7 Sikap Forum Komunikasi Suporter Indonesia Pasca Tragedi Kanjuruhan, Kickoff Malam Jadi Sorotan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang mengakibatkan 129 orang meninggal dunia. Berbagai hal perlu dievaluasi, salah satunya kebijakan menggelar pertandingan di malam hari.
Ketua Forum Komunikasi Suporter Indonesia, Richard Achmad Supriyanto, memberikan tujuh sikap terkait insiden di Stadion Kanjuruhan. Menurutnya, salah satu yang cukup krusial adalah menggelar laga terlalu malam.
Seperti kita ketahui, waktu kickoff pertandingan Liga 1 digelar berbeda-beda. Ada pertandingan yang dimulai pukul 15.30 sampai 20.00 WIB yang berarti laga baru akan beres lewat pukul 22.00 WIB.
Pertandingan dengan tensi tinggi seperti Derbi pun digelar malam, seperti Arema FC vs Persebaya yang akhirnya memakan ratusan korban jiwa. Richard Achmad Supriyanto pun menyoroti waktu kickoff.
"Bahwa pertandingan berjalan lancar hingga selesai, hingga kemudian kerusuhan terjadi setelah pertandingan di mana terdapat suporter memasuki lapangan dan kemudian ditindak oleh aparat keamanan. Ketika situasi suporter makin banyak di lapangan kemudian aparat keamanan dalam hal ini kepolisian menembaki gas air mata ke penonton," kata Richard Achmad Supriyanto dalam keterangan kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (2/10/2022).
Menurutnya, laga digelar malam hari juga menjadi perhatian betul oleh pihaknya. Pasalnya, laga digelar terlalu malam cukup berisiko dari segi keamanan.
"Kami menduga bahwa main malam juga menjadi perhatian, karena menyangkut keselamatan penonton maupun perangkat pertandingan di dalamnya, sebelum ataupun sesudah pertandingan menjadi perhatian," ujarnya
Berikut ini 7 sikap Forum Komunikasi Suporter Indonesia:
1. Mengecam tindakan represif aparat keamanan terhadap penangan suporter dengan tidak mengindahkan berbagai peraturan, atau khusus Prinsip HAM POLRl
2. Mendesak Kapolri agar menindak tegas serta mengusut tuntas Tragedi Kemanusiaan Kanjuruhan.
3. Mendesak Negara agar mengevaluasi pihak pihak terkait yang terlibat dalam Tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan jatuh korban 153 jiwa.
4. Mendesak DPR RI, Kompolnas untuk mengevaluasi kinerja Kepolisian Republik Indonesia dalam penanganan supporter.
5. Mendesak Menpora harus bertanggung jawab serta mengevaluasi kinerja PSSl.
6. Kami mendesak evaluasi LlB dan PSSl harus bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan. untuk perbaikan Sepak Bola Indonesia.
7. Mendesak Pemerintah Pusat maupun Daerah agar ikut bertanggung jawab terkait terhadap jatuhnya korban jiwa serta luka luka dalam Tragedi Kanjuruhan Malang.
Ketua Forum Komunikasi Suporter Indonesia, Richard Achmad Supriyanto, memberikan tujuh sikap terkait insiden di Stadion Kanjuruhan. Menurutnya, salah satu yang cukup krusial adalah menggelar laga terlalu malam.
Seperti kita ketahui, waktu kickoff pertandingan Liga 1 digelar berbeda-beda. Ada pertandingan yang dimulai pukul 15.30 sampai 20.00 WIB yang berarti laga baru akan beres lewat pukul 22.00 WIB.
Pertandingan dengan tensi tinggi seperti Derbi pun digelar malam, seperti Arema FC vs Persebaya yang akhirnya memakan ratusan korban jiwa. Richard Achmad Supriyanto pun menyoroti waktu kickoff.
"Bahwa pertandingan berjalan lancar hingga selesai, hingga kemudian kerusuhan terjadi setelah pertandingan di mana terdapat suporter memasuki lapangan dan kemudian ditindak oleh aparat keamanan. Ketika situasi suporter makin banyak di lapangan kemudian aparat keamanan dalam hal ini kepolisian menembaki gas air mata ke penonton," kata Richard Achmad Supriyanto dalam keterangan kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (2/10/2022).
Menurutnya, laga digelar malam hari juga menjadi perhatian betul oleh pihaknya. Pasalnya, laga digelar terlalu malam cukup berisiko dari segi keamanan.
"Kami menduga bahwa main malam juga menjadi perhatian, karena menyangkut keselamatan penonton maupun perangkat pertandingan di dalamnya, sebelum ataupun sesudah pertandingan menjadi perhatian," ujarnya
Berikut ini 7 sikap Forum Komunikasi Suporter Indonesia:
1. Mengecam tindakan represif aparat keamanan terhadap penangan suporter dengan tidak mengindahkan berbagai peraturan, atau khusus Prinsip HAM POLRl
2. Mendesak Kapolri agar menindak tegas serta mengusut tuntas Tragedi Kemanusiaan Kanjuruhan.
3. Mendesak Negara agar mengevaluasi pihak pihak terkait yang terlibat dalam Tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan jatuh korban 153 jiwa.
4. Mendesak DPR RI, Kompolnas untuk mengevaluasi kinerja Kepolisian Republik Indonesia dalam penanganan supporter.
5. Mendesak Menpora harus bertanggung jawab serta mengevaluasi kinerja PSSl.
6. Kami mendesak evaluasi LlB dan PSSl harus bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan. untuk perbaikan Sepak Bola Indonesia.
7. Mendesak Pemerintah Pusat maupun Daerah agar ikut bertanggung jawab terkait terhadap jatuhnya korban jiwa serta luka luka dalam Tragedi Kanjuruhan Malang.
(sto)