Menpora Desak PSSI Benahi Sistem Kompetisi Sepak Bola Nasional usai Tragedi Kanjuruhan

Minggu, 02 Oktober 2022 - 21:31 WIB
loading...
Menpora Desak PSSI Benahi...
Menpora Zainuddin Amali mendesak PSSI membenahi sistem kompetisi persepakbolaan Indonesia/Foto/MPI/Avirista Midaada
A A A
MALANG - PSSI tak boleh lagi berdiam diri menyaksikan tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang memakan tak kurang 125 orang dan 323 orang terluka. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali mendesak otoritas sepak bola nasional itu membenahi sistem kompetisi persepakbolaan Indonesia.

Menpora menyebut evaluasi total agar ke depannya tercipta kompetisi yang kondusif sehingga pemain bisa bermain sepak bola dan bersaing dengan tenang, dan penonton juga nyaman menyaksikan pertandingan di stadion.



"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, PSSI diminta melakukan evaluasi secara total terhadap sistem saat ini, yang digunakan sebagai cara berkompetisi sehingga akan dapatkan cara terbaik, para pemain bisa main tenang, dan penonton nyaman menonton," ucap Zainuddin Amali seusai meninjau kerusakan di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu malam (2/10/2022).

Menpora berharap kejadian kerusuhan ini tak merusak suasana sepak bola Indonesia di tengah antusiasme kembali masyarakat. Dari sana Zainuddin Amali percaya PSSI sedang berusaha sekuat tenaga membenahi sistem persepakbolaan Indonesia, di tengah mulai membangkitnya geliat sepak bola Indonesia.



"Kita tentu tahu bahwa perkembangan sepak bola Indonesia akhir-akhir ini sedang mengalami perkembangan yang baik. Kemajuan baik tim senior maupun kelompok umur," tuturnya

Sebelumnya diberitakan, kerusuhan pecah setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya. Pertandingan sendiri dimenangkan tim tamu Persebaya dengan skor 2-3. Para suporter merangsak masuk ke lapangan dan menyerbu pemain.

Tak hanya para pemain Persebaya saja, pemain Arema FC juga diserang oleh sekitar tiga ribuan Aremania sesuai pernyataan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta. Bahkan petugas kepolisian juga diserang hingga mengakibatkan dua orang kepolisian meninggal dunia. Selanjutnya 10 mobil dinas kepolisian juga dinyatakan rusak dan tiga mobil pribadi dirusak massa.

Akibat kejadian, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut ada sebanyak 125 jiwa meninggal dunia. Tak hanya itu ada 323 korban luka yang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Malang dan Kota Malang.

(sha)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2486 seconds (0.1#10.140)