Yakin Situasi Membaik, Murray Siap Berlaga di AS Terbuka
loading...
A
A
A
LONDON - Andy Murray tak menghiraukan sejumlah petenis papan atas yang memilih memboikot Amerika Serikat Terbuka 2020 akibat pandemi virus corona. Mantan petenis nomor satu dunia itu menyatakan tidak khawatir dengan situasi yang tidak kunjung membaik di Negeri Paman Sam.
Asosiasi Tenis Amerika Serikat (USTA) sudah mengonfirmasi Kejuaraan Grand Slam AS Terbuka 2020 tetap digelar seusai jadwal pada 31 Agustus-13 September. Demi menjaga keamanan para petenis, panitia siap menggelar AS Terbuka 2020 tanpa dihadiri penonton dan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Keputusan itu sontak mendapatkan komentar negatif dari sejumlah petenis papan atas. Sejauh ini ada Novak Djokovic, Rafael Nadal, hingga Simona Halep yang melayangkan kritik. Alasannya, turnamen tidak seharusnya digelar di tengah pandemi virus yang juga biasa disebut Covid-19 tersebut.
Namun, pandangan berbeda justru diutarakan Murray. Petenis Inggris Raya itu mendukung penuh digelarnya AS Terbuka 2020. Tidak hanya itu, dia juga siap ambil bagian dalam kejuaraan tersebut. Murray juga mengaku tak terlalu khawatir terhadap situasi penyebaran virus corona di AS saat ini. (Baca: Profesi Unik Mantan Ratu Tenis WTA, dari Politisi hingga Mata-mata)
“Bermain di Grand Slam akan selalu menjadi prioritas saya. Jadwalnya agak sulit dan saya memahami alasan mengapa demikian. Saya tidak terlalu khawatir dengan situasinya karena pasti terdapat jaminan keselamatan,” ucap Murray, dilansir eurosport.
“Jika diberi tahu hanya dapat membawa satu orang, Anda dapat melakukannya. Saya mungkin akan pergi dengan seorang fisioterapis dan kepelatihan dapat dilakukan dari jauh,” katanya.
Sementara bagi Nadal, AS Terbuka justru tidak menjadi prioritas saat kembali bermain setelah turnamen tenis ditangguhkan sejak Maret lalu. Petenis berusia 34 tahun itu masih ragu memutuskan turnamen mana yang akan diikutinya tahun ini. Pasalnya, agenda ATP Tour dipastikan bakal padat setelah banyak yang tertunda ketika dunia memberlakukan lockdown.
Paman Nadal, Toni Nadal, mengungkapkan petenis nomor dua dunia itu sangat mengkritisi jadwal baru yang telah dirilis ATP, terutama dengan jadwal berdekatan antara AS Terbuka dan Prancis Terbuka.
AS Terbuka akan berlangsung sesuai rencana di New York, 31 Agustus, sedangkan Roland Garros yang seharusnya digelar 24 Mei-7 Juni, digeser menjadi 27 September hingga 5 Oktober. Sementara beberapa acara tur ATP juga dijadwalkan berlangsung di antaranya dimulai dengan Citi Open di Washington DC pada 14 Agustus. (Baca juga: Tepat Dalam Memilih Warna Mampu Hidupkan Ruangan)
Dengan bertambahnya usia Nadal, pamannya itu mengatakan bahwa ada beberapa kekhawatiran di tempat latihannya mengenai agenda yang padat untuk 2020.
“Dia (Nadal) ragu-ragu. Dia memberi tahu saya tentang jadwal dan menemukan kalender ATP agak jelek karena hampir tidak dapat dikelola untuk veteran, terutama untuk big three. Sulit dalam sebulan untuk bermain di AS Terbuka, Roma, Madrid, dan Paris. Hampir tidak mungkin,” ucap Toni Nadal.
Selain itu, Nadal juga masih khawatir dengan penyebaran virus corona yang masih aktif. Hal itu terlihat dengan masalah yang dihadapi Novak Djokovic setelah menggelar ajang ekshibisi Adria Tour yang berakhir bencana. Pasalnya, ajang itu justru mengakibatkan beberapa petenis terinfeksi virus corona, termasuk Djokovic.
Meski begitu, Nadal menilai kejadian itu patut disesalkan bahwa tindakan pencegahan sesuai protokol kesehatan dengan baik belum diambil. Dengan kejadian itu, dia berharap semua turnamen dapat belajar dari kejadian tersebut, khususnya Prancis Terbuka, ajang yang paling ingin diikuti keponakannya tersebut. (Lihat videonya: Lima Rumah Warga Terseret Longsor di Palopo)
“Lebih baik semua orang lebih berhati-hati. Di Serbia, mereka tidak begitu ketat. Ini adalah kesalahan yang dapat dilakukan siapa pun dan Djokovic telah meminta maaf, tapi itu merupakan kemunduran dalam proses normalisasi,” ungkapnya. (Raikhul Amar)
Asosiasi Tenis Amerika Serikat (USTA) sudah mengonfirmasi Kejuaraan Grand Slam AS Terbuka 2020 tetap digelar seusai jadwal pada 31 Agustus-13 September. Demi menjaga keamanan para petenis, panitia siap menggelar AS Terbuka 2020 tanpa dihadiri penonton dan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Keputusan itu sontak mendapatkan komentar negatif dari sejumlah petenis papan atas. Sejauh ini ada Novak Djokovic, Rafael Nadal, hingga Simona Halep yang melayangkan kritik. Alasannya, turnamen tidak seharusnya digelar di tengah pandemi virus yang juga biasa disebut Covid-19 tersebut.
Namun, pandangan berbeda justru diutarakan Murray. Petenis Inggris Raya itu mendukung penuh digelarnya AS Terbuka 2020. Tidak hanya itu, dia juga siap ambil bagian dalam kejuaraan tersebut. Murray juga mengaku tak terlalu khawatir terhadap situasi penyebaran virus corona di AS saat ini. (Baca: Profesi Unik Mantan Ratu Tenis WTA, dari Politisi hingga Mata-mata)
“Bermain di Grand Slam akan selalu menjadi prioritas saya. Jadwalnya agak sulit dan saya memahami alasan mengapa demikian. Saya tidak terlalu khawatir dengan situasinya karena pasti terdapat jaminan keselamatan,” ucap Murray, dilansir eurosport.
“Jika diberi tahu hanya dapat membawa satu orang, Anda dapat melakukannya. Saya mungkin akan pergi dengan seorang fisioterapis dan kepelatihan dapat dilakukan dari jauh,” katanya.
Sementara bagi Nadal, AS Terbuka justru tidak menjadi prioritas saat kembali bermain setelah turnamen tenis ditangguhkan sejak Maret lalu. Petenis berusia 34 tahun itu masih ragu memutuskan turnamen mana yang akan diikutinya tahun ini. Pasalnya, agenda ATP Tour dipastikan bakal padat setelah banyak yang tertunda ketika dunia memberlakukan lockdown.
Paman Nadal, Toni Nadal, mengungkapkan petenis nomor dua dunia itu sangat mengkritisi jadwal baru yang telah dirilis ATP, terutama dengan jadwal berdekatan antara AS Terbuka dan Prancis Terbuka.
AS Terbuka akan berlangsung sesuai rencana di New York, 31 Agustus, sedangkan Roland Garros yang seharusnya digelar 24 Mei-7 Juni, digeser menjadi 27 September hingga 5 Oktober. Sementara beberapa acara tur ATP juga dijadwalkan berlangsung di antaranya dimulai dengan Citi Open di Washington DC pada 14 Agustus. (Baca juga: Tepat Dalam Memilih Warna Mampu Hidupkan Ruangan)
Dengan bertambahnya usia Nadal, pamannya itu mengatakan bahwa ada beberapa kekhawatiran di tempat latihannya mengenai agenda yang padat untuk 2020.
“Dia (Nadal) ragu-ragu. Dia memberi tahu saya tentang jadwal dan menemukan kalender ATP agak jelek karena hampir tidak dapat dikelola untuk veteran, terutama untuk big three. Sulit dalam sebulan untuk bermain di AS Terbuka, Roma, Madrid, dan Paris. Hampir tidak mungkin,” ucap Toni Nadal.
Selain itu, Nadal juga masih khawatir dengan penyebaran virus corona yang masih aktif. Hal itu terlihat dengan masalah yang dihadapi Novak Djokovic setelah menggelar ajang ekshibisi Adria Tour yang berakhir bencana. Pasalnya, ajang itu justru mengakibatkan beberapa petenis terinfeksi virus corona, termasuk Djokovic.
Meski begitu, Nadal menilai kejadian itu patut disesalkan bahwa tindakan pencegahan sesuai protokol kesehatan dengan baik belum diambil. Dengan kejadian itu, dia berharap semua turnamen dapat belajar dari kejadian tersebut, khususnya Prancis Terbuka, ajang yang paling ingin diikuti keponakannya tersebut. (Lihat videonya: Lima Rumah Warga Terseret Longsor di Palopo)
“Lebih baik semua orang lebih berhati-hati. Di Serbia, mereka tidak begitu ketat. Ini adalah kesalahan yang dapat dilakukan siapa pun dan Djokovic telah meminta maaf, tapi itu merupakan kemunduran dalam proses normalisasi,” ungkapnya. (Raikhul Amar)
(ysw)