Indonesia U-16 Menang Adu Penalti kontra Myanmar, Ada Peran Markus Horison
loading...
A
A
A
SLEMAN - Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-16 berhasil melaju ke final Piala AFF U-16 2022. Garuda Asia menyingkirkan Myanmar U-16 lewat adu penalti saat semifinal. Markus Horison sebagai pelatih kiper turut berperan atas keberhasilan ini.
Bertanding di Stadion Maguwoharjo, Sleman Rabu (10/8/2022), Indonesia sempat tertinggal dulu 0-1 menjelang akhir babak pertama.
Nay Min Htet menjebol gawang tuan rumah di menit ke-44 dengan tendangan mendatarnya. Dia memanfaatkan kesalahan antisipasi Andrika Fathir Rachman yang bertugas sebagai kiper.
Indonesia U-16 baru bisa membalas pada menit ke-69 melalui situasi bola mati. Tendangan bebas Muhammad Riski Afrisal yang mengarah ke pojok kanan atas gawang tak mampu dijangkau oleh Sai Thi.
Setelah imbang 1-1, Indonesia U-16 dan Myanmar U-16 berusaha untuk menambah gol. Namun, hingga peluit panjang berbunyi, kedudukan tidak berubah yang berujung adu penalti.
Seluruh eksekutor Indonesia U-16 sukses menjalankan tugasnya. Sedangkan dari kubu Myanmar U-16, tendangan Shine Wanna Aung yang jadi algojo keempat bisa dihentikan Andrika.
Pada akhirnya Indonesia memenangi adu penalti dengan skor 5-4. Ini bisa dikatakan berkat kerja keras Andrika di bawah mistar gawang.
Andrika memang hanya sekali menggagalkan eksekusi pemain Myanmar U-16 saat adu penalti. Tapi, sejatinya kiper Borneo FC itu bisa membaca arah hampir semua tendangan pemain lawan.
Itu tak lepas peran Markus Horison. Dia memberi instruksi kepada Andrika kemana bola akan dilesakan. Prediksi itu benar adanya.
Bertanding di Stadion Maguwoharjo, Sleman Rabu (10/8/2022), Indonesia sempat tertinggal dulu 0-1 menjelang akhir babak pertama.
Nay Min Htet menjebol gawang tuan rumah di menit ke-44 dengan tendangan mendatarnya. Dia memanfaatkan kesalahan antisipasi Andrika Fathir Rachman yang bertugas sebagai kiper.
Indonesia U-16 baru bisa membalas pada menit ke-69 melalui situasi bola mati. Tendangan bebas Muhammad Riski Afrisal yang mengarah ke pojok kanan atas gawang tak mampu dijangkau oleh Sai Thi.
Setelah imbang 1-1, Indonesia U-16 dan Myanmar U-16 berusaha untuk menambah gol. Namun, hingga peluit panjang berbunyi, kedudukan tidak berubah yang berujung adu penalti.
Seluruh eksekutor Indonesia U-16 sukses menjalankan tugasnya. Sedangkan dari kubu Myanmar U-16, tendangan Shine Wanna Aung yang jadi algojo keempat bisa dihentikan Andrika.
Pada akhirnya Indonesia memenangi adu penalti dengan skor 5-4. Ini bisa dikatakan berkat kerja keras Andrika di bawah mistar gawang.
Andrika memang hanya sekali menggagalkan eksekusi pemain Myanmar U-16 saat adu penalti. Tapi, sejatinya kiper Borneo FC itu bisa membaca arah hampir semua tendangan pemain lawan.
Itu tak lepas peran Markus Horison. Dia memberi instruksi kepada Andrika kemana bola akan dilesakan. Prediksi itu benar adanya.