Soal Insiden Pelemparan Batu, Media Malaysia Tuding Suporter PSM Makassar Duluan Bikin Ulah

Jum'at, 26 Agustus 2022 - 23:59 WIB
loading...
Soal Insiden Pelemparan...
Pesepak bola PSM Makassar Willem Jan Pluim (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Kuala Lumpur FC di Final AFC CUP 2022 di Stadion KLFA, Malaysia, Rabu (24/8/2022) malam. ANTARA FOTO/PSM Makassar/Handout/ABHE/wsj.
A A A
KUALA LUMPUR - Media Malaysia, Semuanya Bola menyebut bahwa suporter PSM Makassar melakukan tindakan provokasi, sehingga oknum suporter Kuala Lumpur FC merespons dengan aksi pelemparan batu. Insiden tersebut sudah dilaporkan ke AFC.

Insiden menyedihkan itu terjadi usai PSM bertandang ke markas Kuala Lumpur FC di final zona Piala AFC 2022 di Stadion KLFA, Kuala Lumpur, Rabu (24/8/2022). Sekelompok oknum suporter Kuala Lumpur FC melempar bus suporter PSM dengan batu.



Kaca bus pecah oleh lemparan batu tersebut, suporter PSM dilaporkan ada yang mengalami luka-luka. Aksi miris tersebut gagal ditindak oleh petugas keamanan karena pelaku pelemparan tersebut sudah keburu melarikan diri.

Aksi tersebut amat mencederai sportivitas olahraga. Namun, media Malaysia, Semuanya Bola justru menyebut bahwa suporter PSM melakukan provokasi terlebih dahulu.

“Kesalahan seharusnya tidak diletakkan pada pendukung KL City dalam hal ini, menurut sumber kami, kejadian itu adalah puncak dari pendukung Makassar sendiri yang mencari penyakit,” tulis Semuanya Bola dalam beritanya, Jumat (26/8/2022).

“Itu memuncak usai sekumpulan pendukung Makassar menyerang pendukung KL City yang berada di luar stadion KLFA usai pertandingan,” sambung berita tersebut.

Semuanya Bola mengklaim bahwa suporter PSM melakukan provokasi ketika suporter Kuala Lumpur FC tengah bersorak merayakan kemenangan. Kedua suporter kemudian saling memprovokasi.

“Pendukung KL City saat itu sedang asyik merayakan kejayaan tim, barangkali betukar provokasi sesama mereka, lalu mencetuskan situasi tegang, hingga kendaraan pelaku rusak,” tambah berita tersebut.

Jika benar terjadi seperti yang diberitakan, oknum suporter Kuala Lumpur FC jelas tetap bertanggung jawab. Sebab para suporter PSM tidak melakukan kekerasan yang merugikan suporter tuan rumah.

Alih-alih selesai ketika kedua suporter saling memprovokasi, oknum suporter Kuala Lumpur FC justru tidak mampu menahan emosi. Biar bagaimanapun, tindak kekerasan dalam sepak bola bukan sesuatu yang patut untuk dibenarkan.
(sto)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1877 seconds (0.1#10.140)