Klasemen Liga Primer Mulai Terbiasa di Luar Big Four

Jum'at, 03 Juli 2020 - 11:37 WIB
loading...
Klasemen Liga Primer Mulai Terbiasa di Luar Big Four
Foto/dok
A A A
LONDON - Mari kita tarik tabel klasemen Liga Primer sedikit mundur ke belakang, setidaknya 10 tahun terakhir. Dari situ, mereka yang mengikuti perkembangan kompetisi sepak bola tertinggi di Inggris tersebut akan menemukan istilah big four.

Big four mengacu kepada tim yang setiap musimnya bersaing dalam perburuan gelar. Atau, setidaknya tim dengan target minimal mendapatkan tiket ke Liga Champions. Jika acuannya tujuh sampai 10 tahun ke belakang, big four pasti mengacu kepada Manchester United (MU), Arsenal, Chelsea, dan Liverpool.

Chelsea masuk area big four setelah kedatangan Roman Abramovich. Peta big four kemudian mengalami perubahan saat Manchester City (Man City) diambil alih konsorsium yang dipimpin Mansour bin Zayed. Tapi, tetap ada nama MU, Arsenal, dan Chelsea. Liverpool mengalami masa transisi naik-turun.

Sempat ada pergeseran dengan masuknya Tottenham Hotspur dalam tiga atau empat musim terakhir dan Leicester City yang melahirkan keajaiban. Tapi, dalam komposisi itu masih menyelipkan MU atau Arsenal, karena dua tempat lain biasanya menjadi milik Man City dan Chelsea. (Baca: Salah Pilih Henderson Pemain Terbaik Liga)

Tapi, dalam dua tahun terakhir, MU, Arsenal, bahkan Chelsea kini mulai tak bicara muluk-muluk tentang target gelar. Mereka sekarang harus membumi dan lebih sering melempar pertanyaan, apakah mereka akan lolos ke Liga Champions atau tidak. Intinya, tiga tim ini semakin terbiasa di luar big four.

Seperti musim ini, Chelsea, MU, dan Arsenal sedang berjuang untuk sekadar mengamankan posisi mereka di Eropa setelah gelar juara dikunci Liverpool dan urutan kedua dikuasai Man City. Ada enam tim sekaligus memiliki peluang cukup besar untuk mendapatkannya bila dilihat dari tabel klasemen sementara, yakni Leicester City di urutan ketiga (55 poin), Chelsea (54 poin), MU (52 poin), Wolverhampton Wanderers (52 poin), dan Arsenal (46 poin) hingga Tottenham Hotspur di urutan kedelapan (45 poin).

Kekalahan 1-2 dari Everton yang dialami Leicester dan tumbangnya Chelsea 2-3 dari West Ham United, Kamis (2/7/2020), membuat persaingan semakin terbuka. Leicester, misalnya. Di Goodison Park, The Foxes tertinggal dua gol cepat tuan rumah yang dicetak Richarlison (10) dan penalti Gylfi Sigurdsson (16). Leicester memperkecil kedudukan melalui Kelechi Iheanacho (51).

Tumbang dari Everton membuat Pelatih Brendan Rodgers kecewa. “Kami memang belum menemukan bentuk terbaik untuk periode sekarang. Tapi, kami masih berjuang mencapai apa yang akan menjadi mimpi bagi kami, yakni masuk ke empat besar. Tapi, itu hanya bisa didapatkan dengan kinerja yang benar,” papar Rodgers, dilansir Daily Mail.

Bos Chelsea Frank Lampard secara terbuka mengeluhkan lemahnya konsentrasi dan mentalitas pasukannya yang dinilai bermasalah dan kerap terulang dari pertandingan satu ke pertandingan lainnya sepanjang musim ini. Di London Stadium, West Ham mengunci kemenangan lewat gol-gol dari Tomas Soucek (45+2), Michail Antonio (51), dan Andrii Yarmolenko (90). Sementara dua gol The Blues disumbangkan Willian (pen 42, 72).

Lampard menganggap kelemahan tersebut harus segera diperbaiki dalam enam pertandingan tersisa bila ingin merebut tiket Liga Champions musim depan. "Sekarang, kami tidak boleh mengulangi kesalahan lagi. Kami unggul dua poin dari MU yang telah bermain fantastis dan dalam performa bagus. Wolverhampton mengalami musim yang hebat dan mereka berada di belakang kami,” papar Lampard. (Baca juga: Bayi Kembar baru Lahir Tewas Diterkam 2 Anjing Peliharaan yangn Cemburu)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1253 seconds (0.1#10.140)