4 Petinju Indonesia yang Meninggal usai Duel: Mayoritas Pendarahan Otak

Sabtu, 17 September 2022 - 08:43 WIB
loading...
4 Petinju Indonesia yang Meninggal usai Duel: Mayoritas Pendarahan Otak
4 Petinju Indonesia yang Meninggal usai Duel: Mayoritas Pendarahan Otak/Kolase
A A A
Empat petinju meninggal asal Indonesia usai duel yang mayoritas diakibatkan pendarahan otak parah. Kasus teranyar petinju Indonesia yang meninggal usai berduel di ring adalah Hero Tito yang berpulang pada Februari 2022.

Sebelumnya petinju Indonesia yang meninggal usai berduel tercatat sejumlah nama termasuk yang menggemparkan adalah meninggalnya Muhammad Alfaridzi. Berikut 4 petinju Indonesia yang meninggal usai berduel di ring karena pendarahan otak.



1. Hero Tito
Hero Tito meninggal setelah kalah KO melawan James Mokoginta dalam pertarungan tinju Holywings Club Gatot Subroto pada 27 Februari 2022. Pria dengan nama asli Heru Purwanto itu dinyatakan meninggal dunia setelah dirawat di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, pada 7 Maret 2022.

Hero Tito dalam kondisi koma selama 4 hari di rumah sakit akibat pukulan uppercut James Momoginta di ronde ketujuh dalam pertarungan kelas ringan. Ia pergi meninggalkan seorang istri dan dua orang putri yang masih berusia 13 tahun dan 5 tahun.
Kematian Hero Tito menjadi sorotan dunia hingga mendapat perhatian dari legenda tinju Lennox Lewis dan pelatih Freddie Roach. Mereka mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Hero Tito.

2. Tubagus Setia Sakti
Sebelum dinyatakan meninggal pada tanggal 27 Januari 2013, Tubagus mengalami pendarahan otak karena kalah bertanding dengan Ical Tobida. Pria yang berasal dari Bandar Lampung itu meninggal saat berusia 17 tahun di RS UKI, Cawang, Jakarta.
Saat duel di ronde kedelapan, wasit yang memimpin jalannya pertandingan terpaksa harus menghentikannya karena Tubagus beberapa kali mengangkat tangannya untuk memberi tahu bahwa Ia sudah tidak dapat melanjutkan pertandingannya.

3. Muhammad Afrizal
Muhammad Afrizal dilarikan ke rumah sakit, satu jam setelah kalah dalam pertandingan 12 ronde melawan rekannya, Irvan Marbun. Setelah mengalami cedera, mantan juara kelas bulu itu dilarikan ke RS Universitas Kristen di Jakarta Timur.



Afrizal meninggal pada 4 April 2012 pukul 05.00 WIB setelah mengalami pendarahan otak subdural Hematoma. Dokter Tommy Halauwet selaku dokter di RS UKI membenarkan kabar tentang kematian Afrizal karena pendarahan otak. Dia mengatakan bahwa pihak rumah sakit sudah mencoba untuk menyelamatkannya. Namun yang sangat disayangkan, karena cedera yang dialami oleh Afrizal cukup parah, hal itu menyebabkan mereka tidak bisa menyelamatkan nyawanya.

4. Muhammad Alfaridzi
Petinju yang lahir pada tanggal 8 Februari 1976 ini adalah anak dari pelatih tinju H. Josis Siswoyo yang tinggal di daerah Bandung. Alfaridzi yang pernah menyandang status juara nasional kelas bulu tersebut meninggal pada tanggal 2 April 2001. Ia mengalami pendarahan otak setelah dipukul KO pada ronde ke-8 oleh Khongtawat Sorkiti dari Thailand. Alfaridzi meninggal saat berusia 25 tahun. (MG/Khansa Novriandra)
(aww)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1994 seconds (0.1#10.140)