Pesan Menyentuh Sandy Walsh buat Korban Tragedi Kanjuruhan

Minggu, 02 Oktober 2022 - 17:00 WIB
loading...
Pesan Menyentuh Sandy Walsh buat Korban Tragedi Kanjuruhan
Polisi menembakkan gas air mata ke arah suporter yang masuk lapangan usai pertandingan Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc. - KOLASE/Instagram Sandy Wal
A A A
BRUSSELS - Sandy Walsh menuliskan pesan menyentuh untuk para korban tragedi Kanjuruhan. Calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia itu menyebut duka yang mendalam untuk para korban akan membuat para orang tua membenci sepak bola akibat insiden kelam tersebut.

Kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur selepas pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022-2023. Kericuhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB itu menyusul kekalahan Arema FC Dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.

Mengetahui insiden yang sangat kelam ini, Sandy Walsh lantas memberikan ucapan belasungkawa kepada para korban, yang beberapa di antaranya adalah anak-anak. Menurut pemain klub asal Belgia, KV Mechelen itu sejatinya tidak ada sepak bola yang bisa dibayar dengan nyawa orang.



Bukan hanya itu, Sandy Walsh juga mengatakan bahwa pemberitaan atas duka dan nama para korban tidak akan lama juga akan lenyap di media. Akan tetapi, dari keluarga korban justru dianggap akan membenci sepakbola atas tragedi kelam tersebut. Namun begitu, Sandy Walsh tetap memberikan doa terbaik untuk semua korban yang terkena dampaknya.

"Tidak ada sepak bola seharga nyawa," tulis Sandy Walsh di story' Instagramnya, @sandywalsh, Minggu (2/10/2022).

"Duka itu akan hilang, Namanya (nama korban) akan terlupakan, Hastagnya pun akan tenggelam, pertandingan kembali ramai, supporter pun kembali bersorak, tapi ibunya seumur hidup akan membenci sepak bola. #BerdoaUntukKanjuruhan. Kanjuruhan, 1/10/22," tambah Sandy Walsh dengan penuh simpati.

Pada laga itu, suporter Arema FC, Aremania kecewa atas kekalahan tim kesayangannya. Usai pertandingan, saat para pemain Persebaya ingin memasuki ruang ganti, para pendukung Arema melempari botol. Dua menit kemudian, para pemain Arema FC menyusul berlari masuk ke ruang ganti. Saat itulah para pendukung mulai turun dari tribun menuju lapangan.

Namun, keributan yang terjadi di lapangan sontak berusaha diamankan pihak kepolisian. Akan tetapi, polisi tak bisa menghadang ribuan Aremania yang melakukan perlawanan cukup brutal. Sehingga, pihak kepolisian terpaksa harus menembakkan gas air mata.

Akibatnya, korban jiwa berjatuhan, hingga kabarnya 129 nyawa melayang. Salah satu hal yang disoroti adalah ketika pihak kepolisian menembakkan gas air mata. Padahal, pihak FIFA sudah menegaskan jika gas air mata dilarang digunakan pada saat pertandingan.

Menurut laporan, saat ini total ada 180 orang yang tengah dirawat di sejumlah rumah sakit di daerah Malang. Korban tersebar di RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada, RS Teja Husada, RSUD Saiful Anwar, dan beberapa rumah sakit di Kota Malang.
(sto)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1870 seconds (0.1#10.140)