Profil Amanda Nunes, Petarung Wanita MMA Lesbian Pertama yang Menggemparkan
loading...
A
A
A
Amanda Nunes sempat menghebohkan dunia MMA. Ini tak lepas dari pernyataannya yang menyebut bahwa dirinya adalah seorang lesbian setelah dia mengalahkan Miesha Tate di Las Vegas.
Peristiwa ini membuat Amanda Nunes menjadi juara kelas bantam wanita UFC, sekaligus menjadi juara lesbian pertama dalam sejarah UFC. Lantas siapa pasangannya?
Melansir dari outsports.com, Amanda Nunes diketahui memiliki kekasih bernama Nina Ansaroff. Dia adalah seorang petarung UFC, dan mereka tinggal di Orlando, Florida.
BACA JUGA: Profil Muhammad Nabil Asyura, Pencetak Hat-trick Timnas Indonesia U-16
"Nina adalah mitra pelatihan terbaik yang pernah saya miliki dalam hidup saya," kata Nunes pada konferensi pers pasca-pertarungan.
Setelah itu dia kembali membuat kejutan di panggung MMA dengan mengalahkan mantan juara Ronda Rousey yang diunggulkan saat itu. Nunes berhasil menumbangkan Rousey hanya dalam waktu 48 detik saja.
Amanda Nunes saat itu mengantongi 14 kemenangan, 4 kali hasil imbang dan belum pernah menelan kekalahan dalam rekor MMA profesionalnya. Petarung berjuluk Singa Betina itu juga meraih KO tercepat ke-3 di divisi kelas bantam wanita UFC ketika dia mengalahkan Rousey hanya dalam 48 detik.
BACA JUGA: Vietnam Belum Tentu Lolos, Ini Daftar Tim yang Tersingkir dari Piala AFF U-16
Kala itu, petarung MMA asal Brasil tersebut sedang berada di puncak kariernya. Bahkan belum ada satupun lawan yang sebanding dengannya. Amanda Nunes memang sudah mendalami dunia pertarungan sejak masih berusia 4 tahun.
Sedangkan pada usia 16 tahun dia mulai menekuni jiu-jitsu asal Brasil dan masuk ke dunia MMA. Debutnya melawan Julia Budd di Strikeforce pada 2011 lalu dimenangkannya dengan mudah. Hanya butuh waktu 14 detik bagi Nunes untuk melumpuhkan lawannya.
Kemenangan terpentingnya terjadi ketika dia mendapat kemenangan mutlak melawan Valentina Shevchenko dalam laga UFC 196 tahun 2016. Melihat itu UFC kemudian memberinya kesempatan untuk menghadapi Miesha Tate penyandang gelar juara kala itu.
Dalam pertarungan melawan Tate, Nunes menggunakan teknik rear naked choke untuk melumpuhkan petarung asal Negeri Paman Sam tersebut. Dengan rentetan kemenangan dan juara yang telah di dapat membuatnya sebagai petarung MMA yang mendapat julukan GOAT (Greatest of All Time) oleh para penggemarnya dan Presiden UFC, Dana White. Bermodalkansabuk hitam jiu-jitsu dia berhasil menorehkan rekor baru di UFC sebagai petarung lesbian pertama yang memenangkan gelar ini.
Peristiwa ini membuat Amanda Nunes menjadi juara kelas bantam wanita UFC, sekaligus menjadi juara lesbian pertama dalam sejarah UFC. Lantas siapa pasangannya?
Melansir dari outsports.com, Amanda Nunes diketahui memiliki kekasih bernama Nina Ansaroff. Dia adalah seorang petarung UFC, dan mereka tinggal di Orlando, Florida.
BACA JUGA: Profil Muhammad Nabil Asyura, Pencetak Hat-trick Timnas Indonesia U-16
"Nina adalah mitra pelatihan terbaik yang pernah saya miliki dalam hidup saya," kata Nunes pada konferensi pers pasca-pertarungan.
Setelah itu dia kembali membuat kejutan di panggung MMA dengan mengalahkan mantan juara Ronda Rousey yang diunggulkan saat itu. Nunes berhasil menumbangkan Rousey hanya dalam waktu 48 detik saja.
Amanda Nunes saat itu mengantongi 14 kemenangan, 4 kali hasil imbang dan belum pernah menelan kekalahan dalam rekor MMA profesionalnya. Petarung berjuluk Singa Betina itu juga meraih KO tercepat ke-3 di divisi kelas bantam wanita UFC ketika dia mengalahkan Rousey hanya dalam 48 detik.
BACA JUGA: Vietnam Belum Tentu Lolos, Ini Daftar Tim yang Tersingkir dari Piala AFF U-16
Kala itu, petarung MMA asal Brasil tersebut sedang berada di puncak kariernya. Bahkan belum ada satupun lawan yang sebanding dengannya. Amanda Nunes memang sudah mendalami dunia pertarungan sejak masih berusia 4 tahun.
Sedangkan pada usia 16 tahun dia mulai menekuni jiu-jitsu asal Brasil dan masuk ke dunia MMA. Debutnya melawan Julia Budd di Strikeforce pada 2011 lalu dimenangkannya dengan mudah. Hanya butuh waktu 14 detik bagi Nunes untuk melumpuhkan lawannya.
Kemenangan terpentingnya terjadi ketika dia mendapat kemenangan mutlak melawan Valentina Shevchenko dalam laga UFC 196 tahun 2016. Melihat itu UFC kemudian memberinya kesempatan untuk menghadapi Miesha Tate penyandang gelar juara kala itu.
Dalam pertarungan melawan Tate, Nunes menggunakan teknik rear naked choke untuk melumpuhkan petarung asal Negeri Paman Sam tersebut. Dengan rentetan kemenangan dan juara yang telah di dapat membuatnya sebagai petarung MMA yang mendapat julukan GOAT (Greatest of All Time) oleh para penggemarnya dan Presiden UFC, Dana White. Bermodalkansabuk hitam jiu-jitsu dia berhasil menorehkan rekor baru di UFC sebagai petarung lesbian pertama yang memenangkan gelar ini.
(yov)