungkin digelar tahun ini. Tetapi, kita akan melihat bagaimana situasi berkembang karena sulit sekarang untuk memberikan prediksi,” kata Tarpishchev. (Baca juga: Pemkab Bekasi Masih Larang Ojo Tarik Penumpang)
Pada akhir Desember 2019, pejabat China sudah memberi informasi pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang wabah pneumonia yang sebelumnya tidak diketahui di Kota Wuhan. Sejak itu, kasus virus korona baru bernama Covid-19 telah dilaporkan mewabah di seluruh dunia, termasuk Rusia.
Pada 11 Maret lalu, WHO menyatakan wabah corona sebagai pandemi. Menurut statistik terbaru, lebih dari 9.542.400 orang terinfeksi di seluruh dunia dan lebih dari 485.200 kematian telah dilaporkan. Selain itu, sejauh ini lebih dari 5.186.600 orang di seluruh dunia telah pulih dari penyakit tersebut. (Lihat videonya: Lima Rumah Warga Terseret Longsor di Palopo)
Sampai saat ini 613.994 kasus virus korona telah dikonfirmasi di Rusia, dengan 375.164 pasien pulih dari penyakit ini. Data terbaru Rusia menunjukkan 8.605 kematian secara nasional. Sebelumnya, Pemerintah Rusia membuat hotline internet untuk menjaga agar masyarakat selalu terbarui tentang situasi virus corona. (Raikhul Amar)
(ysw)