Buntut Tragedi Kanjuruhan, Pos Polisi Dilempari Bom Molotov hingga Terbakar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Buntut dari tewasnya 125 suporter Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur akibat berdesak-desakan dan panik pasca tembakan gas air mata, sebuah Pos Polisi dilempari bom molotov hingga terbakar.
Peristiwa penyerangan Pos Polisi ini terjadi di Jalan Andi Pangeran Pettarani, Kota Makassar, Sulawesi Selatan terbakar usai di lempari bom molotov oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK).
Para terduga pelaku juga meninggalkan jejak tulisan "polisi pembunuh suporter arema" yang dicoret di samping dinding Polantas.
Para pelaku membakar ban bekas tepat di depan pintu Pos Polisi sebelum melempar bom molotov hingga terbakar. Seorang warga yang saat itu sedang beristirahat nyaris ikut terbakar lantaran api mulai membesar dan membakar bagian pintu serta spring bed.
Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS menjelaskan, pasca kejadian ini, unit Jatanras Polrestabes Makassar langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kebakaran.
"Orang tidak dikenal ingin membakar pos, di mana ditemukan bekas ban dan spanduk yang diletakkan di belakang pintu. Api merembet ke dalam Pos Polisi, ke arah spring bed yang sedang dipakai seseorang untuk istirahat," katanya, Senin (3/10/2022).
Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan dan mengejar para pelaku. Dugaan sementara pembakaran ini buntut dari tewasnya 125 suporter Arema FC akibat berdesakan di pintu keluar usai terkena gas air mata yang ditembakkan untuk menghalau kerusuhan di dalam Stadion Kanjuruhan, Malang.
"Ini diduga imbas kejadian di Stadion Kanjuruhan Malang. Dua orang saksi sudah diperiksa," ujarnya.
Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan beberapa ban bekas, spanduk dan sejumlah botol berisi bensin yang di gunakan untuk melemparPos Polisihingga terbakar.
Peristiwa penyerangan Pos Polisi ini terjadi di Jalan Andi Pangeran Pettarani, Kota Makassar, Sulawesi Selatan terbakar usai di lempari bom molotov oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK).
Baca Juga
Para terduga pelaku juga meninggalkan jejak tulisan "polisi pembunuh suporter arema" yang dicoret di samping dinding Polantas.
Para pelaku membakar ban bekas tepat di depan pintu Pos Polisi sebelum melempar bom molotov hingga terbakar. Seorang warga yang saat itu sedang beristirahat nyaris ikut terbakar lantaran api mulai membesar dan membakar bagian pintu serta spring bed.
Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS menjelaskan, pasca kejadian ini, unit Jatanras Polrestabes Makassar langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kebakaran.
"Orang tidak dikenal ingin membakar pos, di mana ditemukan bekas ban dan spanduk yang diletakkan di belakang pintu. Api merembet ke dalam Pos Polisi, ke arah spring bed yang sedang dipakai seseorang untuk istirahat," katanya, Senin (3/10/2022).
Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan dan mengejar para pelaku. Dugaan sementara pembakaran ini buntut dari tewasnya 125 suporter Arema FC akibat berdesakan di pintu keluar usai terkena gas air mata yang ditembakkan untuk menghalau kerusuhan di dalam Stadion Kanjuruhan, Malang.
"Ini diduga imbas kejadian di Stadion Kanjuruhan Malang. Dua orang saksi sudah diperiksa," ujarnya.
Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan beberapa ban bekas, spanduk dan sejumlah botol berisi bensin yang di gunakan untuk melemparPos Polisihingga terbakar.
(shf)